Welcome...Selamat Datang...

Padi organik petani hasil pendampingan kami

Padi Rojolele organik

Lokomotif tua di kota kecil Cepu, Blora

Lokomotif tua yang sekarang kadang-kadang digunakan untuk kereta wisata di lingkunagn perhutani Cepu-Blora.

SATE BUNTEL KHAS SOLO

Lezat dan bikin kita ketagihan.

Jajanan khas Jawa

Jajanan khas Jawa ini sekarang sering disajikan dalam acara formal maupun informal. Lengkap, rasanya bervariasi dan sehat.

Para peserta LDK di Tawangmangu

Latihan Dasar Kepemimpinan diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa Surakarta di Tawangmangu pada tahun 2011.

Di Tanah Lot Bali

Refreshing di Bali pada tahun 2010, bersama teman-teman dosen.

Jumat, 31 Januari 2014

SuperPope

Bapa Paus Fransiskus dilukis seperti Superman, terbang di udara dengan jubah putih. Gambar graffiti tersebut dilukis oleh seorang seniman anonim kemudian di-tweet oleh Vatikan pada  Selasa, 28 Januari 2014.

Gelar Person of the Year saja tampaknya tidak cukup bagi Paus Fransiskus. Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu kini digambarkan sebagai pahlawan super, SuperPope.

Lukisan yang menampilkan Paus Fransiskus sebagai pahlawan super  mengenakan jubah putih dengan pose terbang ala Superman pada sebuah tembok di Borgo Pio, sebuah jalan kecil di dekat Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Paus Fransiskus dilukis terbang dengan tangan kanannya meninju ke depan sambil membawa tas berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih Valores (bahasa Spanyol) yang berarti nilai atau norma.

“Kami berbagi dengan Anda sebuah grafiti yang ditemukan di sebuah jalan di Roma dekat Vatikan,” demikian Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial dari Takhta Suci pada halaman Twitter resminya.

Paus Fransiskus yang berusia 77 tahun itu terkenal karena mengabaikan  keamanan dan turun ke tengah kerumunan massa untuk menyalami para peziarah. Selain itu juga sering menggunakan lelucon atau cerita untuk menyebarkan nilai-nilai Gereja.

Bapa Paus merupakan pengguna Twitter dan secara rutin mem-posting ke twitter-nya  dalam sembilan bahasa. Dia kini memiliki lebih dari 10 juta pengikut di twitter-nya.

Bapa Paus Fransiskus sukses menarik hati warga dunia karena gaya kepemimpinannya yang sederhana dan pesannya untuk membantu kaum miskin. Maka tidak mengherankan bahwa sebagai pribadi yang sangat dicintai oleh umatnya, banyak cara yang digunakan oleh mereka untuk menunjukkan kekaguman dan kecintaannya. Salah satunya ialah dengan lukisan graffiti SuperPope tersebut.

Salam damai penuh cinta.

Sumber Berita dan Foto: UCA News

***
Solo, Jumat, 31 Januari 2014
Suko Waspodo

Jokowi dan Ganjar Patut Diteladani

Itulah ungkapan pujian yang layak kita sampaikan bagi dua politisi muda kader PDI-P, Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. Joko Widodo (Jokowi), Gubernur DKI Jakarta,  dan  Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah; keduanya mengembalikan barang-barang pemberian hadiah yang mereka terima kepada KPK untuk menghindari tuduhan gratifikasi.

Seperti kita ketahui tahun lalu Jokowi mendapat hadiah bass guitar dari bassist band Metallica, Robert Trujillo,  namun kemudian dia menyerahkan hadiah tersebut kepada KPK karena  dianggap sebagai gratifikasi.  Pada waktu itu gitar tersebut kemudian akan dilelang namun perkembangan lebih lanjut sekarang dimuseumkan agar bisa dinikmati oleh siapa saja.

Kecuali gitar bass dari Metallica tadi, beberapa waktu yang lalu Jokowi juga menerima hadiah sebuah kacamata dari pembalap mantan juara dunia Moto GP, Jorge Lorenzo.  Kita ketahui juga bahwa Jokowi juga menyerahkan hadiah itu kepada KPK.

Selain Jokowi, politisi muda PDI-P yang lain, Ganjar Pranowo, juga melaporkan dugaan gratifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ganjar melaporkan sejumlah barang yang diterimanya kepada lembaga pimpinan Abraham Samad Cs ini.

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi, Kamis, 30 Januari 2014. Menurutnya, dugaan gratifikasi itu dilaporkan langsung oleh staf kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Barang-barang yang diserahkan Ganjar yakni jaket Harley Davidson, radio kayu, dan piagam yang di dalamnya terdapat ornamen berupa emas 24 karat seberat 10 gram. Tak hanya itu, Ganjar juga melaporkan tiga buah parcel kosmetik yang diperuntukan untuk istri orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Dengan demikian, KPK akan meneliti terlebih dahulu apakah pemberian itu termasuk gratifikasi atau tidak. KPK mempunyai waktu tiga puluh hari untuk melakukan proses telaah.

Sungguh menarik apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah ini. Barang-barang pemberian itu pastilah bukan barang yang murah dan tentu sangat bernilai, namun sebagai bentuk ketaatan kepada hukum, mereka rela menyerahkannya kepada KPK.

Tampaknya selama ini baru  Jokowi dan Ganjar, pejabat publik yang menyerahkan barang pemberian hadiah kepada KPK. Semestinya apa yang mereka lakukan ini diteladani oleh para pejabat publik yang lain. Jangan menunggu sampai diseret oleh KPK. Salut buat Jokowi dan Ganjar. Rakyat negeri ini membutuhkan teladan pemimpin yang jujur. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 31 Januari 2014
Suko Waspodo

Kamis, 30 Januari 2014

Mencintaimu hingga di Keabadian



















aku biarkan perasaan ini tergenggam
tuk menjawab semua teka-teki isi hati
menerjemahkan setiap ungkapanmu
dalam deretan aksara yang kau rangkai

cintaku padamu bukan laksana mentari
yang akan sirna kala malam menjelang
cintaku padamu juga tak seperti ombak 
yang hanya engkau rasa tatkala pasang

cintaku tulus padamu laksana udara
senantiasa mengalir di hela nafasmu
terus selalu berhembus di setiap waktu
meski kau tak akan pernah melihatnya

maaf bila cintaku tak bisa sempurna
seperti cinta dalam indah mimpimu
namun aku akan jaga kemurniannya
demi perpaduan asmara kita nan suci

aku sadari semua ini tidaklah mudah
namun kita pasti tak akan menyerah
meniti pematang indahnya kehidupan
saling jaga utuh cinta hingga keabadian

