Merasa sakit saat intercourse (bersenggama) bukan hanya
diderita oleh kaum wanita, tetapi bisa juga terjadi pada kaum pria.
Penyebab umumnya hampir 80% karena gangguan fisik. Namun demikian rasa
sakit ini juga menimbulkan masalah psikis sehingga penanganan akan lebih
baik jika dilakukan secara simultan.
Penyebab terbanyak adalah
kurangnya cairan pelicin dan penyakit seksual menular. Kurangnya cairan
pelicin dapat membuat kulit penis lecet sehingga timbul rasa sakit saat
penetrasi. Namun, lecet bisa terjadi karena intercourse yang
terlalu cepat dan masturbasi. Infeksi juga bisa menyebabkan kulit penis
mudah luka. Bintil-bintil yang muncul akibat penyakit seksual, seperti
herpes, bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Mengerasnya
sebagian kulit dari kulup bisa menjadi penyebab juga, yang membuat kulup
kurang elastis sehingga menimbulkan rasa sakit saat kepala penis akan
keluar atau masuk kembali. Ini terutama bisa dialami oleh mereka yang
penisnya tidak disunat.
Mengerasnya jaringan di bawah kulit di
salah satu sisi juga berpotensi menimbulkan rasa sakit saat penetrasi,
bahkan malah tidak bisa melakukan penetrasi sama sekali. Masalahnya,
penis akan melengkung saat ereksi.
Rasa sakit tidak hanya terjadi
saat penetrasi, tetapi bisa juga saat ejakulasi. Apabila sakit timbul
saat ejakulasi, biasanya disebabkan infeksi pada prostat atau saluran
kemih. Sindrom sakit akut pada prostat dan saluran kemih bisa pula
terjadi akibat penurunan aktivitas seksual secara drastis.
Untuk
pengerasan jaringan pada kulit penis, vitamin E dosis tinggi disertai
dengan obat salep atau krim bisa mengatasinya. Operasi kecil (sunat)
untuk kulup yang mengeras bisa menghilangkan penyebab secara permanen.
Sedangkan untuk gangguan prostat atau saluran kemih, berendam di air
hangat terkadang bisa membantu. Jika tidak, anda memerlukan antibiotik
untuk mengatasinya.
Salam sehat penuh cinta.
Sumber: "Jalan Menuju Kesehatan"
***
Solo, Jumat, 26 Januari 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: zliving doc.
0 comments:
Posting Komentar