Welcome...Selamat Datang...

Padi organik petani hasil pendampingan kami

Padi Rojolele organik

Lokomotif tua di kota kecil Cepu, Blora

Lokomotif tua yang sekarang kadang-kadang digunakan untuk kereta wisata di lingkunagn perhutani Cepu-Blora.

SATE BUNTEL KHAS SOLO

Lezat dan bikin kita ketagihan.

Jajanan khas Jawa

Jajanan khas Jawa ini sekarang sering disajikan dalam acara formal maupun informal. Lengkap, rasanya bervariasi dan sehat.

Para peserta LDK di Tawangmangu

Latihan Dasar Kepemimpinan diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa Surakarta di Tawangmangu pada tahun 2011.

Di Tanah Lot Bali

Refreshing di Bali pada tahun 2010, bersama teman-teman dosen.

Minggu, 08 Desember 2013

Pedagang Kaki Lima Puas Terhadap Jokowi

Begitulah hasil telepolling pada 8-10 November 2013 yang dilaksanakan Pusat Data Bersatu terhadap 12 hal yang ditangani Jokowi-Basuki. Ketua sekaligus pendiri PDB Didik J Rachbini mengatakan, dari survei itu, lebih dari separuh jawaban dari 500 responden di wilayah DKI Jakarta itu menyatakan puas terhadap 10 hal yang ditangani Jokowi-Basuki. Catatan merah bagi pemimpin ibukota negara itu terletak pada penanganan masalah kemacetan lalu lintas.

Tanggapan paling memuaskan dari telepolling itu tampak pada penanganan pedagang kaki lima. Dalam bidang ini, Jokowi-Basuki mendapat nilai 77,7 persen pernyataan puas dan 18,5 persen responden tidak puas.

Dari hasil polling ini menunjukkan keseriusan Jokowi dalam menangani perekonomian rakyat. Sektor informal pedagang kaki lima ini di mana pun di Indonesia selalu bermasalah dalam penanganannya tetapi ternyata di tangan Jokowi berhasil ditata dengan baik. Hal ini terlihat dalam penataan olehnya terhadap pedagang kaki lima di Solo dan Jakarta.

Kembali hal ini bisa menjadi bukti bagi siapa pun yang selama ini meragukan keberpihakan Joko Widodo terhadap ekonomi kerakyatan. Selamat kepada para pedagang kaki lima Jakarta yang semakin aman dan nyaman dalam kegiatan bisnisnya. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Sabtu, 30 November 2013
Suko Waspodo

Jokowi lebih Hebat dari Obama

Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, Jokowi melambung dari walikota kota kecil Solo menjadi politisi paling populer di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Presiden Amerika Serikat Barack Obama saja membutuhkan tiga tahun untuk menjadi presiden. Demikian menurut media terkemuka Inggris Financial Times (FT).

FT menuliskan, dengan reputasinya yang bersih, berorientasi pada hasil dan rendah hati, Jokowi secara spektakuler melesat dalam hampir semua survei calon presiden 2014. Dari akumulasi empat survei, elektabilitas Jokowi memimpin dengan angka 27 persen, disusul Prabowo Subianto 16 persen, dan Aburizal Bakrie 9 persen. Melesat bagaikan meteor, karier politisi berusia 52 tahun ini disamakan dengan kisah Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Kerendahan hati dan kecerdasannya tercermin saat diwawancarai FT.  Jokowi menyebut kunci kesuksesannya sangat sederhana. "Inti dari demokrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, saya melakukan blusukan, menelusuri lorong demi lorong, pasar, pinggir kali, bertanya langsung kepada masyarakat apa keluh kesah mereka. Saya bersama aparat pemerintah akan berusaha mencarikan solusi terbaik," kata Jokowi.

Financial Times juga memberitakan pandangan warga Jakarta terhadap pemimpinnya itu. "Hidup masih sulit, banjir masih sering terjadi, tempat ini kotor dan bau. Namun, saya senang melihat Jokowi. Semoga kehidupan lebih baik dengan beliau menjadi presiden," tutur  salah seorang  warga Cakung, Jakarta Timur.