***
Solo, Rabu, 29 Januari 2014. 4:44 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

Perjumpaan Asmara Kita













senja singgah di beranda
malam masih dalam angan
berharap langit bertabur rasi bintang
seperti yang pernah kau ucap padaku
cinta itu serupa sebuah malam
ada gelap dan dingin

seperti kelopak bunga yang mengering
laksana senja merindu keremangan
sedang kita ada di sebuah lorong yang fana
biarkan kehilangan itu semudah menghapus salah
atas tinta yang tertulis pada kertas kusam
hingga aku tak perlu menguras rasa

malam telah menggulung gelap
harapku masih menyala walau suram
lepaskan penat jiwamu di rengkuh bahuku
meski kuingin bisa berteduh di payung matamu
aku menunggu kata indah melompat dari bibirmu
sambil kunikmati tatapmu diantara rasa berserak

belalang malam bercanda menyibak sepi
engkau hadirkan kelembutan senyum manismu
hangatkan kesendirianku melewati hari tak bertepi
saling mendekat kita mencoba pahami bisikan hati
dengan ketulusan kita membuka diri
tuk menyelami kesejatian cinta

kutemui kesungguhan berbinar di netramu
mengerjapkan kerinduan tuk berbagi kasih
dalam dendang jemari kita erat menggenggam
menari kita diiringi simponi ratri tanpa rembulan
memaknai berpadunya asa kita berirama
silih berganti helaan nafas asmara bergelora

berdekap kita dalam jalinan ungkapan hasrat
menghapus masa lalu songsong hari baru
menikmati indah malam dalam hangat pelukan
tak ingin saat berlalu tanpa bahagia kesan
membelai wangimu di peraduan maya cinta
menggapai hari esok kita padu berkenan

***
Solo_Jakarta, Rabu, 29 Januari 2014. 09:10 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo & Arya Ningtyas
pepnews
ilustrasi: sikerado

Presiden ‘Paranoid’

Presiden  paranoid, itulah penilaian yang pas terhadap pribadi presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Langkah Presiden SBY menunjuk kuasa hukum pribadi dan keluarga dinilai sebagai bentuk ketakutan menjelang lengser dari kekuasaan. Langkahnya mensomasi sejumlah politikus justru dipersepsikan sebagai sikap reaktif dan antikritik.

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi, mengungkapkan bahwa perasaan paranoid tersebut harus dilihat penyebabnya. Selanjutnya juga harus dilihat apakah dirinya dan keluarganya serta lingkaran terdekatnya mempraktikkan tindakan yang tidak baik, penyalahgunaan kewenangan, korupsi dan sebagainya

Menurutnya, ketakutan itu muncul bisa jadi karena saat memenangkan kepresidenannya melakukan pemenangan segala cara tanpa memperhatikan esensi dari nilai demokratis. Apabila tidak melakukan tindak atau kebijakan yang tidak benar, maka SBY seharusnya mempunyai keyakinan bahwa dia akan menyudahi periode kepresidenannya dengan mendarat mulus. Dalam hal ini anggapan publik bisa jadi benar manakala SBY terlihat sangat tertekan dengan sejumlah kritik dan serangan publik atas kebijakan politik yang dibuatnya.

Seperti diketahui, Presiden SBY telah menunjuk Palmer Situmorang sebagai pengacara pribadi dan keluarga. Palmer didampingi dua orang pengacara lainnya, yakni Hafzan Taher dan Bahtiar Sitanggang. Dalam perjalanannya, Presiden SBY melalui pengacara keluarga tersebut sudah melayangkan somasi kepada beberapa pihak. Mereka yang disomasi antara lain aktivis ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sri Mulyono, mantan Menteri era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah.

Palmer Situmorang selaku kuasa hukum keluarga SBY mengungkapkan somasi kepada Rizal Ramli yang kedua akan diajukan jika tidak ada niat baik dari pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikannya. Mereka sudah melayangkan somasi kepada Rizal Ramli yang menuding gratifikasi jabatan wapres di salah satu stasiun televisi nasional

Menarik untuk mencermati perilaku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kuasa hukumnya ini. Kita bisa menilai bahwa Presiden SBY tidak memahami arti sebagai pejabat publik ketika memutuskan menempuh jalur hukum kepada orang yang mengritiknya.

SBY tidak memahami arti sebagai pejabat publik. Dalam negara demokratis, sangat wajar apabila seorang pejabat publik dikritisi oleh publik dan media. Bahkan menurut doktrin hukum pers, seseorang sebenarnya sudah kehilangan hak pribadi untuk menggugat orang-orang dengan alasan pencemaran nama baik ketika dia sudah menjadi pejabat publik atau tokoh publik. Pada titik ini, kelihatan bahwa SBY sangat kekanak-kanakan dan tidak paham bahwa dirinya seorang tokoh publik.

Semoga ini menjadi peristiwa terakhir dalam sejarah kepemimpinan negara ini. Negara yang mengaku demokratis dan dipimpin oleh presiden yang mengaku partainya sangat demokratis juga tetapi ternyata seorang yang emosional dan anti kritik. Kita berharap presiden yang akan datang benar-benar pribadi yang terbuka terhadap kritik demi kepentingan rakyat. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Selasa, 28 Januari 2014
Suko Waspodo

Mozaik Cinta Kita
















bahagia bercengkrama dalam indah puisi
berpadu dalam kekuatan bahasa suci hati
menganyam aksara dalam baris romantis
prasastikan tulus cinta tak pernah habis

kusentuh hatimu tuk memeluk cintamu
berdekap dalam ketulusan makna rindu
mengalir hasrat memadu gairah merona
tak ingin saat indah lewat tanpa makna

tersurat puisi cinta dengan tinta asmara
kian eratkan niat kudus satukan asa jiwa
terpilih kalimat indah ungkap pesona diri
menjaga rima di ujung keindahan hakiki

paduan nyata cinta kita melebur lembut
menyatu dalam ungkap rasa kita terajut
di keindahan peraduan mahligai duniawi
berpagut kita nikmati keindahan surgawi

hangat gairah tuntaskan rindu terlarang
meniti pelangi cinta tak ingin saat lekang
meski tak mudah namun tak hendak jera
pastikan naluri purba kita tak terpenjara

