Welcome...Selamat Datang...

Padi organik petani hasil pendampingan kami

Padi Rojolele organik

Lokomotif tua di kota kecil Cepu, Blora

Lokomotif tua yang sekarang kadang-kadang digunakan untuk kereta wisata di lingkunagn perhutani Cepu-Blora.

SATE BUNTEL KHAS SOLO

Lezat dan bikin kita ketagihan.

Jajanan khas Jawa

Jajanan khas Jawa ini sekarang sering disajikan dalam acara formal maupun informal. Lengkap, rasanya bervariasi dan sehat.

Para peserta LDK di Tawangmangu

Latihan Dasar Kepemimpinan diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa Surakarta di Tawangmangu pada tahun 2011.

Di Tanah Lot Bali

Refreshing di Bali pada tahun 2010, bersama teman-teman dosen.

Selasa, 31 Juli 2018

Bengawan Solo










mengalir membelah pulau jawa
dahulu engkau begitu memesona
mengairi sawah ladang sekitarmu
bahagia petani oleh keberadaanmu

kala itu airmu bersih dan berguna
kini penuh racun polusi dan nelangsa
tiada lagi anak-anak desa turun mandi
apalagi berharap hadir tujuh bidadari

di musim hujan engkau tumpahkan bah
saat kemarau engkau kering berlimbah
wajar engkau kini seolah tak bersahabat
karena engkau diperlakukan begitu jahat

keindahanmu hanya tinggal dikenang
dalam syair lagu indah karya  pak gesang
nyata bengawan solo riwayatmu dahulu
entah siapa kini akan pedulikan nasibmu

***
Solo, Sabtu, 27 Juni 2015. 4:15 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: dewisundari.com

Hidangan Istimewa Kampung


















hampir di sepanjang kaki lima kota tua ini
pun juga di sudut-sudut  jalan kampungnya
dipenuhi para pedagang kuliner

warung wedangan mendominasi
orang solo menyebutnya hik
hidangan istimewa kampung
meski semuanya menjajakan
menu yang sama
tak satu pun yang sepi

aroma wangi wedang jahe
mengundang siapa pun
tuk mampir menikmati
tersedia juga minuman khas lainnya
wedang tape
kampul
kopi joss
dan sebagainya
hangat maupun dingin

selalu tersedia makanan pendampingnya
sego kucing
wader goreng
kikil bakar
jadah bakar
pisang owol
apollo
dan lain-lain
menu-menu unik yang sulit diceritakan
harus kita coba rasakan sendiri

berpenerangan ala kadarnya
nongkrong di kursi kayu panjang
atau duduk bersila di tikar sederhana
sambil ngobrol hangatkan suasana
nikmati hik tuk kangen jumpa

***
Solo, Jumat, 10 Juli 2015. 7:06 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: ridwanologi

Nasi Liwet Khas Solo Memang Enak Banget


Negeri kita tercinta ini memang serba kaya. Bukan hanya kaya sumber daya alam, keindahan tempat wisata dan keragaman budaya saja tetapi juga sangat kaya dengan keragaman kulinernya. Salah satu yang akan tersaji dalam tulisan tentang kuliner berikut ini adalah Nasi Liwet khas Solo

Kita semua tahu bahwa hampir di setiap daerah atau kota memiliki sajian khas berupa nasi. Jakarta terkenal dengan Nasi Uduk Betawi, Yogya terkenal dengan Nasi Gudeg, Pati terkenal dengan Nasi Gandul dan Solo juga memiliki nasi khasnya yaitu Nasi Liwet.

Kuliner nasi memang bisa kita kategorikan sebagai makanan berat, demikian pula dengan Nasi Liwet. Artinya dengan menikmatinya seporsi ukuran normal, anda dijamin pasti sudah kenyang.  

Sebagai salah satu makanan khas Solo, Nasi Liwet memang tidak sulit dijumpai di kota tersebut. Mulai dari mbok-mbok keliling sampai yang mangkal di ujung gang.

Dianggap masakan paling khas di Solo. Nasi Liwet dimasak dengan santan dan bumbu tanpa proses pengukusan di dandang, sehingga hasilnya adalah nasi putih yang lebih lembek dan harum. Disajikan dalam pincuk (piring dari daun pisang), dengan lauk gulai labu siam, telur rebus atau telur dadar, suwiran ayam opor, dan potongan ati-ampela ayam, ditumpangi kepala santan atau santan kental yang disebut areh.

Berbagai lauk tambahannya seperti tempe atau tahu bacem, kerupuk kulit, dan ayam goreng dapat diminta sesuai selera. Pendamping wajib adalah rambak atau krupuk kulit.

Resep Nasi Liwet:

Bahan Nasi:
  • 450 gram beras
  • 4 lembar daun salam
  • 3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
  • 1/2 sendok makan garam
  • 1.150 ml santan dari 1/4 butir kelapa
Bahan Ayam Suwir:
  • 1/2 ekor ayam
  • 3 lembar daun salam
  • 3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
  • 2 cm lengkuas, dimemarkan
  • 1 sendok teh garam
  • 2 sendok teh gram gula merah, sisir
  • 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
Bumbu Halus:
  • 3 butir bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • 1 sendok teh ketumbar butiran, disangrai
  • 2 butir kemiri, disangrai
Bahan Telur Pindang:
  • 8 butir telur ayam ukuran kecil
  • 2.000 ml air
  • 1 sendok makan garam
  • 15 buah kulit bawang merah
  • 10 lembar daun jati
  • 10 lembar daun jambu biji
  • 2 lembar daun salam
Bahan Sayur Labu Siam:
  • 1 buah (500 gram) labu siam, dipotong korek api
  • 5 butir bawang merah, diiris tipis
  • 2 siung bawang putih, diiris halus
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
  • 2 buah cabai merah besar, dibuang biji, diiris miring
  • 12 buah cabai rawit merah utuh
  • 2 1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok makan gula merah
  • 750 ml santan dari 1/2 butir kelapa
  • 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bahan Telur Areh :
  • 5 putih telur, dikocok lepas
  • 3/4 sendok teh garam
  • 300 ml santan dari 1/4 butir kelapa
Bahan Taburan:
  • 2 sendok makan bawang merah goreng
Cara Membuat:
  • Nasi liwet, rebus beras, daun salam, serai, garam, dan santan sampai mendidih. Tutup panci. Kecilkan api. Masak sampai matang sambil sesekali di aduk. Angkat. Aduk-aduk sampai pulen dan matang.
  • Ayam suwir ungkep,  aduk rata semua bahan dan bumbu halus. Masak sampai matang. Angkat ayam. Suwir-suwir dagingnya. Didihkan lagi kuahnya. Angkat. Sisihkan.
  • Panaskan sisa bumbu sampai kental untuk areh. Sisihkan.
  • Telur pindang,  rebus semua bahan sampai matang. Ketuk-ketuk sampai retak. Rebus lagi sampai kecokelatan.
  • Sayur labu siam, panaskan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih, daun salam, serai, dan cabai merah sampai harum. Masukkan labu siam dan cabai rawit. Aduk sampai layu. Tambahkan garam, merica bubuk, gula merah. Aduk rata. Tuang santan. Rebus sambil diaduk sampai mendidih.
  • Telur areh, kocok lepas telur, garam, dan santan. Rebus sambil sesekali diaduk hingga telur agak bergumpal. Angkat.
  • Sajikan nasi liwet dengan ayam suwir ungkep, sayur labu siam, telur areh, dan disiram areh. Taburi bawang merah goreng.
Nah, bagi anda yang berkunjung ke Solo silahkan menikmati kuliner ini yang sangat mudah diperoleh dan harganyapun terjangkau. Sedangkan bagi yang belum berkesempatan mengunjunginya, bisa mencoba resepnya di atas. Selamat merasakan sensasi kenikmatan dan gurihnya Nasi Liwet khas Solo. Enaaaaak bangeeeett !!!

Salam lezat penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 4 Mei 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: wisatakuliner

Lontong Balap Surabaya


Bagi anda para pecinta kuliner pasti sudah tahu bahwa Surabaya memiliki makanan lontong khas yang disebut lontong balap. Penamaan ini sungguh unik, karena lontong balap bukanlah nama merek melainkan nama dari hidangan itu sendiri. 

Lontong balap merupakan sajian lontong berkuah dengan isian tauge, tahu, dan lento (kacang yang dimasak dengan cara khusus). Bagi yang suka rasa pedas dapat menambahkan sambal petis yang merupakan ciri khas lontong balap.