Ketika diajukan pertanyaan  oleh FT mengenai kemungkinan pencapresannya. Jokowi pun tertawa. "Saya tidak memikirkan itu. Sekarang, saya fokus dengan tugas sebagai Gubernur Jakarta," kata Jokowi.

Dari pemberitaan media Inggris tersebut sebagai rakyat Indonesia kita selayaknya bangga memiliki aset seorang pemimpin  rendah hati seperti Jokowi yang diakui kehebatannya oleh bangsa lain.  Mari terus kita dukung dan semangati Jokowi untuk terus menjadi pemimpin yang semakin berpihak kepada rakyat kecil. Semoga Jokowi bisa mewujudkan impian rakyat Indonesia untuk mempunyai seorang presiden yang benar-benar berpihak kepada rakyat kecil. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Senin, 25 November 2013
Suko Waspodo

Khayal Biru























kutahu cinta itu selalu indah dan tak pernah salah
pelangikan hatiku penuh berkah serta anugerah
syahdu dawai rindu senandungkan dalamnya cinta
padamu belahan jiwa yang kembara entah kemana

sungguh teramat berarti dirimu duhai pujaan hatiku
tulus kasihmu bersemayam sedalam palung kalbu
tumbuhkan hasrat tuk berpagut seluruh jiwa raga
satukan keping asa seiring tarikan nafas cinta kita

kutahu rindu ini menyiksa namun inilah bahagia kita
terkurung dalam nikmat maya hingga saatnya jumpa
sirami jalinan asmara kita dengan saling sapa mesra
mekarkan kuncup tulus cinta wangi membuai pesona

kuhadirkan selalu indah bayang  lembut senyummu
menghangatkan naluri kita dalam gairah menggebu
saling mendekap rekatkan dua hati dalam khayal biru
tak ingin terberaikan meski terpisah ruang dan waktu

***
Solo_Bandung, Minggu, 24 November 2013. 6:56 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo & Coklat
pepnews
ilustrasi: bonzasheila

Posko-posko Jokowi Bukti Kecintaan Rakyat

Selain hasil survei yang semakin menunjukkan tingginya elektabilitas dan popularitas Jokowi, akhir-akhir ini muncul fenomena yang menarik di pergerakan arus bawah. Setelah beberapa minggu yang lalu terpampang spanduk-spanduk dukungan terhadap Jokowi  untuk presiden di Bandung, saat ini di beberapa daerah lain juga mulai muncul dukungan rakyat secara nyata agar Jokowi menjadi presiden RI.

Gelombang dukungan agar Joko Widodo maju di Pilpres 2014 terjadi di beberapa daerah. Salah satu bukti nyata dukungan untuk gubernur DKI Jakarta ini diwujudkan dengan berdirinya beberapa posko di DIY, Jateng dan Bali.

Daerah-daerah yang telah mendirikan posko dukungan untuk Jokowi antara lain, Sleman, Kulonprogo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Semarang dan Bali. Paling tidak setiap daerah ada dua posko.

Berdasarkan informasi, posko didirikan dengan biaya sendiri dan berdasar pada kerinduan agar bangsa Indonesia dipimpin oleh sosok yang benar-benar mengabdi untuk rakyat. Bukan hanya pencitraan belaka.

Di DIY bahkan ada 17 posko. Dan yang lebih menarik posko-posko ini didirikan oleh swadaya rakyat  tidak ada embel-embel partai. Murni dari masyarakat yang ingin dilayani oleh Jokowi yang mereka cintai. Posko-posko tersebut mereka namai Gong Jokowi, Gotong Royong untuk Jokowi.

Menurut para relawan posko tersebut, selain untuk menampung dukungan masyarakat, posko Gong Jokowi didirikan sebagai tempat berdiskusi dan berkoordinasi terkait dukungan untuk mantan Wali Kota Solo yang saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta itu.

Posko tersebut sifatnya terbuka. Bagi siapa pun yang rindu akan sosok pemimpin yang benar-benar mengabdi untuk rakyat dapat bergabung. Gerakan seperti ini pasti akan terjadi di beberapa daerah di Indonesia, karena rakyat sudah jenuh di suguhi calon pemimpin dan pemimpin yang hanya melakukan pencitraan tanpa bukti nyata.

