Welcome...Selamat Datang...

Padi organik petani hasil pendampingan kami

Padi Rojolele organik

Lokomotif tua di kota kecil Cepu, Blora

Lokomotif tua yang sekarang kadang-kadang digunakan untuk kereta wisata di lingkunagn perhutani Cepu-Blora.

SATE BUNTEL KHAS SOLO

Lezat dan bikin kita ketagihan.

Jajanan khas Jawa

Jajanan khas Jawa ini sekarang sering disajikan dalam acara formal maupun informal. Lengkap, rasanya bervariasi dan sehat.

Para peserta LDK di Tawangmangu

Latihan Dasar Kepemimpinan diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa Surakarta di Tawangmangu pada tahun 2011.

Di Tanah Lot Bali

Refreshing di Bali pada tahun 2010, bersama teman-teman dosen.

Senin, 04 Maret 2013

Andai



















miris hati memeluk serpihan hari
timpa mendung merundung gundah
harapku meniti jalinan indah janji
nelangsa jiwa berujung pasrah

bingkai kabar lewat tanpa makna
bak badut terbahak  tiada kocak
kotak musik alunkan syair cinta
senandungku terasa hambar serak

sepincuk rames tersenyum manis
terasa enggan sentuhmu saja
dahaga dalam kubang kata sinis
terbenam geram tak hendak jera

beratus pesan singkat hadir sendu
nanar netra pastikan asa pertanda
sahutku terbawa hembusan bayu
andai kapangku dekap hangat sua

***
Solo,  Rabu, 27 Februari 2013, 14:27
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb

Minggu, 03 Maret 2013

Kebebasan



















mengapa engkau tulis puisi  kangen
kangen siapakah engkau
mengapa engkau tulis puisi kegelisahan
apa yang membuat gelisah engkau
mengapa engkau tulis puisi kekecewaan
siapa yang mengecewakan engkau
mengapa engkau tulis puisi kesedihan
apa atau siapa yang membuat sedih engkau
mengapa engkau tulis puisi kekaguman
terpesona kepada siapakah engkau
mengapa engkau tulis puisi patah hati
apakah dia meninggalkan engkau
mengapa engku tulis puisi jatuh cinta
jatuh cinta kepada siapakah engkau
mengapa engkau kirim lagu cinta ke dia
begitu pentingkah dia bagi engkau
mengapa engkau  sering pajang  foto  engkau
betapa tebar pesona nya engkau

mengapa mengapa dan selalu mengapa
aku dicecar dengan tanya beruntun
salahkah aku kalau aku kangen
salahkah aku kalau aku mengalami kegelisahan
salahkah aku kalau aku mengalami kekecewaan
salahkah aku kalau aku mengalami kesedihan
salahkah aku kalau aku mengalami kekaguman
salahkah aku kalau aku mengalami patah hati
salahkah aku kalau aku jatuh cinta
salahkah aku kalau aku mengagumi orang lain
salahkah aku kalau aku ingin dikagumi

biarkan aku menjadi diriku
biarkan engkau menjadi dirimu
biarkan dia menjadi dia
aku tak pernah dikekang oleh-Nya
kebebasan-Nya membuat aku kagum
aku tidak pernah disalahkan oleh-Nya
pengertian-Nya membuat aku berarti

aku tidak mungkin menjadi manusia  sempurna
kasih-Nya senantiasa membimbing aku

***
Solo,  Selasa, 19 Februari 2013, 06:48
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: ArtPics On Fb

Bahagiamu Bahagiaku












surya menggeliat di pagi sarat embun
kupu putih nikmati putik soka jingga
aku tertelungkup dalam dini gulana
rasa diri punah lungkrah tertegun

nyanyi kukila berayun di daun jambu
pucuk muda semburatkan kilau ceria
hasratku kandas dalam semu nuansa
mimpikah asaku terjerat tanya beribu

si jantan berteriak dalam parau serak
berbaris minthi tuju genang sisa hujan
masihkah engkau menangkap aku kesan
sedangkan diri lunglai pedih terkoyak

loncat bunglon hiasi kuning bambu
kepik kemilau peluk tangkai sekar
meski harus kurasa perih mencecar
selamanya bahagiamu  bahagiaku selalu