Resep Lontong Balap Khas Surabaya

Bahan:  
       
5 buah lontong siap pakai
1 buah (400 gram) tahu putih, digoreng, dipotong-potong
1 batang daun bawang, diiris halus
1 sendok makan bawang merah goreng untuk taburan

Bahan Lentho:  
 
150 gram singkong parut
15 gram kacang tolo, direbus
1 batang daun bawang, diiris halus
1/2 sendok teh garam
1 siung bawang putih, digoreng, dihaluskan
1/4 sendok teh ketumbar bubuk
1/4 sendok teh gula pasir
200 ml minyak untuk menggoreng

Bahan Kuah:

300 gram taoge
2 siung bawang putih, diiris tipis
3 butir bawang merah, diiris tipis
1 lembar daun salam
1 cm lengkuas, dimemarkan
2 cm jahe, dimemarkan
1 sendok makan kecap manis
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/4 sendok teh gula pasir
300 ml air kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan Sambal Petis (haluskan):

6 buah cabai rawit merah, direbus
2 1/2 sendok makan petis udang
1 sendok makan kecap manis
1 siung bawang putih, direbus
1 sendok teh air

Cara Membuat:
  1. Lentho, aduk rata singkong, kacang tolo, daun bawang, garam, bawang putih, ketumbar bubuk, dan gula pasir. Bentuk bulat pipih. Goreng sampai matang.
  2. Kuah, panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, dan jahe sampai harum. Tambahkan taoge. Tumis sampai layu.
  3. Masukkan air kaldu ayam, kecap manis, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih.
  4. Sajikan lontong, tahu goreng, daun bawang, lentho, dan taoge. Tabur bawang merah goreng dan sambal petisnya.
(untuk 5 porsi)

Rasa lontong balap berbeda dengan lontong pada umumnya. Jika Anda membayangkan seperti lontong sayur atau lontong cap gomeh, rasanya beda jauh. Kuah lontong balap bening tak bersantan. 
Sehingga rasanya ringan dan tak membuat eneg sama sekali. Tauge dan lento memberi keunggulan dalam segi tekstur. Rasa lontong balap, jauh lebih nikmat dari penampilannya yang sederhana. 
Menemani lontong balap, biasanya selalu ada sate kerang dan es degan.

Simak pengalaman penulis menikmati kuliner khas Surabaya ini yang tertuang dalam puisi unik berikut:

Lontong Balap

siang hari kepanasan dan perut keroncongan
kumasuki warung gerobak kuliner lontong balap
lontong balap maknyuuus sambel iblis namanya
penasaran dengan menu khasnya kupesan seporsi

lontong balap telah tersaji dengan menggiurkan
untuk melengkapinya kupesan segelas es degan
sendokan pertama langsung menyengat dahsyat
pedas abis bak iblis namun rasanya sungguh lezat

memang baru sekali ini kucoba nikmati kuliner ini
meski sudah sering aku mendengar daya tariknya
menu khas kota pahlawan ini memang mengesan
menikmatinya kali ini buat aku langsung jatuh hati

lontong lembutnya tak terlalu berat bagi perutku
paduan irisan tahunya semakin menggugah selera
lentho pelengkapnya membuatnya tampil berbeda
timbunan tauge melengkapi kandungan gizinya

sambel petis memang ciri khas menu surabaya
ekstra pedasnya yang kali ini membuatnya  lain
meski  sangat pedas tapi tidak menyiksa lidahku
karena manis dan gurih petis mengimbanginya

lontong balap memang sungguh sajian nikmat
siangku kali ini jadi terasa berbeda suasananya
gurih manis segar hangat membuat aku terpikat
pedasnya luar biasa membuatku kian terpesona

*
Solo, Selasa, 17 September 2013, 21:10
Suko Waspodo

Nah, bagi anda yang berkunjung ke Surabaya jangan lupa untuk menikmati kuliner lezat ini. Namun jika anda belum sempat ke sana, anda bisa mencoba membuat sendiri dengan resep dan cara  yang sudah tersaji di atas. Selamat mencoba dan menikmatinya.

Salam lezat penuh cinta.

***
Solo, Kamis, 3 Mei 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: resep masakan jawa

Kota Solo Tidak Punya Laut tetapi Punya Selat


Aneh ya, mana mungkin suatu daerah tidak memiliki wilayah laut tetapi bisa memiliki selat? Tetapi itulah kenyataannya dengan kota Solo di Jawa Tengah. Kota ini memang tidak memiliki laut atau wilayah yang berbatasan dengan laut tetapi sungguh memiliki selat Solo.

Selat Solo adalah salah satu makanan khas di kota Solo. Selat Solo yang dikenal juga dengan nama bistik Jawa yang sudah diberi modifikasi agar khas dengan lidah orang Solo ini sebenarnya adalah adaptasi oleh warga Kraton Solo, untuk makanan bestik lon yang dimaksud beefsteak. Isinya terdiri dari daging sapi diiris agak tipis, sekitar 6-7mm, seukuran 15cm x 7cm. Daging ini dimasak seperti semur.

Selain daging, dilengkapi dengan kentang goreng. Isi lain adalah buncis dan wortel iris rebus. Sepotong tomat segar serta daun slada dan acar timun. Ada juga telur rebus, yang tinggal bagian putih telurnya saja. Kuningnya, sudah dimasak terpisah, dicampur dengan mustard. Semua bahan ini disiram dengan sedikit kuah kecoklatan berasa manis. Untuk memberikan rasa kremes, tidak lupa ditambahkan kripik kentang. Kuning telur bercampur mustard membuat masakan ini beda dengan semur.

Supaya buncis dan wortel yang dasarnya berasa plain ini memiliki cita rasa, sebelum disajikan ditumis margarin dengan bawang merah, tomat potong dan lada. Kentang yang disajikan sebagai penghasil karbohidrat sengaja diiris tipis agar cepat matang saat digoreng.

Kuliner khas kota Solo ini sekarang merambah ke Jakarta demi memenuhi sajian menu rasa kampung halaman. Kata "selat" mengingatkan pada salad dan steak atau biefstuk. Selat, konon asal katanya dari salad yang kemudian diucap selat. Demikian juga biefstuk yang dilafalkan menjadi bistik.

Selat Solo ini banyak digemari oleh mereka yang melakukan program diet. Selain rasanya yang tidak enek, menurut penikmatnya memang untuk seger-segeran, rasanya juga dimodifikasi agar bisa diterima masyarakat luas, tapi tidak menghilangkan rasa yang sudah menjadi ciri khasnya.

Rasa yang segar itu datang dari paduan rasa manis dan asam dari selat Solo. Rasa manis datang dari kuah berwarna cokelat menyerupai semur. Sedangkan rasa asam dari mustard yang berwarna kuning. Sejumput mustard biasanya diletakkan di bagian pinggir piring yang berisi sayur dan daging.

Setelah mustard tercampur dengan kuah, barulah rasa manis, asam, dan gurihnya selat Solo muncul. Bahan lain dari selat Solo hampir menyerupai salad. Jika salad berbahan utamanya sayur-mayur atau buah-buahan yang diberi saus dengan berbagai variasi rasa, dalam selat Solo terdapat buncis, wortel rebus, irisan acar timun, kentang rebus, kentang kering, irisan tomat segar dan beberapa lembar daun selada.

Selain itu masih ditambah potongan daging sapi has dalam dan telur ayam. Sebagai pelengkap kemudian ditambahkan irisan tipis bawang merah sebagai penyegar. Setelah itu baru disiram kuah. Mustard-nya sendiri terbuat dari mayonaise, kentang, kuning telur rebus atau terigu. Sebelumnya bumbu-bumbu dalam adonan mayonaise juga sudah dibuat sedemikian rupa sehingga mempengaruhi rasa selat Solo. Meski hanya sejumput mustrad, pengaruhnya penting pada rasanya.

Bagi yang ingin berbisnis sukses dengan sajian kuliner ini jelas sangat khas dan pastinya membuka peluang usaha di kota lain selain kota Solo. Makanan yang berasal dari kota kecil, namun mempunyai komponen cita rasa tinggi dan sajian yang sangat menarik yang mampu bersaing dengan makanan yang bertaraf internasional. selat Solo ini cocok untuk melengkapi daftar menu mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran atau hotel berbintang satu.

