Tumbangnya majalah Rolling Stone Indonesia menambah
penghuni makam media cetak. Sebelumnya sudah wafat beberapa media cetak
yang pada masanya pernah meramaikan dan bahkan sangat populer di jagad
media cetak Indonesia seperti, tabloid Soccer dan harian Bola kelompok Kompas Gramedia, surat kabar Sinar Harapan, surat kabar berbahasa Inggris Jakarta Globe, surat kabar Ekonomi Indonesia Finance Today, majalah teknologi Chip, Tech Life, majalah T3, What Hi Fi, Reader's DigestIndonesia, Bloomberg Business Week, Kawanku, majalah musik Trax, Fortune, tabloid Gaul, Car & Tunning Guide dan juga majalah remaja yang sangat melegenda Hai.
Inilah
dampak dari kemajuan teknologi informasi sehingga media berita digital
lebih dipilih dan berkembang sangat pesat. Berita serta informasi
pengetahuan terbaru maupun tulisan ilmiah bisa dengan mudah kita nikmati
dan manfaatkan secara cepat. Perubahan situasi dan informasi yang
berlangsung dengan cepat bisa kita ketahui dan pahami dengan media yang
kita genggam kapan pun dan dimana pun kita berada.
Memang pada
tahap awal penggunaan media digital belum sepraktis seperti saat ini.
Memperoleh informasi atau buku digital masih harus melalui internet
dengan PC desktop atau laptop sehingga masih
terkesan ribet dan media cetak masih dianggap lebih praktis dan bisa
ditenteng serta dinikmati dimana pun. Namun semenjak smartphone ditemukan dan semakin canggih maka lambat laun media digital menjadi pilihan yang semakin dibutuhkan.
Tidak
sedikit orang yang mencemaskan perkembangan media digital, secara
khusus media sosial, yang memproduksi orang-orang yang asal menyampaikan
informasi secara vulgar, seronok, plagiat dan hoax. Memang setiap perubahan pasti memunculkan dampak negatifnya namun lebih banyak yang melihat dan memanfaatkan sisi positifnya.
Media
cetak senyatanya memang lebih mudah dikendalikan. Tidak bisa
sembarangan mencetak informasi, misalnya seperti kondisi media berita
cetak di era Orde Baru yang begitu mudah disensor dan dibreidel.
Di era sekarang pun media cetak tidak akan mungkin bisa menyampaikan
berita atau informasi terbaru pada saat peristiwa berlangsung.
Sementara media informasi digital sekarang sudah setiap saat terbarui
dan dalam genggaman.
Di sisi lain yang mungkin jarang diamati
adalah dampak terhadap lingkungan hidup. Berapa jumlah batang pohon yang
harus ditebang untuk bahan kertas media cetak surat kabar, tabloid atau
majalah setiap kali terbit? Belum lagi saat kita mempertimbangkan
masalah limbah media cetak bekas. Oleh sebab itu maka media informasi
yang paperless menjadi pilihan paling tepat untuk hemat pohon
yang pada akhirnya menjaga keseimbangan ekosistem serta kelestarian
lingkungan hidup.
Jadi, perkembangan media digital memang
keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Bertumbangannya media cetak
harus kita terima dan kita pahami sebagai sebuah risiko namun di sisi
lain kemajuan media digital juga harus kita syukuri sebagai berkah
kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban. Mari kita manfaatkan secara
bijak.
Salam hangat penuh cinta.
***
Solo, Senin, 8 Januari 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: humanrights doc.
0 comments:
Posting Komentar