***
Solo, Senin, 18 Februari 2013, 07:55
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustrasi: morfologiku

Merindukanmu tanpa Akhir















senja merambat beranjak malam
paduan suara belalang mendesah
tercekat rasa kangen mencekam
gurauan selalu menghapus gundah

sisa hujan siang basahi kursi taman
obrolan katak riuh terdengar serak
terpekur sendiri sepi tak berkawan
hasrat bersua mendesak dada sesak

serangga malam rubungi lampu pijar
kelelawar menyentuh basah daun
meraih bayangmu muram tersamar
inginku hibur dalam canda santun

kotak musik alunkan nada sendu
menembus telinga susupi sunyi hati
lirih dendangkan tembang merdu
adakah kau dengar asaku sejati

jengkerik merintih perih mengusik
berharap rembulan mustahil hadir
piluku membiru dalam menukik
sadari merindukanmu tanpa akhir

***
Solo, Sabtu, 16 Februari 2013
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb


Kuasa-Mu Menuntun Anggun

















gumpal mendung sesaki  ruang mustaka
halangi pandang dari jernih netra hati
terali bimbang kurung jiwa dalam duka
gelisah mestinya tak  membebat nurani

guntur memekakkan gendang kalbu
menulikan kejujuran  diri  sejati
haruskah caci beruntun memburu
hasrat  kuasa hanyalah duniawi

rinai hujan basahi bara bumi raga
melebat kuyubkan pematang kehendak
pitam terendam dingin warih buana
memudar murka tak perlu gejolak

hijau cucak pagut wangi kemuning
menghirup basah sisa hujan di daun
harmoni-Mu mengalir dalam hening
tersadar kuasa-Mu menuntun anggun

***
Solo, Minggu, 10 Februari 2013, 15:30
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb

Untukmu (yang Jauh namun Dekat)



















berlaksa jengkal kita berbeda tinggal
denyut beruntun kabar tanpa penggal
parasmu  sering tak kasat mata
bening rasamu meresap dalam jiwa

riuh pesona menggegap kalbu aku
tegarku harap dikau hadir selalu
berjuta kembang mekar merona
tak mampu palingkan wangimu juwita

kutahu banyak kumbang rindukan madu
cemaskan kembang tak bisa berlalu
wahai sang bayu tumpuan harap
alihkan kembangku dari kumbang dekap

embun jernih basahkan  ranum warna
segarkan asa saat datangmu dinda
ingin kudekap dikau dalam hangat
ujudkan hasratku abadi melekat dekat

detik beringsut dalam senyap
warsa berlari dalam gempita derap
harapku dikau tak hendak pudar
songsong hari baru kita berbinar

***
Solo, Minggu, 3 Februari 2013, 00:20
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb

Melatikukah Engkau












melatiku kah engkau
dalam pandang rindu beda kutemui  engkau
daya pancar aura  hangat menghebat
lewat sorot tak nyata sembarang terlibat

mampuku menggenggam engkau  dalam asa
alirkan jutaan  aroma pesona nikmatku
tak begitu indah namun putih jua
engkau wangi  menyusup inderawiku

I wanna hold you in my arms
let’s forget the grey days at our past
I wanna hold you without harm
let’s make love the best at our last

harapku ini bukanlah sesaat nikmat
mengharu biru kehendak purba
beryuswa beda  tak jua menghambat
walau tak lagi seputih salju warna

berjuta kembang engkau beda dalam pesona
engkau berkisah pilu kumbang memedih
ingin kubalut engkau dengan kasih setia
karena melati mestinya suci engkau  pulih

putihkan engkau  walau tak sempurna
kubasuh dengan tulus bening cinta
merah aku berpadu putih engkau dalam kilau
sewarna jingga paduan melatikukah  engkau

***
Solo, Sabtu, 12 Januari 2013
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: titanmedicalplant

Yang Aku Tunggu












rona pagi berhias tipis gerimis
mentari menatap lembut Dewi manis
gegas aku menyibak rimbun hijau
berharap hangatnya di tengah dangau

gemericik alir tirta membelai
ditingkah nyanyi alam membuai
kecup lembut belalang pada ilalang
membuat hayat laras berimbang

duhai Dewi dambaan insan
tak ingin nestapa terkuyub hujan
sujud memohon dalam sunyi
lindung-Nya melingkupi tumbuh hari

yang aku tunggu dalam harap
hadirmu Dewi dalam jelita lengkap
jika semua asa mesti terjadi
ingin aku penuhi janji insani