Bila anda datang ke Solo, dapat secara mudah menemukan kuliner ini di pinggir jalan, di warung-warung tenda dengan harga mulai Rp 20.000 saja. Cukup terjangkau memang, dan anda pun sudah dapat menikmati steak khas jawa yang terkenal dengan nama selat Solo.

Resep Selat Solo

Bahan:
  • 500 gr daging has dalam, potong melintang serat
  • 6 bh bawang merah, iris tipis
  • 4 sdm kecap manis
  • 1 bh tomat, potong-potong
  • 1 cm kayumanis
  • 2 bh cengkeh
  • potong pala
  • 2 sdm margarin
  • 250 ml air
  • Haluskan:
  • 5 siung bawang putih
  • 1 sdt lada
  • 1 sdt garam
Pelengkap:
  • 200 gr buncis, potong 3 cm, rebus hingga matang
  • 200 gr wortel, potong 3 cm, rebus hingga matang
  • 4 putih telur rebus, iris panjang
Saus:
  • 4 kuning telur, haluskan
  • 150 gr margarin cair
  • 3 sdm air jeruk nipis
  • 1 sdm gula pasir
  • 1 sdt garam
Cara membuat:

Bistik daging: lelehkan margarin, tumis bawang merah sampai layu, masukkan bumbu halus, setelah harum, masukkan daging, cengkeh, pala, kayumanis dan air, masak hingga daging empuk.
Setelah daging empuk tambahkan kecap dan tomat, masak hingga mengental, angkat, sisihkan.
Saus (kuah): campur semua bahan saus hingga rata.

Cara penyajian selat Solo
  • Atur sayuran, keripik kentang, dan telur rebus di atas piring
  • Taruh potongan bistik lidah dan tuang kuahnya
  • Tambahkan satu sendok makan mayones di atas selada
  • Sajikan
Ketika menyantap selat Solo biasanya semua bahan diaduk. Paling tidak mayones diaduk bersama kuahnya. Mayones berfungsi mengentalkan sekaligus menambah rasa pada kuah.

Konon, meski namanya selat Solo, masakan ini sebenarnya merupakan adaptasi dari bistik versi para nyonya dan noni Belanda di masa kolonial, bukan salad seperti yang biasa muncul dalam menu makanan barat.

Biasanya pada zaman kolonial dulu, selat Solo dimakan pada antara setelah makan siang sampai saat makan malam. Sebab selat Solo memang dimakan untuk digado (tidak menggunakan nasi-red), jadi hanya untuk makanan selingan saja.

Selamat mencoba salah satu makanan khas Solo ini. Rasakan sensasinya.

Bagi anda yang tidak mampu berenang tidak perlu khawatir, anda tetap bisa menikmati selat Solo.

Salam lezat penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 2 Mei 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: traveldudes

Perilaku Brutal Para Begundal









merasa paling pintar          
tapi sesungguhnya tak punya nalar
omongan selalu nyinyir
karena tak punya otak untuk mikir
mengaku pembela rakyat lemah
namun nyata hanya penyebar fitnah

kalian bagian dari wakil rakyat
berawal dipilih oleh orang-orang sesat
tak  heran perilaku kalian brutal
sesungguhnya kalian memang  begundal
tanpa data sok  mengkritik
namun sesungguhnya hanya sirik

para cecunguk tak punya nyali
jika bergerombol baru seolah berani
berbuat nista terhadap wanita
padahal masih ngempeng  sama ibunya
tega menganiaya anak kecil
itulah bukti jiwa kalian yang kerdil

tindakan kalian senantiasa kejam
mengganggu rakyat yang hidup tenteram
kalian tak layak di negeri ini
apalagi ingin menguasai secara keji
lebih baik kalian segera minggat
membawa tabiat kalian yang bejat

***
Solo, Selasa, 1 Mei  2018. 1:38 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: newmandala

Keabadian Cinta Kasih Kita



















sewarsa lalu kita dipertemukan lagi
mengurai kenangan masa muda dulu
senantiasa terbingkai indah dua hati
terwarnai ketulusan sejati cinta satu

meski perpaduan raga harus tertunda
tiada meredakan hangat asmara kasih
kecup lembut kening ungkapan rasa
dekapan nan mesra menghapus sedih

hari-hari kita lalui semakin berarti
saling bermanja dalam gairah hasrat
kadang khayal terbang ke masa dini
manakala kehendak masih tersekat

kini sepenuh jiwa memeluk berpadu
dalam nyanyian asmaradhana merdu
keindahan nurani mengalunkan rindu
tiada ingin lagi waktu berlalu sendu

ketika usia remaja tak lagi kita miliki
kegamangan diri tak lagi menghalangi
senantiasa kebersamaan kita maknai
dalam ikatan abadi saling mengasihi

***
Solo, Selasa, 1 Mei 2018. 10:02 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi kita
kompasiana
pepnews
ilustr: pinterest

Trio Tengil
















whisky
engkau ada pertama di antara kami
mix golden retriever jantan sejati
meski kadang cemburuan hati
dan tatkala itu sedang terjadi
sedikit sulit engkau kami dekati
sesungguhnya aman terkendali

billy
engkau ada ke dua di antara kami
paduan pit bull dan kintamani
meski tak tampan tapi setia hati
pengawal andalan yang mumpuni
tak pernah sekali pun menyakiti
senantiasa tulus menyayangi

choky
engkau ada ke tiga di antara kami
pomeranian campuran ganteng sexy
perilakumu selalu lucu menarik hati
tak pernah lelah berlarian kian kemari
ada saja tingkahmu menggoda kami
membuat suasana tak pernah sepi

trio tengil
sebutan sayang tuk kalian nan usil
tetapi sungguh tak pernah jail
karena cinta kami bukan mustahil

***
Solo, Sabtu, 28 April 2018. 5:55 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustrasi: dokpri

Senin, 30 Juli 2018

Berbicara dalam Diam


Dalam buku The World of Silence (Dunia Keheningan), Picard mengamati bahwa dalam keheningan kita terhubung dengan generasi masa lalu dan generasi masa depan. Mungkin kita juga paham dengan peribahasa 'diam adalah emas'. Ada pula yang mengatakan bahwa diam adalah nilai keutamaan manusia yang penting. Dan menurut masyarakat Afrika, salah satu hal penting yang perlu diupayakan manusia adalah kemampuan untuk berbicara secukupnya agar terbukalah kesempatan bagi keheningan yang berguna bagi semua orang.

Diam, bagi orang Afrika asli bukanlah sesuatu yang pasif atau vakum, juga bukan suatu keadaan tanpa kata dan pembicaraan, melainkan suatu suara yang aktif dan positif yang mendorong pemikiran dan refleksi yang dapat meningkatkan mutu pembicaraan selanjutnya. Dalam diamlah, refleksi konstruktif tentang diri sendiri, nilai dan makna hidup dimungkinkan.

Sementara itu, suara dianggap sebagai kebalikan. Suara membuat kita mengabaikan kesulitan yang sedang kita hadapi dan milik kita yang paling berharga, yaitu waktu dan diri kita yang sejati. Memang, menghadapi ini kebenaran diri sendiri dan menjadi jujur terhadap diri sendiri itu seringkali menyakitkan. Itulah sebabnya kita kemudian mencari pelarian pada suara-suara untuk keluar dari ketakutan menemukan kedalaman dari kekosongan kita. Singkatnya, kita takut akan keheningan. Kita begitu takut untuk hanya bersama diri sendiri dan merasuk pada diri yang terdalam.

Dalam kebijaksanaan Aborigin Afrika, ada beberapa tingkatan nilai keheningan. Pertama, disposisi untuk tetap diam menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan mulutnya dan kecenderungannya berbicara. Seseorang yang telah dewasa haruslah mampu mengendalikan mulutnya, terutama ketika sedang marah dan emosi. 

Misalnya, kita haruslah diam ketika teman kita sedang berbicara dalam kemarahan dan tak terkendali. Saatnya untuk diam juga ketika kita sedang marah dan emosi tidak stabil. Secara singkat, kebijaksanaan ini mengajak semua orang mengembangkan kemampuan untuk tetap diam pada saat yang tepat. Ada saatnya untuk berbicara dan ada saatnya untuk diam.

Kedua, diam pada tingkatan yang lain adalah suatu kondisi yang sangat baik untuk mendengarkan dengan seksama. Seorang pendengar yang baik adalah harta karun. Di zaman sekarang, kemauan untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh jarang kita temukan. Padahal, ini adalah nilai yang sangat penting bagi kita. 