dengan puisi kita bercumbu maknai hari
saling kasih senantiasa bergandeng hati
tergenggam harapan menggapai impian
mozaik aura cinta terbingkai kenangan

dua jiwa dalam satu cinta abadi terpatri
merekat tiada terpisah nista manusiawi
sadari ikatan naluri kian erat padu indah
terlukis nyata dalam kejujuran berserah

betapa makna dirimu kian merajai kalbu
tak akan sedetikpun berlalu dari rasaku
namamu mengalir sepanjang buluh nadi
merahkan darah pagutkan dua kasih suci

kuyakin kehangatan cinta kita kan abadi
tak tergoyahkan walau kendala melukai
kekuatan cinta adalah roh bagi kehidupan
kan kujaga dan kurawat dalam kemurnian

perjalanan cinta kita seindah khayal biru
senandungkan penuh syahdu dawai rindu
mekar kuncup tulus cinta kian mewangi
wujudkan cita dalam kebahagiaan sejati

biarkan rinai hujan sempurnakan indah cinta
gemericikkan titik air membasuh duka derita
tiada lagi keraguan membebat kembaraku
hanya agung cintamu dalam nafas hidupku

***
Solo_Bandung, Selasa, 28 Januari 2014. 12:13 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo, Cahaya Lestari dan Coklat
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

You’re Always on My Mind



















pada butir embun pagi di pucuk daun
kujumpa jernih tatap matamu anggun

pada sinar mentari awal hari yang asri
kuresapi hangat hadirmu kian berarti

pada merdunya kicauan burung kenari
kumaknai sapamu menghibur sanubari

pada mekarnya kembang harum wangi
kukagumi ayumu mendamaikan nurani

pada gemericik air bening sungai kecil
kunikmati lembut kecupan bibir mungil

pada kesyahduan temaram jingga senja
kutatap molekmu di haribaanku manja

pada hadirnya rembulan elok rupawan
kurebahkan tulus indah asa perpaduan 

pada hembusan angin malam mendayu
kurasakan nafas asmara kita menyatu

***
Solo, Senin, 27 Januari 2014
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

Kudekap Engkau di Dingin Pagi













kudekap engkau di dingin pagi
kala mentari masih berselimut
embun membasahi helai daun
kuterhanyut memaknai mimpi

senantiasa ayumu tersenyum manis
tepiskan sisa kelam sepi rembulan
sentuhmu bangkitkan naluri jingga
rindu belaian lembut dewi asmara

meski awal hari masih tersaput mendung
ingin hasratku padamu bahagia berujung
kupastikan diri senantiasa gegas meraih
memanjakanmu dengan sentuh terkasih

saling genggam jemari kita menanti sang surya
satukan asa menata hari penuhi janji manusiawi
kicauan kukila warnai paduan nyanyian jiwa kita
keindahan cinta kian berarti dalam cita surgawi

***
Solo, Kamis, 23 Januari 2014. 6:37 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews

ilustrasi: ArtPics On Fb

Percik Pesona



















senja nan redup berbalut dingin sepi
namun kurasakan belaian hangatmu
lewat sapa mesramu yang menemani
kita nikmati tembang cinta mendayu

dalam alunan denting piano romantis
genggam jemarimu nan manis lentik
kurasakan hangat asa mengalir manis
mengiring kagumku tuk hatimu cantik

rinai hujan basahi buram jendela tua
namun bening matamu sapaku mesra
jernih ketulusanmu percikan pesona
membasuh gundah hati yang merana

kian pasti kulabuhkan cinta padamu
dari penat pencarian kelu masa lalu
hatiku dan hatimu saling bersambut
merenda kasih kita berpagut lembut

senandung asmara membelai anggun
warnai paduan hasrat kita menuntun
saling mendekap gairah kian terarah
pada kelembutan cita melebur indah

***
Solo, Rabu, 22 Januari 2014. 7:20 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

Paus Fransiskus dan Hari Kasih Sayang

Memasuki bulan Februari selalu ada satu tanggal yang menarik bagi pasangan, terutama yang masih muda. Hari Kasih Sayang atau Valentine Day sering dirayakan oleh banyak pasangan di dunia. Biasanya, mereka saling bertukar cokelat atau kado pada tanggal 14 Februari.

Namun pada tahun 2014 ini, ada yang berbeda dan istimewa untuk pasangan yang sedang bertunangan. Paus Fransiskus mengundang mereka datang ke Vatikan untuk merayakan Valentine.

“Undangan Paus itu dikeluarkan Vatikan dengan tema ‘The Joy of Yes Forever’,” tulis Mail Online, belum lama ini.

Dalam tradisi Gereja Katolik, pasangan yang telah bertunangan atau akan menikah wajib mengikuti kursus pernikahan. Dan pada kesempatan kali ini, Paus mengajak mereka untuk mengobrol bareng seputar pernikahan tersebut. “Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Kepausan Vatikan,” tulis Asia One. “Pasangan yang ingin bertemu Paus kala Valentine harus mendaftar sebelum 30 Januari 2014.”

Sejak resmi menjadi pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus dianggap sebagai pemuka Gereja Katolik yang paling modern. Pekan yang lalu, dia bahkan bersedia membaptis anak dari pasangan yang tidak atau belum menikah. Paus juga meminta ibu tetap menyusui bayinya meski di tengah Misa.

Paus Fransiskus memang tokoh yang modern namun sekaligus pribadi yang sangat sederhana dan rendah hati. Sangat dekat dengan masyarakat kecil dan terlebih terhadap kaum muda. Lebih mengutamakan pendekatan manusiawi daripada segala aturan yang membuat pemisah status. Keteladanan seorang pemimpin umat yang layak dicontoh.

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Paus Undang Calon Pengantin Rayakan Valentine di Vatikan

***
Solo, Rabu, 22 Januari 2014
Suko Waspodo

Jokowi Didukung Para Tokoh Tua PDI-P

Perkembangan menarik terjadi lagi mengenai popularitas dan dukungan terhadap  Jokowi. Sekitar 400 orang dari para tokoh tua PDI-P yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah mendeklarasikan untuk menjadi sebagai "Relawan Pro Joko Widodo (Jokowi) Calon Presiden 2014," di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 20 Januari 2014.

"Deklarasi ini tidak ingin membenturkan semangat rakyat dengan PDI Perjuangan, yang penting ingin mengantarkan Jokowi sampai menjadi calon Presiden 2014 dari partai ini," kata Gunawan Wiro Sarojo pemerkarsa deklarasi tersebut, disela-sela acara tersebut, di Karanganyar.