***
Solo, Rabu, 9 Januari 2013
salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: prakasita15

Sepi Kita Tak Lagi Sepi


















dalam kurun singkat yang terasa panjang
penanda waktu begitu lambat meraih harap
jumpa juwita pertama pandang
berawal ujud smaradahana terungkap

detik waktu seirama degup jantung
gelisah bara menyengat gejolak rasa
tak rela saat berlalu tanpa senandung
mendesah hadir tak ingin senyap nuansa

senja menyambut  hadir rembulan
temaram panorama berhias ratri cahya
manja diri  bergayut dalam dekapan
semayam gelora meretas murni cinta

kemarau malam merayap sendu
rindukan sejuk bayu mengusap suasana
parau menderam  mengharu biru
raga tak hendak lewatkan nirwana

gemerlap bintang sebar kilauan  pesona
beranjak menyongsong sepi dini
berderap  kencang  debar hadirkan  smara
semenjak kini  hari-hari tak lagi sepi

***
Solo, Selasa, 1 Januari 2013
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb

Tembang Asa Pagi













pagi membawa aroma hujan semalam
tanah basah segarkan dini hari baru
nurani berharap hari-hari tak lagi kelam
berpasrah madah badai pasti berlalu

embun bening menghias pucuk dedaunan
basahi  hijau kehidupan  alam merindu
dalam hening suasana hati berkenan
endapkan keruh ganti jernih melulu

cerah mentari perlahan hangatkan persada
kicau burung riuhkan semangat hayati
resah hati perlahan tinggalkan sesak dada
galau tak lagi menggayut hasrat insani

kabut tipis selimuti dingin pagi jingga
berlalu terhapus dalam hangat sang surya
tak miris hadapi hidup kadang gulana
semua pupus dalam  dekap erat-Nya

semilir bayu menyusup raga atis
dendang semesta pelipur diri alami
mengalir asa penuh romantis
tembang karunia-Nya degupkan bumi

***
Solo, Selasa, 1 Januari 2013
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: plus.google.com

Kejora














berboncengan kita mengendarai bintang
sejauh tempat kita mampu bercahaya
mari kita menjadi semakin benderang
dan biarkan seluruh dunia melihat kita nyata

engkau dan aku adalah paduan kejora
bersama-sama kita laksana emas
mari kita hiasi langit berkawan purnama
kita arungi langit semesta bebas

dunia tengadah melihat kilau ceria kita
keajaiban cinta sempurna yang kita bawa
mari kita tunjukkan yang mampu kita lakukan
semua tembang bintang yang kita dendangkan

***
Solo, Minggu, 30 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: acakadul

Hadir-Mu



















senyap senja melingkup alam siang rehat
saatmu merayap janji-Mu lengkap
tak ajrih menanti hadir penyelamat
meski cibir nyinyir menerpa gegap

keledai hantar perjalanan sunyi

ngilu kelu dan sendu mengharu biru
kanda setia menggandeng suci nurani
yakin Engkau harapan semesta dan insan kelabu

sepoi dingin bayu merintih gurun

ketuk griya tak sedia urun balai
para malaikat nan gegas menuntun
hinaan hanyalah secuil nestapa andai

sayup-sayup aum ajak menyayat

domba-domba rapat hangat mendekap
gemebyar bintang terangi hati nan tercekat
yakinkan semua penuhi persada harap

jengkerik padang mengiring gelap ratri

pangon tandang ujud tulus kalbu
bunda dewi sumarah terima  hadir-Mu suci
orok kudus palungan hangatkan dunia merindu

nur fajar berkilau menuntun arah

tiga majus tegar bergegas unjuk sujud
tak sudi lambat sua brayat anugerah
wartakan damai senyata penuh terwujud

***
Solo, Senin, 24 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: amazon.com
 

Ibu(ku)












mentari masih enggan tersenyum
engkau telah bangunkan kagum
dengkur aku  masih mengguruh
sedang  engkau bersimbah peluh

berkawan pagi embun dingin
siapkan semua menggapai cita
dalam harum wangi tajin
terbangun aku dalam ceria

hangat surya sapa semesta
dekap engkau damaikan harap
derit timba unggahkan tirta
bersihkan raga dalam sigap

kicau burung riuhkan persada
bingkai petuah baktikan sikap
daun dan bunga segarkan pagi rona
engkau senyum tatap aku bersantap

bergulir musim silih berganti
tak henti  cinta tuk buah hati
mengalir masa beranjak senja
hasrat  manusiawi tergapai jua

bulan berbinar kadang pudar
jengkerik  tak harus jadi gentar
bintang bercahya cerahkan ratri
engkau niscaya hibur aku pasti

kering basah tanah berganti peran
engkau beristirahat  dalam nirwana
girang susah aku dalam perjalanan
ingat engkau tuk slalu bijaksana