Kata-kata yang diucapkan membutuhkan telinga yang mendengarkan, sama seperti kata-kata yang tertulis membutuhkan mata yang membacanya. Mendengarkan dalam keheningan sangat penting bagi hubungan antarmanusia. Pembicara yang baik adalah ia yang menyediakan waktu hening juga ketika berbicara. Jeda hening inilah yang mengandung kesempatan untuk berfikir dan berefleksi.

Lebih lanjut, hening adalah unsur penting dari semua praktik agama. Dalam pencarian akan Dia yang Mahabesar, pencapaian spiritual yang sejati hanya bisa dicapai melalui introspeksi, yang dilakukan dalam hening. Hanya dalam keheningan, hati seseorang bisa berhadap-hadapan dengan dirinya dan berefleksi tentang pertanyaan-pertanyaan penting, seperti Siapakah aku? 

Maharai, seorang komentator mistik abad ke-16, menjelaskan bahwa kegiatan berbicara itu adalah aspek fisik manusia. Karena itulah, ketika berbicara, aspek fisik lah yang mengendalikan kita. Diam, memungkinkan dimensi spiritual kita mengambil alih kendali itu kembali.

Dari sini kita mengambil kesimpulan bahwa kehidupan spiritual kita lebih didorong oleh keheningan daripada pembicaraan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang lebih baik bagi tubuh kita selain keheningan.

Orang-orang yang mau bertekun dalam kehidupan spiritual perlu melihat nilai keheningan sebagai gladi bagi jiwa kita. Kendaraan kebijaksanaan adalah keheningan, seperti yang dikatakan oleh Salomo, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."

Selain itu, Socrates juga mengingatkan kita, kehidupan yang tidak direfleksikan tidaklah berarti untuk dijalani. Menyediakan waktu khusus untuk bersama diri sendiri dan pikiran akan membantu kita untuk menjajaki dunia diri kita yang terdalam. Inilah saat kita menembus diri kita yang lebih dalam dan menempatkannya pada perspektif yang benar. Dikatakan bahwa doa yang benar bukanlah ketika seseorang banyak berbicara kepada Tuhan tetapi seseorang banyak mendengarkan Tuhan.

***
Solo, Jumat, 27 April 2018
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: Lucie Ernestova 

Kuatkanlah Aku















ya Tuhanku dan Allahku
di sini aku
kupersembahkan diriku                                                      
kuhaturkan pekerjaanku
semua usahaku
dan perbuatanku

ya Allah
sadarkanlah aku
jangan sampai aku kalah
hanya karena sebuah kesalahan saja
jangan sampai aku merasa pahit
karena celaan dan kritik
jangan sampai aku menyerah
hanya karena frustasi
jangan sampai aku kehilangan nyali
karena kekecewaan yang kualami

ya Tuhan
buatlah aku tahu keadaanku
aku diciptakan
untuk hal-hal yang lebih tinggi
dan lebih mulia
aku diadakan untuk meraih lebih
dan Engkau ingin
yang terbaik terjadi padaku

ya Allah
buatlah aku mampu mewujudkan
dan berani menatap yang lebih
berani bercita-cita
dan tidak membungkuk takut
berani menempuh risiko
dan tidak tinggal dalam kenyamanan
berani berpetualang
dan tidak tinggal diam

ya Tuhan
di sini aku
dengan rendah hati memohon kepada-Mu
tegakkan dan kokohkan aku
di tengah segala permasalahan
di tengah berbagai kritik
yang datang dalam hidupku
kuatkanlah aku
untuk menghadapi tantangan hidup
beranikan aku menembus badai hidupku
menangkan aku dalam segala cobaan hidupku
hingga aku mampu mempersembahkan
apa yang terbaik dariku untuk-Mu
menghaturkan kepada-Mu
hidup yang pantas dan terpuji
menyerahkan kepada-Mu
kejujuran dan kemurnian pekerjaanku

***
Solo, Kamis, 26 April 2018. 7:29 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: reikicuraholistica

Minggu, 29 Juli 2018

Mengenang dan Merefleksikan Kembali Kepribadian Kartini


Memperingati Kartini setiap tanggal 21 April, rasanya aneh kalau hanya diidentikkan dengan saatnya berpakaian adat daerah-daerah di Indonesia saja, karena tanggal 21 April memang bukan hari kontes pakaian daerah. Tanggal ini justru merupakan saatnya dimana kita merenungkan kembali kepribadian Kartini dan merefleksikannya kembali dalam kepribadian wanita Indonesia masa kini.

Dari surat-surat Kartini yang ditulisnya kepada seorang gadis di negeri Belanda, kita dapat memperoleh gambaran tentang kepribadian Kartini, terkait dengan adat istiadat Jawa khususnya yang berlaku bagi gadis-gadis yang  telah meningkat remaja. Sangat menyentuh dan senantiasa patut diteladani oleh siapa pun khususnya kaum wanita.

Dalam curhat di surat-suratnya kepada teman Belandanya itu kita bisa memperoleh gambaran bagaimana Kartini sebagai seorang gadis remaja dan kemudian menjadi wanita muda tidak dapat menerima begitu saja ketentuan adat Jawa yang berlaku  bagi gadis-gadis seumur dan segolongan dia. Yang paling menyedihkan bagi Kartini ialah larangan untuk meneruskan pendidikan formalnya karena hal ini sekaligus berarti bahwa dia tidak boleh  lagi meninggalkan halaman kabupaten yang dilingkungi oleh empat tembok yang kokoh dan tinggi.

Kartini tidak pasrah begitu saja pada nasibnya. Dia tidak dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan adat yang dia rasakan sangat tidak adil memperlakukan gadis-gadis seumur dan segolongan dengan dia pada waktu itu. Dalam surat-suratnya kita bisa membaca bagaimana dia tak henti-hentinya mencoba mengubah ketentuan-ketentuan adat Jawa yang berlaku bagi gadis-gadis seperti dia.

Dia menyadari dengan sepenuhnya bahwa ketentuan adat istiadat yang  begitu ketat mengekang dirinya dan tidak akan mudah melepaskan ikatan-ikatan terhadapnya. Namun dia tidak putus asa dalam usahanya meyakinkan, terutama ayahnya ( yang selain orang yang sangat dia cintai juga sekaligus yang paling berhak menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan sebagai gadis priyayi), agar dia diperbolehkan meneruskan dan mengikuti suatu pendidikan untuk memperoleh suatu ketrampilan. Ketrampilan ini dia perlukan agar dia secara efektif dapat menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk meningkatkan keadaan kaum wanita pada umumnya.

Namun sebelum keinginannya tercapai, Kartini akhirnya harus menyesuaikan diri dengan ketentuan keluarganya untuk kawin dengan pria pilihan mereka. Memang tidak jelas apa yang menjadi alasan Kartini untuk menerima keputusan keluarganya yang justru merupakan hal yang sangat dia tentang, ialah bahwa gadis seperti dia harus kawin dengan seorang yang bukan hanya bukan pilihannya sendiri tetapi juga belum pernah dia kenal sebelumnya.

Meskipun demikian apabila kita teliti ikatan dengan ayahnya, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa sangat mungkin bahwa dia menerima keputusan tersebut karena dia tidak ingin menyakiti perasaan ayahnya. Di dalam surat-suratnya kita bisa membaca bagaimana dia berkali-kali mengemukakan bahwa dia hanya dapat melakukan apa yang menjadi keinginannya bila ayahnya memberi persetujuan atau memberi restunya.

Bila kita mencoba melukiskan ciri-ciri kepribadian Kartini (dalam hal ini hanya berdasarkan surat-suratnya) maka dia dapat digambarkan sebagai seorang gadis Jawa yang mempunyai kepribadian istimewa. Ciri-ciri kepribadian Kartini: cerdas, berbakat, bersikap kritis terhadap kepincangan-kepincangan yang ada dalam lingkungan sosialnya, berani menyimpang dari kebiasaan yang berlaku dan menunjukkan sikap yang independen, berperasaan halus serta tidak lekas menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan.

Kasus Kartini melukiskan kepada kita bagaimana gadis Jawa ini, yang hidup di dalam zaman dimana tradisi Jawa dan orang-orang di dalam lingkungannya menuntut secara kuat daripadanya agar menyesuaikan diri pada tuntutan-tuntutan tersebut, telah menunjukkan sikap pantang mundur dalam mengejar cita-citanya. 