Dia mengatakan dari para tokoh tua PDI Perjuangan yang tersebar di berbagai daerah ini nantinya akan membentuk posko-posko dukungan Jokowi untuk memenangkan Jokowi menjadi Presiden pada Pemilu mendatang, selanjutnya dari para tokoh yang hadir dalam pertemuan ini juga akan memohon kepada induk organisasi partai untuk tidak ragu-ragu lagi memberikan rekomendasi kepada Jokowi yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk dijadikan sebagai calon Presiden Pemilu mendatang.

Menurut Gunawan, yang juga merupakan salah satu mantan ketua DPP PDI-P, para tokoh tua PDI Perjuangan sudah turun kelapangan dan menanyakan kepada masyarakat mengenai pencalonan presiden pada pemilu mendatang dan mereka sebagian besar telah menghendaki figur Jokowi sebagai presidennya.

Gerakan ini menurutnya dilakukan secara spontanitas. "Saya bersama kawan-kawan orang PDI Perjuangan dan jelas dengan aspirasi ini tidak mungkin akan merugikan partai dan bahkan kami sebaliknya untuk memberikan dukungan PDI Perjuangan sepenuhnya," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan Jokowi selain menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sekarang ini juga memegang sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. "Jadi kami memberikan dukungan kepada Jokowi juga tidak salah dan acara ini sendiri juga sudah dilaporkan kepada para petinggi partai yang ada di DPP PDI Perjuangan di Jakarta," imbuhnya.

Gunawan menjelaskan bahwa deklarasi mengenai dukungan kepada Jokowi untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu mendatang ini nanti juga akan di kirimkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.  Lebih lanjut ungkapnya, para tokoh tua ini sepulang dari acara ini mereka nanti juga akan langsung mendirikan Posko Jokowi untuk menjadi calon Presiden Pemilu mendatang dan semua akan bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkannya.

Begitu semangatnya para tokoh tua ini. Semangat berjuang yang tulus, bukan karena ambisi pribadi. Semua itu dilandasi oleh niat mereka untuk mewujudkan keinginan rakyat yang rindu memiliki Jokowi sebagai presidennya. Semua ini patut kita apresiasi. Selamat berjuang kembali para Banteng tua. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Tokoh Tua PDI-P Deklarasikan Pro Jokowi

***
Solo, Rabu, 22 Januari 2014
Suko Waspodo

Jumpa Lembut Ayu Parasmu













semilir angin lembah membelai gairah
kita jumpa dalam buaian asmara indah
kupandangi nyata lembut ayu parasmu
tersipu engkau menyambut kagumku

kubelai legam rikmamu elok berombak
engkau pejamkan mata hasrat tersibak
kukecup lembut bibirmu jingga ranum
naluri  kita padu dalam hangat kulum

dibasuh rinai hujan alam pegunungan
berdekap kita dalam gelora kasmaran
meluruhkan kebekuan duka masa lalu
saling membasuh hati hapuskan sendu

rindu maya kita telah berganti nyata
dua hati berpagut dalam hangat raga
dalam keremangan  senja nan syahdu
ditingkah bisikan mesra tulus memadu

usai kita menyatu raga saling berserah
yakin paduan hati kita tak akan terpisah
teruntai janji saling menjaga cinta sejati
meniti pelangi menggapai bahagia abadi

***
Solo, Selasa, 21 Januari 2014. 1:47 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

Kepekaan Jokowi

Pemimpin masyarakat sejati adalah orang yang peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat yang dipimpinnya. Demikianlah yang ada dalam pribadi Joko Widodo. Meski banyak politisi busuk yang terus melecehkan dia karena cemburu terhadap popularitasnya, dia tetap fokus terhadap masalah yang dihadapi rakyat Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku siap pasang badan sebelum Kementerian Pekerjaan Umum turun tangan mengatasi banjir di Ibu Kota. Hal ini dilakukan karena pembagian kewenangan antara Pemerintah DKI Jakarta dan Pusat selama ini sering menjadi problem tersendiri.

"Pemerintah daerah siap turun tangan langsung agar dampaknya tidak merugikan masyarakat sekitar," kata Jokowi di Jakarta pada Senin, 20 Januari 2014. Menurut Jokowi, jika tidak ada yang memulai turun ke lapangan maka efek kerusakan akan besar.

Jokowi tidak mau terlalu dihambat oleh birokrasi, yang utama adalah permasalahan segera diatasi. Dia mengaku berani pasang badan untuk penanganan banjir sebelum pusat bukan karena melangkahi wewenang. Menurutnya lebih karena tanggung jawab sebagai Kepala Daerah. "Kalau ada apa-apa saya yang kena dulu," kata mantan Wali Kota Solo ini sambil menunjuk dirinya.

Dia memberi contoh amblesnya jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Pada waktu itu, Dinas Pekerjaan Umum langsung mengirim dua alat berat untuk evakuasi awal. Jokowi juga menyinggung saat DKI Jakarta turun memperbaiki tanggul Latuharhari, Jakarta Pusat, tahun lalu.

Kemudian, amblesnya dinding Waduk Setia Budi di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dinding waduk seluas 4 hektar ini roboh pada Sabtu 18 Januari 2014 malam lalu. "Ini punya Kementerian Pekerjaan Umum tapi kami langsung turun agar efeknya tidak sampai di jalan," ujarnya di lokasi pada Senin 20 Januari 2014 sore. Baginya yang terpenting adalah bagaimana masalah teratasi tanpa meributkan kewenangan.

Menurut Jokowi, tidak jadi soal jika Pemerintah Pusat terlambat turun. Padahal hingga saat ini rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014 DKI Jakarta saja belum diketok palu. "Toh ada dana sewaktu-waktu," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa selama ini koordinasi dengan Pemerintah Pusat juga lancar. "Lancar, pokoknya lancar gak ada hambatan kok, pusat cepet juga lihat aja tuh TB Simatupang cepet setelah kita kan?" ujarnya sambil terus tersenyum.

Kepekaan terhadap masalah dan tindakan cepat mengatasinya, inilah yang patut kita teladani dari Jokowi. Selama ini penyelesaian masalah rakyat, termasuk dalam hal bencana, masih sering terkendala oleh birokrasi. Para pemimpin masyarakat yang lain di negeri ini selayaknya bertindak seperti Jokowi. Rakyat membutuhkan pemimpin yang tegas dan tanggap bukan pemimpin yang hanya bisa mengeluh.  Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Alasan Jokowi Mau Pasang Badan untuk Pusat

***
Solo, Selasa, 21 Januari 2014
Suko Waspodo

Puja-puji untuk Jokowi

Meski sampai saat ini belum dicapreskan oleh PDI-P, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu mengungguli para tokoh capres lain, termasuk para peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD). Dan yang menarik, meski dikalahkan oleh Jokowi,  para capres konvensi mengakui potensi gubernur yang terkenal akan blusukannya itu.

