Suasana politik menjelang Pemilu
dan suksesi kepemimpinan negeri ini kian memanas. Partai-partai politikserta
para capres sudah sangat gencar mengisi iklan di setiap media yang ada. Hanya
Jokowi yang masih adem ayem karena dia tidak berambisi dan hanya menunggu
keputusan PDI-P apakah akan mencalonkan dia atau tidak. Namun di sisi lain yang
seru dan panas justru rakyat yang sangat menunggu dan berharap banyak untuk
tampilnya Jokowi sebagai capres di Pemilu 2014 nanti. Semua itu bisa kita lihat
dari semua hasil survei yang positif mengarah ke Joko Widodo.
Menurut hasil survei baru-baru
ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diyakini akan menguasai
parlemen jika mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden di 2014.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.
Hasil survei membuktikan bahwa
pencalonan Jokowi sebagai calon presiden di 2014 memiliki dampak yang sangat
penting bagi kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan dalam pemilihan umum anggota
legislatif (pileg). Perolehan suara PDI Perjuangan dalam pileg diperkirakan
akan mencapai 37,8 persen jika partai tersebut mengusung Jokowi sebagai calon
presidennya. Tanpa Jokowi, partai ini (PDI-P) hanya akan mendapat sekitar 14,4
persen.
Bahkan Burhanuddin juga
memaparkan hasil survei mengenai pengaruh terhadap perolehan suara partai
politik dengan atau tanpa kehadiran Jokowi sebagai calon presiden. Peta
perolehan suara terbukti berubah meski besarnya hanya menonjol di beberapa
partai besar saja.
Menurut survey tersebut dengan
kehadiran Jokowi sebagai calon presiden PDI Perjuangan akan meraup 37,8 persen
suara di pileg, selanjutnya Partai Golkar akan mendapat 14,6 persen suara,
Partai Gerindra 6,6, dan Partai Demokrat 5,4 persen. Sementara itu, perolehan
suara partai lainnya hanya di bawah lima persen.
Apabila PDI Perjuangan hanya
mendapat 14,4 persen suara di pileg ketika tidak mengusung Jokowi sebagai calon
presiden, maka perolehan suara condong berpindah ke Partai Golkar yang naik
menjadi 21,8 persen.
Perolehan suara Partai Gerindra akan
naik menjadi 11,1 persen, Partai Demokrat naik menjadi 8,2 persen, dan Partai
Hanura naik menjadi 6 persen. Perolehan suara partai lainnya tetap berada di
bawah lima persen.
Melihat hasil survei tersebut
mestinya PDI-P tidak ragu-ragu lagi untuk segera mengumumkan Jokowi sebagai
capresnya. Ibarat suatu permainan, Jokowi merupakan kartu As bagi PDI-P. Partai
ini seharusnya cepat merespon fenomena yang ada. Jangan seperti setiap kali di
pemilihan kepala daerah PDI-P selalu terlambat dan sibuk dengan banyak
pertimbangan di intern partai sehingga akhirnya kadernya kalah di banyak
pemilihan kepala daerah.
Seperti sudah sangat sering
diungkapkan oleh para pakar politik dan paparan banyak hasil survei, Jokowi
tetap paling dikehendaki oleh rakyat negeri ini. Rakyat rindu perubahan. Rindu
memiliki pemimpin yang diharapkan bisa memperbaiki nasib mereka, dan itu hanya
ada pada figur Jokowi. Semoga PDI-P segera merespon keinginan rakyat ini.
Merdeka!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 23 November 2013
Suko Waspodo