Dia telah berani memilih sikap untuk tidak begitu saja tunduk pada apa yang diharapkan dari dirinya sebagai seorang gadis Jawa yang terikat oleh tradisi. Selanjutnya yang bisa kita tarik dari kasus Kartini ini ialah bahwa dalam mengambil keputusan yang penting dia lebih mementingkan untuk tetap memelihara  hubungan harmonis dengan orang yang dia cintai, yakni ayahnya, daripada memaksakan terlaksanannya keinginan-keinginan sendiri saja.

Dalam kehidupan zaman sekarang kita juga bersama-sama mengalami bahwa berkat sifat-sifatnya, keyakinannya dan semangatnya, Kartini telah ditampilkan sebagai salah satu sosok wanita ideal, wanita yang pantas kita teladani dalam sifat dan perilakunya.  Selamat memperingati Kartini, mengenang kepribadiannya dan merefleksikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Merdeka !!!

***
Solo, Sabtu, 21 April 2018
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: dokpri

Standar Ganda Politisi Miskin Visi


Kita semua yang jeli mengamati kondisi politik negeri ini saat ini, pasti tahu bahwa negeri ini memiliki kelompok oposisi yang berisi para politisi kelas teri yang miskin visi. Kalau pun mau disebut kelas kakap paling juga dalam hal nyinyir dan kebiasaan memfitnahnya. Kebiasaan mengkritik pemerintah secara tidak konstruktif serta menggunakan standar ganda adalah bukti nyata bahwa mereka adalah para politisi miskin visi.

Standar ganda ini bisa kita cermati paling menyolok awalnya saat pilkada DKI Jakarta. Karena Ahok, mereka yang berteriak takbir dan meneriakkan nama 'Tuhan Maha Besar' dengan bahasa Arab sambil memaki-maki Ahok, mulai terbongkar sifat aslinya. Mereka yang membawa-bawa nama agama, dengan penutup rambut, mendadak menjadi orang yang waras, dengan membela Rocky Gerung.

Natalius Pigai yang begitu menggebu-gebu mendukung Ahok agar dipenjara, berubah drastis. Ketika Ahok mengatakan 'jangan mau dibodoh-bodohi pakai Al-Maidah', dia bungkam. Sama sekali tidak ada pernyataannya yang membela Ahok sebagai warga negara yang memiliki hak konstitusional. Tetapi ketika saat ini urusan dengan Rocky Gerung yang mengatakan bahwa 'kitab suci adalah fiksi', Natalius Pigai menggunakan kekuasaannya sebagai aktivis HAM, mengatakan bahwa kebebasan manusia dalam berpendapat dirampas. Inilah yang kita lihat dalam inkonsistensi para politisi kelas teri. Standar ganda terpampang jelas.

Lebih lanjut kita tahu, Pigai adalah orang Papua yang pernah mengatakan pembangunan Jokowi di Papua tidak benar-benar terjadi. Dia meragukan kekuatan Jokowi. Tetapi akhirnya Jokowi membungkam mulut Pigai dengan hasil kerja yang begitu luar biasa. Akibatnya manusia Papua ini malah dibenci dan tidak disukai oleh orang Papua.

Bisa kita amati juga Eggi Sudjana yang adalah seorang advokat, mengeluarkan standar gandanya. Kita tahu bahwa orang ini tergabung ke dalam persaudaraan 212, yang dibentuk karena Ahok. Ahok menjadi penyebab berdirinya solidaritas agama, sungguh luar biasa. Eggi adalah laskar dan alumni 212 yang menuntut pemerintah memenjarakan Ahok. Akhirnya Ahok dipenjara karena ujaran kebencian yang didakwakan kepadanya.

Namun berbeda untuk kasus Rocky Gerung, Eggi mendadak lunak. Ini sudah dapat dipastikan, merupakan sebuah bentuk kegagalan berpikir dan bukti standar ganda lagi. Ini sangat sarat dengan muatan politis. Statement kasar Rocky Gerung di acara ILC itu malah dibela oleh Eggi, yang pernah mencitrakan dirinya sangat tersinggung dengan statement Ahok. Jadi logikanya bila kasus hukum Ahok bisa diteruskan dan berakhir di penjara, maka kasus hukum Rocky Gerung pun bisa lebih diteruskan dan berakhir di penjara juga.

Kita semua tahu Rocky Gerung saat ini sedang tidak muncul lagi di acara TV One. Mungkin dia sedang bersembunyi dan ketakutan seperti tikus yang ngumpet di selokan. Setelah berkoar-koar dan dilaporkan, mungkin saja Rocky Gerung ini mulai ketakutan parah.

Standar ganda lagi adalah Ratna Sarumpaet, aktifis perempuan, yang menjadi congor dalam merusak nama Ahok. Dia mendadak membela Rocky Gerung. Padahal kitabnya sedang dinista. Inilah perilaku politisi miskin visi. Politik busuk membuat agama menjadi standar ganda. Memenjarakan Ahok karena statement yang tidak dia maksudkan sama sekali. Namun membela Rocky Gerung, yang dengan sengaja dan berulang-ulang mengatakan bahwa kitab suci adalah buku fiksi.  

Fakta-fakta di atas memperjelas standar ganda yang dilakukan oleh para politisi miskin visi yang sok oposisi, dan membuktikan bahwa mereka tidak benar-benar sedang membela kitab suci mereka. Kian terang benderang, bahwa mereka membela kepentingan politik busuk.

Para politisi oposisi miskin visi di otaknya memang hanya terisi dengan rasa dengki dan niatan keji. Ambisi kekuasaan membuat mereka sok aksi padahal sesungguhnya tak memiliki amunisi. Tak memiliki visi yang jelas untuk negeri dan hanya mementingkan diri sendiri. Merdeka !!!

***
Solo, Jumat, 20 April 2018
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: hidayatullah.com 

Lamunan Malam tanpa Rembulan



















kudekap sunyi malam tanpa rembulan
kucari bintang dalam gundah lamunan
tiada kerjap kejoramu sambut sapaku
aku kangen engkau diajengku nan ayu

meski bayangmu selalu hadirkan cinta di hati
dambaku nyata molekmu bersanding di sisi
tirai tipis sekat hasrat diri ingin bertemu
naluri purba kuatkan gejolak tuk bercumbu

inilah misteri indah kasih kita
rintangan tiada menghapus asa
kala tiba saatnya kita tuk berjumpa
asmara menyatu dalam paduan raga

biarlah ratri berlalu tanpa belaian
kita nikmati nyanyi hati kesetiaan
esok tatkala musim kian berkenan
kita kan berpadu lagi di kemesraan

***
Solo, Rabu, 18 April 2018. 7:31 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Black Art Depot Today

Lupa Diri dan Tak Tahu Diri


Perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan, demikian juga dalam dunia politik. Perbedaan pendapat yang wajar dalam dunia politik biasanya berujung pada kritik konstruktif dan pemberian solusi terhadap persoalan yang menimbulkan perbedaan.

Di lain pihak kebencian merupakan perilaku yang negatif yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Sungguh tidak wajar apabila orang yang berbeda pendapat atau berperilaku belum benar lalu membabi buta dibenci. Kebencian biasanya berujung pada perilaku atau ucapan nyinyir dan bahkan semakin parah menjadi fitnah.

Kali ini kita akan mengamati tentang kebencian saja yang memang cenderung negatif dan destruktif. Kebencian membuat siapa pun yang terkena akan menjadi lupa diri serta kehilangan kendali.

Contoh nyata perilaku lupa diri karena kebencian inilah yang menjangkiti para politisi busuk negeri ini. Ambisi kekuasaan yang akut membuat mereka membenci siapa pun yang menghalangi mereka untuk meraih kekuasaan. Mereka lupa diri atau pura-pura lupa bahwa pemerintahan dimana mereka tidak mampu menguasainya dan mereka anggap penghalang mereka adalah pemerintahan yang sah. Pemerintahan yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu yang demokratis.

Seorang guru besar dari perguruan tinggi terkemuka di negeri ini berperilaku ngawur dan asal njeplak. Seorang yang sudah tua bangka alias sudah bau tanah tetapi tidak pernah berperilaku ilmiah. Guru besar sejati semestinya berpikir dan bertindak dengan wawasan keilmuan, tetapi tidak demikian dengan guru besar yang satu ini. Dia sering omong nyinyir, asal-asalan tanpa data dan cenderung memfitnah. Dia memfitnah presiden Jokowi melakukan pengibulan terhadap rakyat. Memfitnah pemerintahan Jokowi melakukan hutang besar-besaran dan menggadaikan negeri ini.