Paling tidak, enam dari sebelas calon presiden konvensi PD memuji atau mendoakan Jokowi. Mereka adalah Anies Baswedan, Hayono Isman, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, dan terakhir adalah Dino Patti Jalal. Bahkan Dino secara terang-terangan memuji langsung di depan Jokowi.

Meski disiapkan untuk menjadi capres di 2014, namun para peserta konvensi ini tak segan memuji Jokowi. Bahkan ada peserta konvensi capres yang menyatakan bersedia yang menjadi cawapres Jokowi jika Jokowi benar-benar maju di 2014, dia adalah Pramono Edhie Wibowo.

Berikut ini bisa kita perhatikan sejumlah apresiasi positif yang pernah terlontar dari lima orang peserta konvensi capres Partai Demokrat kepada Jokowi yang notabene dari PDIP itu.

Anies Baswedan

Peserta konvensi capres PD Anies Baswedan mendorong Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk dicapreskan PDIP. Menurut Anies, Indonesia harus dipimpin oleh orang yang kompeten.

"Ya, mudah-mudahan Pak Jokowi jadi Capres PDIP. Setelah itu baru saya komentar apakah akan berdampingan atau tidak," ujar Anies dalam Meet the Press Peserta Konvensi PD di Sekretariat Konvensi, Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Januari 2014.

Namun demikian Anies tak memandang elektabilitas Jokowi sebagai tantangan berat. Dia juga memiliki strategi untuk mampu menyamakan popularitas.

"Kalau saya menyerahkan kepada para relawan Turun Tangan untuk melakukan kampanye. Kalau anda percaya Anies dan tidak ingin Anies terlilit hutang, maka sebarkanlah informasi tentang Anies," kata penggagas Indonesia Mengajar ini.

Anies mengakui bahwa dirinya lebih dikenal sebagai pendidik daripada peserta konvensi PD. Ketika ditanya kemungkinan dipinang parpol lain, Anies mengaku belum memikirkanya.

"Saat ini saya mengikuti konvensi Partai Demokrat dan akan mengikuti sampai selesai. Bicara pinangan, yang meminang saja belum ada kok," tutur Anies.

Hayono Isman

Peserta konvensi capres PD yang lain, Hayono Isman, mengakui keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Pernyataan ini terlontar dari Hayono ketika Komite Konvensi Capres PD menyelenggarakan acara jumpa pers bagi para peserta.

"Tidak bisa dipungkiri kalau demokrasi di tingkat daerah telah memunculkan kemajuan. Kita lihat ada Jokowi di Jakarta, Ibu Risma di Surabaya, dan Ridwan Kamil di Bandung," ungkap Hayono dalam acara 'Meet the Press' di Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2014.

Menurut pendapatnya, konsep demokrasi sekarang ini mampu melahirkan pemimpin yang baik bagi negara. Hayono menganalogikan demokrasi tersebut dengan skema konvensi.

"Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang efektif, oleh karenanya nantinya saya akan membentuk pemerintahan yang solid. Bukan semata-mata pemerintahan yang kuat," Hayono menambahkan.

Dahlan Iskan

Menteri BUMN Dahlan Iskan memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan jadi capres PDIP. Dahlan mendukung pencapresan mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Iyalah saya dukung," kata Dahlan sembari tersenyum. Hal ini disampaikan Dahlan kepada wartawan di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Juni 2013.

Kemudian apakah Dahlan tertarik duet dengan Jokowi di 2014? Dahlan menjawab diplomatis terkait rencananya ke Pilpres 2014 ini. "Kita lihatlah, saya mau kerja dulu," kilah Dahlan.

Sebelumnya Dahlan mengutarakan warning kepada capres senior akan kemunculan Jokowi. Menurut Dahlan, Jokowi akan dicapreskan PDIP. “Semua calon presiden harus melihat fenomena baru bahwa Jokowi akan menjadi capres dari partai Ibu Megawati,” katanya.

Gita Wiryawan

Ungkapan kekaguman terhadap Jokowi juga datang dari Gita Wiryawan yang juga peserta konvensi capres PD. "Saya sangat mengagumi Jokowi. Popularitasnya begitu tinggi," kata Gita Wirjawan pada acara kampanye dirinya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 29 September 2013.

Namun begitu Gita tidak patah arang. Dirinya akan bekerja keras untuk mengalahkan Jokowi selama sisa delapan bulan ini. "Tapi saya baru saja dalam proses politik. Ini masih panjang, 8 bulan," ujarnya.

Sampai saat ini, Gita mencoba menyelaraskan kerja sebagai Menteri Perdagangan dengan aktivitas kampanyenya. Diharapkan, meski masih menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sebagai menteri, dirinya berharap popularitasnya akan naik. "Saya harus bisa meningkatkan popularitas saya," ucapnya.

Dino Patti Djalal

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) yang juga peserta konvensi capres PD, Dino Patti Djalal, memuji Jokowi sebagai fenomena internasional.

Usai bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 17 Januari 2014, Dino Patti Djalal melaksanakan salat Jumat bersama Jokowi. Usai salat Jumat pun Dino melempar pujian maut ke Jokowi. "Saya sampaikan juga Pak Jokowi namanya di dunia internasional baik sekali," puji Dino.

Dino juga menyebut Jokowi sebagai aset bangsa. Pujian ini menjadi penuh makna karena Dino saat ini juga sedang ikut kontestasi konvensi capres PD. "Beliau bukan hanya menjadi fenomena di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Bukan hanya aset bagi Jakarta, tapi aset bagi bangsa kita," ujar Dino melanjutkan pujiannya.

Wartawan pun langsung menanyakan ke Jokowi soal hal ini. Namun Jokowi yang mengenakan baju koko putih hanya tersenyum saja. Namun saat Dino menyebut Jokowi sebagai tokoh reformis, Gubernur DKI itu menimpali. "Tapi yang penting kita bisa bersinergi dengan orang yang berpikiran maju, yang berfikiran reformis itu bisa tidak saling menjegal tapi saling mengisi dan saling mendorong," puji Dino. "Itu yang penting," timpal Jokowi

Pramono Edhie Wibowo

Peserta konvensi capres PD tak harus jadi capres jika raihan suara PD tak signifikan. Salah satu peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, terus bicara soal kemungkinan dirinya berduet dengan Gubernur DKI Jokowi.