Inilah gelombang gerakan arus bawah, rakyat kecil, yang rindu pemimpin sejati seperti Jokowi. Semoga harapan mereka bisa terpenuhi di  pemilihan presiden 2014 nanti. Selamat datang dukungan rakyat yang tulus cinta Jokowi dengan gerakan kerakyatannya yang semakin bertambah di daerah-daerah lain.  Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Minggu, 24 November 2013
Suko Waspodo

Jokowi Merupakan Kartu As bagi PDI-P

Suasana politik menjelang Pemilu dan suksesi kepemimpinan negeri ini kian memanas. Partai-partai politikserta para capres sudah sangat gencar mengisi iklan di setiap media yang ada. Hanya Jokowi yang masih adem ayem karena dia tidak berambisi dan hanya menunggu keputusan PDI-P apakah akan mencalonkan dia atau tidak. Namun di sisi lain yang seru dan panas justru rakyat yang sangat menunggu dan berharap banyak untuk tampilnya Jokowi sebagai capres di Pemilu 2014 nanti. Semua itu bisa kita lihat dari semua hasil survei yang positif mengarah ke Joko Widodo.

Menurut hasil survei baru-baru ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diyakini akan menguasai parlemen jika mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden di 2014. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.

Hasil survei membuktikan bahwa pencalonan Jokowi sebagai calon presiden di 2014 memiliki dampak yang sangat penting bagi kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan dalam pemilihan umum anggota legislatif (pileg). Perolehan suara PDI Perjuangan dalam pileg diperkirakan akan mencapai 37,8 persen jika partai tersebut mengusung Jokowi sebagai calon presidennya. Tanpa Jokowi, partai ini (PDI-P) hanya akan mendapat sekitar 14,4 persen.

Bahkan Burhanuddin juga memaparkan hasil survei mengenai pengaruh terhadap perolehan suara partai politik dengan atau tanpa kehadiran Jokowi sebagai calon presiden. Peta perolehan suara terbukti berubah meski besarnya hanya menonjol di beberapa partai besar saja.

Menurut survey tersebut dengan kehadiran Jokowi sebagai calon presiden PDI Perjuangan akan meraup 37,8 persen suara di pileg, selanjutnya Partai Golkar akan mendapat 14,6 persen suara, Partai Gerindra 6,6, dan Partai Demokrat 5,4 persen. Sementara itu, perolehan suara partai lainnya hanya di bawah lima persen.

Apabila PDI Perjuangan hanya mendapat 14,4 persen suara di pileg ketika tidak mengusung Jokowi sebagai calon presiden, maka perolehan suara condong berpindah ke Partai Golkar yang naik menjadi 21,8 persen.

Perolehan suara Partai Gerindra akan naik menjadi 11,1 persen, Partai Demokrat naik menjadi 8,2 persen, dan Partai Hanura naik menjadi 6 persen. Perolehan suara partai lainnya tetap berada di bawah lima persen.

Melihat hasil survei tersebut mestinya PDI-P tidak ragu-ragu lagi untuk segera mengumumkan Jokowi sebagai capresnya. Ibarat suatu permainan, Jokowi merupakan kartu As bagi PDI-P. Partai ini seharusnya cepat merespon fenomena yang ada. Jangan seperti setiap kali di pemilihan kepala daerah PDI-P selalu terlambat dan sibuk dengan banyak pertimbangan di intern partai sehingga akhirnya kadernya kalah di banyak pemilihan kepala daerah.

Seperti sudah sangat sering diungkapkan oleh para pakar politik dan paparan banyak hasil survei, Jokowi tetap paling dikehendaki oleh rakyat negeri ini. Rakyat rindu perubahan. Rindu memiliki pemimpin yang diharapkan bisa memperbaiki nasib mereka, dan itu hanya ada pada figur Jokowi. Semoga PDI-P segera merespon keinginan rakyat ini. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Sabtu, 23 November 2013
Suko Waspodo