Profesor Sengkuni ini adalah bukti nyata seorang politisi yang tidak konsisten dan berwatak busuk. Jauh sebelum gerakan reformasi '98, dialah orangnya yang selalu menyarankan lewat organisasi cendekiawan muslim agar mendukung Soeharto, namun setelah terjadi gelombang gerakan rakyat untuk menggulingkan Soeharto, dia malah melawan Soeharto.  Dia pula yang meminta agar Prabowo diseret ke  Mahkamah Peradilan HAM Internasional karena Prabowo adalah dalang kerusuhan '98, namun kemudian sampai saat ini dia pendukung utama Prabowo.

Si profesor culas ini lebih berbahaya lagi sering berperilaku seolah-olah dirinya Tuhan. Seorang yang merasa kewahyon, mendapat wahyu Tuhan, untuk memiliki kuasa mengganti presiden.

Merasa diri dan partai-partai di sekelilingnya sebagai partai Allah padahal perilakunya selalu kesetanan. Sementara partai pemerintah dan partai-partai pendukung pemerintah dituduh oleh dia sebagai partai Setan, padahal justru partai-partai di pemerintahan ini sudah sungguh nyata berpihak kepada rakyat dan menghayati serta mengamalkan Pancasila yang berarti berketuhanan. Itulah sebagian kecil  dari contoh nyata perilaku lupa diri dari si guru besar koplak.

Belum lama ini juga terungkap perilaku busuk dari seorang yang mengaku sebagai guru besar filsafat dari perguruan tinggi nomer satu negeri ini. Padahal dengan tegas pihak perguruan tinggi yang diaku sebagai tempat dimana dia mengajar menyatakan bahwa dia bukan dosen di situ. Omongan ngawurnya di acara ILC selalu dielu-elukan oleh para penyinyir.

Perilakunya yang paling parah adalah saat dia mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi. Hanya karena ingin membela seorang yang menggunakan novel fiksi sebagai acuan pendapat menilai pemerintah, guru besar abal-abal ini jadi lupa diri. Kepalsuan memang tidak akan selamanya bisa disembunyikan.

Siapa pun yang berambisi memang cenderung lupa diri, berlagak lupa terhadap rekam jejaknya. Pelaku penculikan, penganiayaan dan pembunuhan serta kerusuhan di masa lalu dan bahkan pernah melarikan diri ke luar negeri tetapi kemudian saat ini mengaku sebagai pejuang pembela rakyat. Penindas karyawan di perusahaan yang dimilikinya tetapi  gembar-gembor akan menjadi pemimpin yang  mensejahterakan rakyat.

Menuduh pemerintahan saat ini berpihak kepada aseng dan merelakan negeri ini dikuasai hanya oleh segelintir orang tetapi nyatanya dia beserta bisnis adiknya yang justru mengusai jutaan hektar lahan di seantero negeri kepulauan ini. Asal omong demi ambisi memang mudah tetapi era keterbukaan komunikasi tidak bisa dibeli untuk dikibuli.

Si penuh ambisi ingin jadi presiden ini juga memiliki seorang pendukung setia yang tak kalah pembual dan bloonnya. Saking sering terbuai dengan elu-elu para penyinyir sampai dengan tololnya menyatakan bahwa negeri ini seharusnya dipimpin oleh presiden seperti Putin. Padahal kita tahu Putin adalah seorang yang otoriter, anti demokrasi dan komunis. Si bloon ini lupa diri bahwa dia dan pasukan penyinyirnya sering menuduh presiden Jokowi  sebagai PKI. Berlagak anti PKI tetapi mengidolakan Putin yang komunis. Sungguh membuat kita ngakak guling-guling.

Ambisi kekuasaan memang selalu membuat siapa pun yang terjangkit menjadi lupa diri dan bahkan tak tahu diri. Hari-harinya selalu diliputi kebencian. Menempatkan diri dan mengaku oposisi tetapi tidak pernah konstruktif dalam melakukan kritik.

Seorang pemimpin dan negarawan sejati sesungguhnya adalah orang yang tidak lupa diri melainkan senantiasa mawas diri. Mawas diri terhadap kualitas pribadinya, tugas yang diembannya dan kecintaan terhadap rakyat, bangsa dan negara yang di pimpinnya. Pemimpin sejati adalah orang yang tahu diri tentang kapasitas dirinya, kerelaan berkorban demi orang lain dan melupakan kepentingan diri sendiri. Merdeka !!!

***
Solo, Rabu, April 2018
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: hidayatullah.com

Ambisi Kekuasaan dan Intoleransi


Situasi intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini memang sungguh semakin mencemaskan. Sedikit saja terjadi perbedaan cara bersosialisasi, perbedaan pendapat, perbedaan penafsiran  maupun perbedaan sudut pandang dalam menyikapi persoalan bisa berimbas pada chaos.

Kemarahan gampang tersulut dan selanjutnya pengerahan massa menjadi cara melampiaskannya. Mayoritas kebengisan menjadi senjata untuk memaksakan kehendak dan memusuhi perbedaan.

Apabila kita sudah merasa menjadi diri yang hidup beradab semestinya pemaksaan kehendak tidak perlu terjadi. Akibat dari hal ini sebegitu parah dan mencemaskan, hingga banyak pihak serta komunitas perlu mengingatkan kembali tentang pentingnya menghargai perbedaan dan keberagaman.

Pendidikan mulai dari tingkat dasar secara terencana mengadakan aksi kunjungan ke rumah-rumah ibadat dari berbagai agama yang hidup di negeri ini. Menggalakkan kesadaran untuk menghargai kehidupan beragama, khususnya peribadatan yang dijalankan oleh masing-masing umat agama yang ada. Sungguh kegiatan yang bagus demi persatuan dan kesatuan bangsa. 

Terkait ritual ibadatnya, masing-masing aktifitas keagamaan sampai-sampai harus  membuat tema khusus untuk mengingatkan pentingnya menghargai perbedaan dan keberagaman. Haruskah sampai sedemikian sibuk dan ribetnya? Bahkan pemerintah pun sampai harus mengeluarkan peringatan pelarangan penggunaan rumah ibadat untuk kegiatan berpolitik praktis.

Sesungguhnya sikap mempermasalahkan perbedaan alias intoleransi tidak harus terjadi di negeri ini. Semenjak negeri ini dibentuk kita semua tahu bahwa keberagaman menjadi pondasinya. Dasar negara Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika sudah final menjadi kesepakatan kita bersama dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna sesungguhnya kita menyadari bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa kita sangkal atau kita tolak. Tuhan menciptakan kita dengan keunikan pribadi kita masing-masing sesuai dengan kehendak-Nya. Tak ada satupun dari kita yang diciptakan sama persis dalam ujud diri, talenta maupun karakternya. Yang pasti dan jelas sama adalah bahwa kita menghirup udara yang sama dan tinggal di bumi yang sama. Itulah yang dihayati dan diimani oleh semua pemeluk agama apa pun yang ada di dunia ini.

Tuhan memang memberi manusia satu karunia yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh ciptaan-Nya yang lain, yakni kehendak bebas. Namun dengan karunia kehendak bebas inilah manusia lalu sering bertindak seenaknya. Jika demikian, apakah lalu kita menyalahkan Sang Pecipta atas karunia itu? Tentu saja tidak.

Kita tidak bisa membayangkan hidup kita seandainya tanpa karunia kehendak bebas, kita akan menjadi seperti robot-robot yang tak memiliki jatidiri dan tidak mampu bertindak menurut keputusan kita sendiri. Jadi kita wajib mensyukuri karunia itu dan itulah yang memunculkan keberagaman dalam kehidupan.

Di sisi lain, karunia kehendak bebas memunculkan sikap egois mau menang sendiri. Dengan kebebasannya sebagian manusia terus berusaha meraih ambisinya, secara khusus ambisi kekuasaan. Ambisi kekuasaan inilah yang menimbulkan sikap intoleransi berkembang di masyarakat kita.

Dengan penyelewengan dalam memaknai politik, ambisi kekuasaan semakin berkembang. Agama digunakan sebagai kendaraan politik. Perbedaan tidak dikembangkan sebagai sesuatu yang dihargai dan diterima sebagai keniscayaan melainkan justru dipersoalkan demi meraih kekuasaan kelompok tertentu.  Perbedaan dan keberagaman digunakan oleh para politisi busuk berorientasi kekuasaan sebagai sarana untuk mengadu domba dan  kemudian berlagak sebagai pahlawan penyelamat.