"Pasangan dengan Jokowi bisa saja, kemungkinan dalam partai politik kan terbuka lebar," kata Pramono Edhie. Hal ini disampaikan Pramono Edhie usai meluncurkan website pribadinya di Media Center Pramono Edhie Wibowo, Jl Diponegoro No 43, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2013.

Namun demikian adik ipar Presiden SBY ini masih fokus mendongkrak elektabilitas PD. Di internal PD, Pramono juga menjabat anggota Dewan Pembina PD.

Sungguh menggembirakan perkembangan demokrasi negeri ini kalau kita mencermati ungkapan para peserta konvensi capres Partai Demokrat ini. Saling menghargai dalam dunia politik adalah gejala yang baik dan kedewasaan. Negara ini memerlukan situasi politik yang kondusif untuk terus berbenah. Semoga suasana saling menghargai yang dibangun oleh PD ini juga bisa diikuti oleh semua partai maupun para politisi lain. Selamat berperanserta aktif dalam Pemilu 2014 yang kian berkualitas. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Kekaguman dan Puja-puji 6 Bakal Capres PD ke Jokowi

***
Solo, Sabtu, 18 Januari 2014
Suko Waspodo

Rhoma Irama lebih Populer dari Jokowi

Hasil survei yang menarik dilansir oleh Pusat Data Bersatu.  Survei Pusat Data Bersatu (PDB) menunjukkan popularitas tokoh tak selalu sejalan dengan tingkat keterpilihannya. Raja Dangdut Rhoma Irama misalnya adalah tokoh paling populer saat ini, namun tingkat keterpilihannya nol koma.

"Pada umumnya nama-nama capres yang diprediksi sudah popularitas tinggi tapi kepopuleran tidak menunjukkan keterpilihan sebagai capres 2014," kata Ketua dan Pendiri PDB, Didik J Rachbini , dalam paparan hasil surveinya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2014.

Survei dilaksanakan melalui wawancara telepon pada tanggal 4 – 8 Januari 2014. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom.

Sampel berjumlah 1.200 orang yang mewakili masyarakat pengguna telepon di 11 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura. Margin of Error +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei menunjukkan tingkat populeritas Rhoma Irama memang nyaris sempurna yakni 99,2%. Tetapi di lain pihak Raja dangdut tak berkutik saat diadu dengan Gubernur DKI Jokowi soal tingkat keterpilihannya.

Inilah paparan perbandingan tingkat popularitas dan elektabiltias tokoh yang mulai disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2014:

Tingkat popularitas tokoh:
1. Rhoma Irama: 99,2%
2. Megawati Soekarnoputri: 99,1%
3. Jokowi: 98,9%
4. Jusuf Kalla: 98,1%
5. Wiranto: 97,6%
6. Aburizal Bakrie: 97,4%
7. Prabowo Subianto: 97,2%
8. Hatta Rajasa: 95,5%
9. Dahlan Iskan: 83,5%
10. Mahfud MD: 82,8%
11. Hidayat Nurwahid: 79,8%
12. Chairul Tanjung: 74%
13. Marzuki Alie: 73,1%
14. Anis Matta: 58,9%

Tingkat elektabilitas capres:
1. Joko Widodo: 28%
2. Prabowo Subianto: 10,7%
3. Jusuf Kalla: 4,2%
4. Dahlan Iskan: 3,7%
5. Mahfud MD: 3,5%
6. Wiranto: 3,1%
7. Anies Baswedan: 3,1%
8. Aburizal Bakrie: 1,7%
9. Megawati Soekarnoputri: 1,5%
10. Gita Wirjawan: 1,1%
11. Hatta Rajasa: 0,7%
12. Chairul Tanjung: 0,6%
13. Rhoma Irama: 0,5%

Nah, bagi yang selama ini meragukan popularitas Rhoma Irama, silahkan terkejut. Satria bergitar ini ternyata memang sangat populer. Namun mengenai elektabilitasnya sungguh tragis, paling bawah. 

Tentu saja untuk ukuran keterpilihan adalah tingkat elektabilitas bukan popularitas. Lagipula popularitas juga tidak berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan dan kenegarawanan. Kecerdasan serta tingkat kenegarawanan Rhoma Irama sudah bisa kita lihat selama ini. Terlebih saat menyikapi masalah pluralitas dalam pemilihan gubernur DKI yang lalu.

Bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengutamakan popularitas untuk mengkatrol popularitas partai dalam pileg memang pas mencapreskan Rhoma Irama, namun apabila berharap Rhoma Irama terpilih sebagai presiden, maka kemungkinan itu sangat kecil. Tampaknya PKB memang tengah kebingungan untuk menaikkan popularitasnya. Semoga harapan mereka terhadap Rhoma Irama terpenuhi. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Referensi  Berita:  Survei PDB: Popularitas Rhoma No 1, Elektabilitas Nol Koma

***
Solo, Jumat, 17 Januari 2014
Suko Waspodo

Jangan Membeli Kucing dalam Karung

Hati-hati dalam menentukan pilihan caleg di Pemilu 2014 nanti. Itulah yang senantiasa harus diperhatikan oleh rakyat dalam menggunakan hak pilihnya. Banyak caleg yang hanya bermotivasi uang dalam kiprah pemilunya.

Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk menjadi caleg lewat partai apa pun harus mendaftar dengan biaya puluhan juta, maka sangat mustahil untuk kita bisa ketemu caleg yang benar-benar murni nyaleg demi kepentingan rakyat. Saat ini yang terjadi adalah caleg untuk kepentingan materi pribadi. Caleg untuk memperoleh gaji, tunjangan serta pensiun dan syukur-syukur bisa korupsi tanpa ketahuan.

Dengan situasi itulah kualitas caleg yang kita temui di setiap pemilu negeri ini, tak terkecuali pemilu 2014 ini. Para caleg sebagian besar bukanlah orang yang memahami rakyat melainkan para gambler yang mempertaruhkan uang mereka di  pencalegan, kemudian memasang iklan besar-besar dan massive di berbagai media.