***
Solo, Hari Ibu, 22 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: indra8687 dok.

Kangen



















pada paras kutangkap mendung
gumpalan gulana tak jua purna
meski telah selaksa kidung
coba silih kerisauan dinda

rinai hujan basahi bumi
sentuhku harap duka kan asat
andai kumampu peran mentari
niscaya sirna pekat tersekat

kuhirup desir dingin musim
akankah hangatku hadir perlu
dekapkan diri  berdiang intim
padukan hasrat tak hendak beku

duhai Paduka tumpuan asa
kangen kami hadir pelangi
meniti kembara penuh warna
sejati nurani dampingi hati

***
Solo, Kamis, 20 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: dok.pribadi

Ketika (yang Tak Terlupa)



















separuh mimpi separuh nyata
parasmu hadir kuak pesona
merasuki ruang hati
telah berwarsa terkungkung sunyi

dalam bingkai maya indrawi
merajut sutera kenangan jingga
libat jalinan kalbu manusiawi
ubah gulana binar merona

berlaksa kembang mewangi jiwa
hiasi canda pengikat nurani
janji tersurat dalam indah kata
tuk sua dalam waktu tak bertepi

dalam kelana nyata duniawi
langkah ayun terantuk bara
berpapas nestapa berbalut nyeri
gelisah tak  mampu memenggal asa

duhai  dewi sandaran insan
rengkuh kami  wujudkan cita
kuatkan hasrat dalam buaian
tuntaskan langkah hadirkan cinta

***
Solo, Senin, 17 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb

Tentang Kamu



















tentang kamu
rikma kamu legam kemilau
sentuh hasrat aku gerai
semerbak harum nawastu
buat aku berandai-andai

tentang kamu
mata kamu tajam berbinar
tatap hasrat aku kagumi kamu
asa kita menyatu wajar
saat pandang kita beradu

tentang kamu
bibir kamu alami lembut
kulum hasrat aku manjai
ingin kita saling berpagut
tak putus ingin kecup abadi

tentang kamu
raga kamu gemulai indah
dekap hasrat aku membelai
hangat kita menghapus gundah
tak takut hadapi badai

***
Solo, Senin, 17 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: bayugendeng

Mencumbumu
























mencumbumu …
biarkan jemariku membelai lembut
melintas lekuk-lekuk molek tubuhmu
biarkan gerakan manja membalut
terhanyut pada indah sintalmu

mencumbumu …
bibirmu merekah indah penuh
kucumbu hangat tuk saling memagut
biarkan menarik keluar hasrat tubuh
dan cinta kita kian bertaut

mencumbumu …
lembab mata membelai sekujurmu
ragamu tertatap lengkap
mengagumi semua keindahanmu
berhenti di milikmu senyap

mencumbumu …
regangkan ragamu di sisiku
bak sutra kulit kita lembut berbaur
sensasi bara asmara panas berpadu
tiada bagian diri kita tiada melebur

mencumbumu …
dengan yang terbaik yang aku mampu
jiwamu mengalir ke dalam jiwaku jua
sehingga kita tak lagi dua melainkan satu
kemudian kita tahu makna surga

mencumbumu …

***
Solo, Minggu, 16 Desember 2012
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo

kompasiana
antologi puisi suko 
ilustrasi: ronalrahman

Alunan Senandung Angin













aku mendengar alunan simfoni hari
tiada perlu aku membeli
aku berhenti  mendengarkan pemutaran musik
melalui daun dari satu pohon ke yang lain

angin mengawali  biolanya
menggunakan kayu cendana sebagai gendewa
melela lagu sepenuh jiwa
dan terbawa lembut seputar dahan 

angin sepoi  tenang datang 
dawai  yang lebih besar  menyeruak  masuk
alunan kuat meningkat kencang
dan aku mendengarkan melodi  merasuk

hembusan di rumput bermain lembut
sebuah senandung  merengek tenang
berputar alunan nada tinggi bersambut
dalam tempo dendang melayang

tiupan kuat membadai
dalam gairah simfoni yang mendalam
laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
untuk sempurnakan karya alam

petir menyambar dan guntur bergulir
simbal beradu dan bertalu  gendang
dalam sebuah irama merdu mengalir
alam lahirkan musik berimbang

ketika awan terbersihkan dan angin telah terhenti
semangatku menggelora
aku tetap tenang  dan senang bersyukur hati
pada hasrat cipta dan cinta dalam rangkulan-Nya

***
Solo, Sabtu, 15 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: duniakatariri