Jadi, sesungguhnya yang bermasalah bukanlah para generasi muda dan lalu harus dibuat repot untuk ikut berkampanye gerakan menghargai perbedaan seperti tersebut di atas. Karena sesungguhnya dalam pendidikan mereka sejak  awal sudah dibukakan wawasannya tentang perbedaan.

Pemahaman tentang perbedaan dan keberagaman berlangsung dalam pendidikan karakter dan juga dalam kehidupan beragama masing-masing. Memang dalam perjalanan hidup kita, faktanya para politisi busuklah yang menebar racun intoleransi.

Dengan kondisi yang seperti ini maka seharusnya gerakan kita sebaiknya justru lebih terfokus memerangi secara massive para politisi busuk. Kita harus peka terhadap hasutan-hasutan yang intoleran dan memecah belah bangsa.

Ambisi kekuasaan para politisi busuk harus kita hadapi dengan sikap kritis, terus menerus mendidik diri  dengan tidak mudah tersulut emosi dan terpecah belah. Mendukung pemerintah yang sah yang sudah nyata berusaha menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta semakin memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Perbedaan, keberagaman dan kebebasan harus kita maknai dan hayati sebagai karunia yang luar biasa. Kita mesti bersyukur dengan keberagaman yang ada. Keberagaman sesungguhnya menjadi dasar terbentuknya mozaik indah kehidupan. Merdeka!!!

***
Solo, Senin, 16 April 2018
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustrasi: satuislam.org

Sabtu, 28 Juli 2018

Kebengisanmu



















jika ambisi kembali menguasai diri
nafsu dan dengki menggiring naluri
membunuh pasti tuntunan nurani
terkuak watak nan kejam melumuri

masa lalu memang sudah berlalu
namun tak terhapus riwayat kejimu
kala kesemenamenaan di genggammu
kami ingat sungguh kebengisanmu

pemberangusan
penculikan
penganiayaan
pembunuhan
ungkapan nista penguasa tiran
melengkapi kelam kebiadaban

kini perubahan kami nikmati
kehidupan senantiasa kami benahi
lalu kau datang lagi mengganggu
tuk coba raih lagi keserakahanmu

kau umbar janji tak tentu arah
setiap saat kau tebar nyinyir fitnah
dengan mulutmu yang kian manyun
perilaku politikmu sungguh beracun

kami pasti tidak akan rela
negeri kami akan dinista
oleh tangan kotor sadismu
dan perilaku abadi iblismu

kami tak akan mundur menyerah
meski harus berlumur darah

***
Solo, Jumat, 13 April 2018. 2:47 pm
#2019TetapJokowi
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: pinterest

Kamis, 26 Juli 2018

Inilah Nasib Prabowo Subianto


*Sebuah Obrolan Imajiner*

Seperti biasanya, setiap waktu luang dan ingin santai, si Mukidi sama si Poltak sering nongkrong bareng di warung wedangan mbah Darmo. Dalam kesempatan seperti itu selalu saja ada bahan obrolan, mulai dari yang hal-hal sederhana tentang nyinyiran politik yang bertebaran di medsos hingga hal-hal penting yang dikerjakan oleh pemerintahan presiden Jokowi.

Kemarin malam ada obrolan yang cukup menarik yang aku sempatkan untuk mengupingnya. Kebetulan aku juga lagi menikmati segelas wedang teh jahe gepuk kegemaranku di warung itu.

Mukidi: "Bro, aku dengar kabar Partai Gerindra lagi ada masalah internal dan ada gerjala terjadi perpecahan ya?"

Poltak: (sambil menyeruput kopinya) "Yuuups... "Naga-naganya terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama adalah kubu Fadli Zon, yang berharap Prabowo tetap mencalonkan diri. Sedangkan kubu kedua adalah kubu Desmond J. Mahesa, yang mendukung Gerindra mencalonkan Gatot Nurmantyo sebagai Capres."

Mukidi: "Waahh...menarik ini. Bagaimana bisa begitu?"

Poltak: "Sejak awal, Desmond selalu berbicara di depan pers bahwa Prabowo merasa sudah tua, kurangnya elektabilitas dan lain-lain. Sedangkan Fadli Zon tetap bersikukuh bahwa Prabowo masih siap bertarung di Pilpres. Lalu situasi ini juga semakin diperkeruh oleh PKS, yang terlihat ingin Gatot menjadi Capres koalisi Gerindra-PKS. Itulah kenapa mereka sibuk dengan tagar #GantiPresiden daripada #PrabowoPresiden."

Mukidi: "Mengapa PKS bersikap seperti itu?"

Poltak: " Kamu tidak perlu heran bro. Kita semua tahu PKS selalu ijo matanya kalau urusan fulus. Hal ini berkaitan dengan logistik, yang menurut bisik-bisik tetangga, Gatot lebih kuat."

Mukidi: (sambil menyantap nasi kucing) "Lalu bagaimana nasib si Wowo?"

Poltak: "Posisi Prabowo memang dilematis. Gerindra memang tidak bisa bermain sendirian, mereka hanya punya 73 kursi di DPR, sedangkan syarat untuk mencalonkan Presiden haruslah 112 kursi. Nah, dengan PKS yang 40 kursi sebenarnya sudah cukup koalisi ini untuk mengusung Capres. Situasi ini dimanfaatkan PKS yang merasa diatas angin untuk menekan Prabowo supaya mundur saja. Tentu ada iming-iming yang membuat geleng-geleng kepala. Prabowo maju mundur dalam situasi ini.Mencalonkan diri sendiri tidak mungkin, karena PKS pasti berpaling."

Mukidi: "Wooow, pecah ndase..."

Poltak: "Aku pikir juga begitu. Dalam hal ini yang paling cemas tentu Fadli Zon, karena tanpa Prabowo dia bukanlah apa-apa, malah bisa ditendang oleh Desmond keluar arena."

Mukidi: "Kasihan si Fadli Zon, padahal sudah capek-capek nyocot dimana-mana demi Prabowo dan ambisinya."

Poltak: (nyeruput lagi kopinya sambil terkekeh) "Nanti dulu, tidak sesederhana itu.  Pada situasi yang membingungkan ini, datanglah LBP sebagai dewa penolong. Pertemuan keduanya di Grand Hyatt Jakarta kemarin menunjukkan bahwa ada kesamaan pikiran, jika Prabowo lah yang harus maju."

Mukidi: "Bagaimana caranya, bro?"

Poltak: "Inilah dunia politik praktis. Caranya harus mengawinkan Gerindra versi Prabowo dengan partai lain selain PKS. Naaahh, kan ada PKB, dimana Cak Imin sudah ngebet banget jadi Cawapres. Bermodal PKB 47 kursi, bila digabungkan dengan Gerindra, cukuplah bisa mencalonkan Prabowo dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres 2019. Akhirnya cita-cita cak Imin jadi Cawapres akan terlaksana. Aku yakin pasti senang dia."

Mukidi: "PKS gigit jari dong?"

Poltak: "Nggak laaah... PKS akan gigit celana dalam. Mereka akan sibuk mencari koalisi selain Gerindra. Namun kita tahu itu berat karena dengan PAN tidak akan cukup kursi. PKS dan Demokrat juga tidak cukup, kecuali mereka gabung bertiga. Tetapi dengar-dengar nih, Demokrat sudah akan gabung ke Jokowi".

Mukidi: "Koq jadi seperti permainan catur begitu?"

Poltak: "Memang, kalau permainan catur ini berhasil, maka lawan tanding Pilpres 2019 tetap Jokowi vs Prabowo. Sedangkan Gatot harus mundur teratur dulu karena tidak cukup suara untuk diatur. PKS akan semakin terbelah di internal karena pihak Anis Matta semakin punya bukti bahwa PKS di tangan Shohibul Iman semakin lemah. Begitulah politik, tak ada pertemanan abadi."

Mukidi: "Lalu siapa yang paling kecewa dan menangis darah kalau ini terjadi, brotha?"

Poltak: (sambil menghabiskan kopinya) "Yaa.. yang di Saudi. Dia penginnya gagah muncul di 2019 nanti. Namun apa daya, dia mungkin sedang merobek-robek boneka Barbie sambil teriak dan menangis guling-guling, Lalu membayangkan diri terus sembunyi di sana sambil menikmati kencing onta sampai lima tahun berikutnya."

Semakin menarik saja situasi politik negeri ini. Tidak rugi nguping obrolan mereka, meski terkesan ringan dan santai tetapi ternyata membuat kita bertambah pemahaman terhadap situasi negeri ini. Merdeka !!!