Para pemilih, terlebih pemilih pemula harus cermat dalam menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai seperti orang membeli kucing dalam karung. Caleg artis yang terkenal bukanlah jaminan kualitas. Bukti terbaru untuk hal ini adalah caleg Angel Lelga dari PPP yang gelagapan saat diwawancari di acara Mata Najwa di Metro TV baru-baru ini. Mau menjadi wakil rakyat tapi tidak memahami politik.

Caleg dari orang-orang kaya juga bukanlah jaminan bahwa mereka tidak akan korupsi. Contohnya adalah keluarga besar Ratu Atut dari Banten. Meski kaya ternyata mereka tetap serakah juga dan terlibat dalam korupsi yang menggurita. Jabatan mereka di masyarakat hanya digunakan untuk semakin memperkaya diri.

Politisi yang sudah terkenal dan bahkan mantan aktifis reformasi pun juga bukan jaminan akan menjadi wakil rakyat yang baik. Contoh untuk ini sangat banyak. Kasus keterlibatan korupsi yang dahsyat para petinggi PKS dan Partai Demokrat adalah contoh paling aktual. Dalam kampanye berjanji bahwa akan memperjuangkan kepentingan rakyat tetapi ternyata hanya untuk memperjuangkan kepentingan partai dan nafsu pribadi.

Selain kehati-hatian dalam memilih caleg nanti, sebaiknya untuk saat ini rakyat juga menjadi fungsi pengawas untuk para caleg. Artinya silahkan mencermati rekam jejak para caleg. Apabila kita ketahui ada caleg yang ‘hitam’, mempunyai rekam jejak pernah kriminal atau korupsi di masa lalu, seharusnya kita laporkan ke KPU atau paling tidak kita sebarluaskan ‘file’ buruk mereka agar rakyat tidak tertipu memilih mereka.

Mengenai sering terjadinya money politic, baik juga untuk melaporkannya. Kalau politik uang itu tetap juga dilakukan dengan bagi-bagi uang kepada masyarakat maupun bagi-bagi hadiah, tidak salah juga tetap menerima hadiah itu. Menerima uang maupun hadiah janganlah menggiring kita untuk memilih orang yang memberi hadiah atau uang itu.

Gunakanlah hak kita untuk memilih sebijak dan seefektif mungkin demi kepentingan rakyat. Pemilu yang berlangsung lima tahun sekali ini sangat menentukan arah kehidupan berbangsa dan  bernegara kita maka jangan sembarangan dalam memilih. Pilihlah caleg yang benar-benar kita kenal rekam jejaknya. Jangan sampai kita seperti membeli kucing dalam karung.

Selamat menyambut pesta demokrasi dan jadilah pemilih yang cerdas. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 17 Januari 2014
Suko Waspodo

Kaum Durjana Berjubah Agama

Inilah kenyataan yang berlangsung di negeri ini. Negeri yang mengaku sebagai negeri kaum agamis dan berideologi sangat kental nuansa agamanya tetapi ternyata di dalamnya masih ada kaum durjana berjubah agama. Yang lebih mengherankan pemerintah justru membiarkan semuanya berlangsung tanpa ada tindakan serius untuk mencegahnya.

Situasi ini bisa kita cermati dari berbagai kasus intoleransi yang berlangsung selama ini. Baru-baru ini Setara Institut merilis catatan mereka bahwa Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) paling banyak melakukan pelanggaran kebebasan beragama sepanjang tahun 2013. Setara membagi pelaku pelanggaran dalam dua kategori, yakni lembaga negara dan non-negara (masyarakat).

Tercatat, FPI menjadi pelaku pelanggaran yang paling banyak dalam kategori non-negara. Dari 292 tindakan pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi sepanjang tahun 2013, 117 tindakan dilakukan oleh negara, sementara 175 tindakan dilakukan oleh non-negara. Dari 175 tindakan yang dilakukan oleh non-negara, FPI menjadi kelompok tertinggi dengan 16 kali melakukan tindakan pelanggaran sepanjang tahun 2013.

Yang sungguh mengejutkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi urutan kedua tertinggi dengan 14 kali melakukan pelanggaran. Selain itu, laporan yang menggunakan nama “ormas Islam” menduduki peringkat ketiga dengan 7 kali melakukan pelanggaran.

“Sebenarnya, laporan yang mendapatkan suara paling banyak adalah dengan mengatasnamakan ‘warga’ dengan 65 kali melakukan pelanggaran,” ungkap Bonar Tigor Naipopos, peneliti senior Setara, seperti dilansir Kompas.com.

Warga yang dimaksudkan di sini, menurut Bonar, bukan warga sungguhan. Mereka juga anggota ormas Islam seperti FPI dan MUI yang mengatasnamakan dirinya sebagai warga biasa saat melakukan tindakan intoleran. Menurutnya mereka kerap mencopot identitas asli mereka sehingga sulit dikenali oleh masyarakat. Mereka bahkan tidak jarang menggunakan atribut-atribut lainnya untuk menutupi jati diri mereka itu. “Misalnya FPI banyak yang menyamar, mengatasnamakan diri sebagai masyarakat anti gereja ini, gereja itu, banyak lah modus mereka,” jelas Bonar.

Sementara itu, bentuk-bentuk tindakan pelanggaran yang paling banyak dilakukan di kategori non-negara ini adalah intoleransi dengan 39 tindakan pelanggaran. Penyesatan berada pada urutan kedua dengan 14 kali tindakan. Sedangkan ancaman kekerasan berada di urutan ketiga dengan 11 kali tindakan.

Pelanggaran berupa perusakan properti dan diskriminasi berada di urutan keempat dan kelima dengan sembilan kali tindakan. Pelarangan kegiatan ibadah ada di urutan keenam dengan delapan kali tindakan. Sementara, pembubaran kegiatan agama, perusakan tempat ibadah dan penyerangan berada di urutan selanjutnya dengan tujuh kali tindakan. Jenis tindakan sisanya, dilakukan sebanyak lima kali ke bawah.

Situasi seperti ini sudah berlangsung bertahun-tahun di negeri ini dan pemerintah tidak pernah bertindak tegas. Pembiaran terus berlangsung. Pelecehan terhadap agama minoritas dan penindasan terus terjadi.  

Aparat penegak hukum seharusnya lebih tegas dan adil dalam menangani kasus-kasus  yang menyangkut penistaan agama. Jangan selalu lebih membela agama mayoritas meskipun mereka jelas-jelas menindas yang minoritas. Tindakan dan sangsi yang lebih tegas dan kalau perlu pembubaran harus dilakukan terhadap organisasi para ‘preman’ berkedok kaum agamis.

