Hari-hari ini perbincangan politik di negeri ini semakin seru dan
memanas saja. Perbincangan tentang capres sudah semakin mengerucut pada
pertempuran antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Di
atas kertas serta menurut survei elektabilitas Jokowi jauh mengungguli
si Wowo. Maka sekarang yang justru menarik dicermati dan diperbincangkan
adalah siapa cawapres yang layak mendampingi Jokowi.
Dalam
tulisan ini mengandaikan bahwa yang paling dikehendaki oleh rakyat untuk
periode 2019-2024 masih tetap Presiden Joko Widodo yang memimpin
Indonesia. Selanjutnya kita akan mencermati siapa yang akan mendampingi
dia. Menurut media dan lembaga survei memang ada lebih dari 10 orang
yang memungkinkan atau merasa mampu mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Namun kali ini kita ingin membatasi pada 6 figur yang
sampai saat ini paling banyak diperhitungkan yakni, Sri Mulyani,
Muhaimin Iskandar, Muhammad Romahurmuziy, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo dan
Prabowo Subianto.
Membicarakan keserasian tentu yang jadi
pertimbangan adalah masalah penampilan fisik dan sikap. Manakah yang
paling serasi mendampingi Jokowi (saat ini usianya hampir 57 tahun)
dari 6 figur tesebut di atas. Kalau mengenai keserasian pandangan
politik dan kecocokan visi-misi sudah banyak yang membahasnya. Maka kali
ini kita akan membahas yang ringan-ringan saja tetapi juga tidak kalah
pentingnya, masalah keserasian penampilan fisik cawapres pendamping
Jokowi.
Sri Mulyani Indrawati
Pasangan
presiden pria dengan wakil presiden wanita memang menjadi pasangan yang
paling serasi dan keren dipandang. Kita pernah punya Gus Dur dan
Megawati, meski sebentar, yang akan datang ini mungkin indah apabila
Joko Widodo berpasangan dengan Sri Mulyani. Mantan Direktur Pelaksana
Bank Dunia serta Menteri Terbaik di Dunia yang berusia baru hampir 56
tahun ini sangat serasi mendampingi Joko Widodo. Perpaduan penampilan
tegas dan sederhana dari Jokowi dengan penampilan cantik, lembut dan
elegan dari Sri Mulyani. Betapa anggunnya saat mereka berdua tampil
berdua di acara-acara resmi kenegaraan ataupun di situasi informal.
Muhaimin Iskandar
Cak
Imin merupakan pribadi yang serasi kesederhanaannya dengan Jokowi,
usianya 51 tahun. Sifat humorisnya juga sangat pas berpasangan dengan
Jokowi yang tidak mengedepankan formalitas. Dalam berbagai kesempatan
kita juga sudah sering memperhatikan kecocokan mereka. Baik dalam
komunikasi serius maupun bercandaan. Dari segi usia juga sangat serasi.
Senioritas Jokowi dalam usia dan kebijaksanaan cara berpikir sangat pas
dengan Cak Imin yang lebih muda, mau belajar dan tidak sombong. Dalam
postur tubuh memang terlihat lebih serasi wakil presiden dengan postur
tubuh yang lebih pendek dari presidennya. Seperti terlihat antara
Soekarno-Hatta, Soeharto-Habibie, SBY-JK, SBY-Boediono dan tentu saja
Joko Widodo dengan Jusuf Kalla saat ini.
Muhammad Romahurmuziy
Romahurmuziy
memang sebelas duabelas dengan Cak Imin, usia sama mudanya, sama-sama
ketua umum partai dan juga sama-sama dekat dengan Jokowi. Yang
membedakan pastinya Romahurmuziy terkesan tidak suka bercanda dan
wajahnya terkesan selalu serius, berbeda dengan Cak Imin yang sedikit
suka cengengesan dan murah senyum. Postur tubuh memang
Romahurmuziy lebih tinggi dari Cak Imin, hampir sama tinggi dengan
Jokowi. Jokowi-Romahurmuziy sangat serasi dalam acara-acara formal
kenegaraan. Romahurmuziy saat ini usianya baru 43 tahun, sangat muda dan
berpotensi.
Muhammad Mahfud M.D.
Saat
tulisan ini disajikan Mahfud baru saja menyatakan bersedia apabila
dirinya dikehendaki untuk menjadi cawapres mendampingi Jokowi.
Kesederhanaan sikap, penampilan serta tutur katanya sangat serasi dengan
Jokowi. Joke-joke politiknya juga sangat menyentil seperti
kebiasaan Jokowi. Ketegasan serta sikap konsistennya sangat pas
mendampingi Jokowi. Postur tubuhnya juga tidak melebihi tinggi tubuh
Jokowi. Mungkin faktor usia saja yang terkesan Mahfud sedikit lebih
senior, usianya sudah 61 tahun.
Gatot Nurmantyo
Pria
kelahiran 58 tahun yang lalu ini memang terkesan lebih sangar
penampilannya dibanding Jokowi yang tidak ada kesan galak sedikit pun.
Mungkin faktor latar belakang militernya serta mantan Panglima TNI yang
membuat kesan keras pada penampilan serta sorot matanya. Dari segi
penampilan fisik memang rasanya tidak serasi pasangan Jokowi-Gatot.
Dalam sejarah kepemimpinan negeri ini juga belum pernah presidennya
sipil dan wakilnya latar belakang militer. Rasanya tidak pantas Jokowi
memiliki wakil dengan latar belakang militer. Biarlah Gatot Nurmantyo
sebagai mantan Panglima TNI saja atau suatu saat nanti bisa diminta jadi
menteri atau penasihat presiden.
Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Pria
berusia 66 tahun, mantan Danjen Kopassus serta pernah dicopot
jabatannya sebagai Pangkostrad yang kemudian melarikan diri ke Yordania
ini, rasanya memang satu-satunya orang yang paling tidak pantas menjadi
wakilnya Jokowi. Secara fisik sungguh tidak serasi, Jokowi yang bisa
diibaratkan seperti tokoh Abimanyu dalam pewayangan pasti tidak pas
berpasangan dengan si Wowo yang ibarat Duryudono. Dengan alasan serta
pertimbangan politik apa pun sebaiknya Joko Widodo jangan berpasangan
dengan Prabowo Subianto, mereka seperti air dengan minyak. Biarlah si
Wowo sebagai oposan abadi saja, meski sikap oposisinya juga tidak pernah
konstruktif.
Demikianlah sedikit ulasan ringan tentang siapa saja
yang serasi atau pantas menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Semoga
bisa menjadi pertimbangan bagi Joko Widodo bersama PDIP serta
partai-partai koalisi pendukungnya. Merdeka!!!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Kamis, 15 Maret 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: solotrust.com
0 comments:
Posting Komentar