***

Solo, Rabu, 11 April 2018
#2019TetapJokowi
Suko Waspodo
ilustrasi: Tribunnews.com

Anis Matta Calon Presiden RI 2019


Setelah gembar-gembor Partai Gerindra yang katanya mencalonkan Prabowo, tak segera tampak buktinya, kini muncul ke permukaan calon penantang Jokowi pada pilpres 2019 nanti. Anis Matta calon presiden RI 2019, paling tidak itulah yang terlihat di baliho besar yang terpasang di kota Solo. Inilah baliho capres 2019 pertama yang terpampang di kota ini.

Entah siapa yang mencapreskan Anis Mata. Meski kita tahu Anis Matta merupakan kader PKS tetapi selama ini belum pernah ada deklarasi resmi dari PKS tentang pencapresan dia. Tentu hal ini cukup menarik perhatian karena Jokowi yang sudah jelas dideklarasikan sebagai capres oleh PDI-P dan partai-partai pendukungnya saja belum memasang baliho, padahal Solo adalah kota asal Jokowi.

Dalam peristiwa ini kita ditunjukkan betapa rendah hati dan sederhananya Jokowi. Sebagai capres petahana dan yang didukung oleh banyak partai sebenarnya Joko Widodo bisa saja memasang banyak baliho di ribuan titik di penjuru negeri, tetapi dia tidak menghendaki itu. Jokowi sebagai seorang pemimpin bangsa sejati lebih memilih tetap fokus kerja, kerja dan kerja demi cinta dia kepada rakyat dan cinta rakyat kepada dia.

Di lain pihak langkah berani Anis Matta ini semakin membuat Prabowo dan Partai Gerindra galau serta  kelabakan. Kemanakah arah gerak PKS?. Padahal di setiap kesempatan para petinggi  Partai Gerindra dan PKS selalu menyatakan bahwa kedua partai mereka merupakan koalisi permanen dan mantap akan mencalonkan Prabowo Subianto pada pilpres mendatang.

Sepertinya ungkapan bahwa 'dalam politik tidak ada kawan abadi melainkan kepentingan abadi' mulai terihat dalam hubungan antara Partai Gerindra dengan PKS. Pertanyaan selama ini mengapa Partai Gerindra tidak segera mencapreskan Prabowo semakin terlihat. Semakin bisa ditebak juga mengapa akhir-akhir ini tagar yang dicanangkan bukan #PrabowoPresiden2019 melainkan #2019GantiPresiden. Perpecahan mulai terjadi di kubu Partai Gerindra dan PKS serta para pembenci Jokowi.

PKS tampaknya mulai merasa bahwa Prabowo dan Partai Gerindra sudah tidak memiliki cukup amunisi untuk berperang. Prabowo sudah tidak memiliki nilai jual pada pilpres 2019 nanti. Sepertinya itu pula yang juga membuat Partai Gerindra gamang dan tidak segera mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.

Dari situasi ini rakyat bisa mengamati dan merasakan, siapakah sesungguhnya pemimpin bangsa dan negarawan sejati negeri ini. Bukti kecintaan Presiden Jokowi kepada rakyat dan kerja keras pemerintahannya sudah terlihat dan bisa dinikmati rakyat. Maka semakin jelas bahwa rakyat Indonesia memang seharusnya mendukung Presiden Jokowi untuk 2 periode memimpin republik ini dan menyiapkan estafet kepemimpinan untuk periode berikutnya pada tahun 2024 nanti. Merdeka!!!

Salam Jokowi 2 periode.

***
Solo, Senin, 9 April 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: dok. pribadi

Wawancara Imajiner dengan PS


Tanggal 17 Agustus 2018 semakin dekat, batas waktu pendaftaran bakal capres 2019, PS belum juga mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden. Bahkan bila dikaitkan dengan rakornas partainya bulan April ini, dia buru-buru menyatakan bahwa dia belum ada niat untuk mencalonkan diri. "Belum ada tiket.." katanya.

PS  tampaknya semakin galau, ketika partai koalisi permanennya, bukannya membangun citra dirinya dengan tagar #PSpresiden2019, tetapi justru malah memviralkan tagar #gantipresiden.

Situasi ini menunjukkan partai koalisinya sendiri ragu dengan dia dan ada kemungkinan memisahkan diri dari koalisi meski juga tidak tahu harus mencalonkan siapa nanti.

Untuk lebih mengetahui penyebab selengkapnya dari situasi galau PS ini ada baiknya kita ikuti wawancara imajiner berikut ini:

Wartawan:

 "Mengapa partai bapak belum mendeklarasikan bapak sebagai capres 2019 nanti?"

PS:

"Persoalan terberatnya, hasil survey selama ini selalu menempatkan nama saya di bawah Jokowi. Meski saya sudah mencoba mencuri perhatian dengan membaca novel fiksi, tapi tetap saya tidak mampu menyalip Jokowi."

Wartawan:

"Bagaimana dengan peran partai koalisi bapak?"

PS:

"Partai koalisi permanen dan partai anti Jokowi, sepertinya melihat bahwa tidak  ada masa depan dengan terus mendukung saya. Mereka sekarang fokus pada hasil survey yang menunjukkan ada 20 sampai 30 persen responden yang belum menentukan pilihan presiden atau masih merahasiakan siapa calon pemimpin mereka. Itulah yang ingin disasar koalisi dan partai pembenci Jokowi sambil mencari siapa yang tepat untuk melawan Jokowi."

Wartawan:

"Apakah benar kabar yang beredar bahwa bapak atau pun partai bapak sudah kehabisan biaya?"

PS:

"Sesungguhnya memang begitu. Sebelum ini, partai koalisi melihat adik saya sebagai pendana utama partai. Dia, pernah dinobatkan oleh majalah Forbes tahun 2012, sebagai salah satu pria terkaya di Asia dengan nilai kekayaan 8,5 triliun rupiah. Namun permasalahan bisnis terus mendera adik, apalagi pada tahun 2014 lalu, dia sudah mengeluarkan begitu banyak dana untuk mencoba memenangkan saya yang akhirnya kalah. Kita tahu bahwa untuk pemilihan presiden di negeri ini, untuk memenangkan capres, bisa menghabiskan dana triliunan rupiah. Bahkan ada seorang pengamat menghitung sampai 7 triliun rupiah."

Wartawan:

"Tetapi bukankah adik bapak pernah mengatakan bahwa kesehatan dan logistik jadi pertimbangan untuk menjadikan bapak sebagai capres? Meskipun beliau kemudian buru-buru meralat bahwa logistik sudah siap dan aman."

PS:

"Aaahh... tidak begitu kenyataannya. Jujur inilah yang membuat saya dan partai saya galau. Saya    dengar kegalauan ini menular ke satu partai koalisi permanen saya. Bahkan sampai berantem di internal partai."

Wartawan:

"Lalu, bagaimana dengan pernyataan-pernyataan kontroversial anda selama ini?"

PS:

"Saya pikir wajar kan kalau sebagai oposisi kami mengkritik pemerintah saat ini, banyak yang  mengira kami mencoba mencari gara-gara. Pernyataan-pernyataan provokatif  saya yang keluar di media massa adalah untuk memancing keluar Jokowi dari sarangnya. Mulai dengan pernyataan ada korupsi di proyek infrastruktur sampai pengibulan masalah pembagian sertifikat tanah."

Wartawan:

"Sampai sebegitunya ya? Lalu bagaimana tanggapan presiden Joko Widodo?"

PS:

"Yaaahh ....itulah Jokowi, dia anteng saja. Bahkan cenderung mengejek saya dengan menyuruh para penerima sertifikat untuk melambaikan sertifikat yang dibagikan bersama-sama."

Wartawan:

"Baiklah bapak, kami pikir cukup untuk wawancara eksklusif kali ini. Semoga usaha bapak segera menemukan jalan terang. Dan terlebih lagi semoga pemberitaan tidak diisi terus menerus dengan pernyataan-pernyataan nyinyir partai bapak beserta koalisinya. Tetap semangat, bapak. Terima kasih untuk waktunya."

PS:

"Sama-sama."

Demikianlah sedikit wawancara imajiner yang bisa kita cermati. Mudah-mudahan bisa menjadi gambaran yang semakin jelas tentang kualitas PS beserta partainya serta partai koalisinya.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 6 April 2018
Suko Waspodo 
ilustrasi: solopos.com