Engkau akan ditinggikan
disanjung
dan dimuliakan
seperti banyak orang tertegun
melihat Engkau
paras-Mu begitu buruk
tidak seperti anak manusia lagi
demikianlah Engkau akan membuat tercengang
banyak bangsa
dan sebagai tunas
Engkau muncul dari tanah kering
Engkau dihina dan dihindari orang
penuh kesengsaraan dan kesakitan
Engkau tidak tampan
semarak pun tak ada pada-Mu
kami juga tak tertarik memandang Engkau
namun sesungguhnya
penyakit kami lah yang Engkau tanggung
kesengsaraan kami lah yang Engkau pikul
padahal kami mengira Engkau kena tulah
sesungguhnya Engkau tertikam
oleh karena pemberontakan kami
Engkau diremukkan oleh kejahatan kami
derita yang mendatangkan keselamatan
bagi kami ditimpakan kepada-Mu
oleh bilur-bilur-Mu kami menjadi sembuh
kami sekalian sesat seperti domba
masing-masing mengambil jalan sendiri
ditimpakan kepada-Mu segala kejahatan kami
Engkau dianiaya
tetapi Engkau membiarkan diri ditindas
tidak membuka mulut
sesudah penahanan dan penghukuman
Engkau terambil
dan tentang nasibmu
siapakah yang memikirkan-Mu
Engkau terputus
dari negeri orang-orang hidup
dan waktu Engkau mati
ada di antara penjahat-penjahat
sekali pun Engkau tidak berbuat kekerasan
dan tipu tidak ada dalam mulut-Mu
Engkau menyerahkan diri
sebagai kurban silih
sesudah kesusahan jiwa-Mu
Engkau akan melihat terang
sebagai orang yang benar
akan membenarkan banyak orang
oleh hikmat-Mu
dan kejahatan kami Engkau pikul
kini
kami menyadari dan menyesali
nyata Engkau menanggung dosa kami
Engkau sungguh tidak bersalah
Engkau menjadi korban fitnah
***
Solo, Jumat, 30 Maret 2018. 6:16 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Chester Cathedral
0 comments:
Posting Komentar