Kelompok-kelompok durjana berkedok agama seperti ini pasti akan terus berlangsung kalau tidak ada hukuman tegas dari penegak hokum. Akhirnya masalah intoleransi ini hanya menjadi lingkaran setan saja dan tidak pernah akan selesai. Negara ini butuh reformasi besar-besaran dalam masalah kehidupan beragama.

Demikianlah tulisan kecil ini disampaikan karena rasa cemas dan prihatin yang berkepanjangan pada situasi pembiaran terhadap kaum durjana berjubah  agama yang masih terus berlangsung. Para pengelola negeri ini dan siapapun yang masih ingin menjaga keberlangsungan NKRI mestinya memahami maksud tulisan ini. Rakyat yang menyadari pluralitas senantiasa berharap terhadap kehidupan yang semakin damai dalam keberagaman. Semoga ungkapan yang mungkin terkesan blak-blakan ini bisa menjadi bahan refleksi kita bersama.

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita:
Setara: FPI Dominasi Pelanggaran Kebebasan Beragama Sepanjang 2013

***
Solo, Rabu, 24 Juli 2013
Suko Waspodo

Memagut Asmara Biru










tergetar rasa saat jumpa maya
lembut parasmu kuterpesona
engkau datang laksana nyata
meski  masih sebatas kata-kata

gejolak merasuk aliran nadi jiwaku
menghangatkan hasrat yang beku
aku akan setia menunggu waktu
melelehkan anganku kepadamu

kuharap engkau tahu kekasihku
hatiku terbawa manis senyummu
tak ingin waktu berlalu tanpamu
senantiasa memagut asmara biru

indah hari semakin termaknai
dihiasi ketulusan ungkapan hati
cintamu kuharap menyatu suci
menjadi sehati dalam dua sari

***
Solo_Jakarta, Selasa, 14 Januari 2014
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo & Ain Saga
pepnews
ilustrasi: ArtPics On Fb

PKS Berang

Setelah Partai Demokrat yang selama ini selalu merasa terlalu diberitakan negatif sepak terjangnya, sekarang giliran Partai Keadilan Sejahtera yang berang karena pemberitaan media.

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali menyalahkan media massa atas hasil survei Pol-Tracking yang menunjukkan bahwa partainya paling banyak diberitakan negatif. Menurutnya, pemberitaan media terhadap PKS selama ini tidak proporsional.

"Pertama, tolonglah agar media semuanya proporsional karena semua tidak proporsional tidak baik. Kalau anggota tubuh ada yang besar sebelah kan tidak proporsional, tidak baik," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Selasa , 14 Januari 2014.

Lebih lanjut  dia mengatakan, partainya bukanlah satu-satunya partai yang terjerat kasus korupsi. Menurut Mardani, banyak partai yang terjerat kasus korupsi lebih parah dari PKS. Ia berpendapat bahwa bahwa kasus korupsi yang menjerat PKS hanyalah kasus dugaan suap kuota impor daging sapi oleh mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq.

Menurut survei Pol-Tracking, PKS paling banyak diterpa pemberitaan negatif sepanjang tahun lalu. Pemberitaan negatif itu terutama keterkaitan kader PKS dengan kasus hukum. "PKS adalah partai yang memiliki tone pemberitaan negatif paling tinggi dibandingkan partai lain, yaitu 23,87 persen dari total pemberitaan terhadap partai itu," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR dalam diskusi dan paparan hasil riset tersebut, Selasa, 14 Januari 2014 di Jakarta.

Jumlah media yang dipantau dalam survei itu adalah lima stasiun televisi, lima media online, dan lima media cetak. Pemberitaan yang dipantau adalah berita pada program berita siang dan sore pada Senin hingga Jumat di stasiun televisi TV One, Metro TV, SCTV, RCTI, dan Trans7 . Sementara itu, media online yang dipantau adalah Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id , Merdeka.com, dan Okezone.com. Adapun media cetak yang dipantai adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Pemantauan dilakukan selama 1 Februari hingga 24 Desember 2013.

Sebenarnya cukup wajar bagi PKS untuk diberitakan seperti itu oleh media.  Risiko yang harus ditanggung sebagai partai yang mengaku sangat agamis dalam platform politiknya. Partai apapun, apalagi yang berjubah agama, semestinya pantang untuk makan “daging” haram. Daging dalam pengertian sesungguhnya daging sapi yang merupakan proyek korupsi  maupun daging dalam pengertian uang serta daging cantik dan wangi yang dipelihara dari pencucian uang. Menghalangi  dan bahkan yang lalu melawan penyelesaian kasus daging haram ini semakin membuka mata rakyat betapa partai yang bersangkutan tidak mempunyai perilaku politik yang santun apalagi agamis.

Semboyan, slogan maupun visi misi partai tentu boleh saja mengatasnamakan penegakkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan rakyat namun kalau dalam kenyataannya hanyalah untuk menyejahterakan para petinggi dan punggawa partai maka rakyat sangat pantas untuk berhati-hati. Apalagi dalam faktanya justru pernah mencoba melawan penegakan keadilan maka rakyat sudah seharusnya meninggalkan partai tersebut. Perilaku partai yang tidak agamis merupakan wujud penghinaan terhadap agama yang dipakai sebagai kendaraan partai tersebut maka terasa wajar kalau rakyat negeri ini yang agamis meninggalkan partai ini. 

Bukan berarti partai yang tidak pakai jubah agama lebih bebas korupsi tetapi ada tuntutan masyarakat yang lebih bagi partai yang berjubah agama untuk senantiasa bersih. Sebenarnya pemberitaan media itu justru seharusnya disikapi positif oleh PKS dengan membersihkan diri dari perilaku korupsi dan jangan malahan mengatakan bahwa ada partai lain yang lebih buruk. Itu pernyataan yang tidak dewasa. Mestinya PKS bersyukur diingatkan oleh media, berarti masih diperhatikan agar menjadi partai yang baik.

Nasib PKS yang terpuruk sebenarnya tidak hanya karena pemberitaan media belaka. Rakyat yang semakin cerdas memang semakin kritis mencermati partai yang hanya pandai bersilat lidah. NKRI ini milik rakyat yang pancasilais bukan milik mereka yang fanatis sempit serta pengunyah daging haram. Apabila PKS tidak segera berbenah diri maka bersiaplah untuk tumbang ditinggalkan oleh masyarakat.

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Banyak Diberitakan Negatif, PKS Salahkan Media

***
Solo, Selasa, 14 Januari 2014
Suko Waspodo