Negara ini berulang kali disorot
atas terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dengan tindak kekerasan
terhadap keberagaman yang ada. Keberagaman dan HAM adalah sebuah keniscayaan
maka kita berharap kasus-kasus pelanggaran HAM bisa diselesaikan dengan tuntas
oleh pemerintahan yang baru nanti. Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab juga
mengamanatkan akan pentingnya penegakan HAM.
Indonesia memiliki catatan
sejarah pelanggaran HAM yang berat dan itu tidak boleh dilupakan begitu saja.
Harus diselesaikan dan diungkap dengan tuntas. Beberapa kasus tersebut antara
lain penculikan aktivis 1997 – 1998, penembakan mahasiswa, kerusuhan Mei 1998,
kasus Talang Sari hingga kasus Penembakan Misterius.
Kasus-kasus pelanggaran berat
masa lalu itu berkasnya oleh Komisi Nasional (Komnas) HAM sudah disampaikan ke
Kejaksaan Agung RI sejak 2006. Namun demikian hingga kini kejaksaan belum juga
merampungkan pekerjaannya mengungkap kasus tersebut.
Tentu juga kasus-kasus di era
pemerintahan SBY yang belum terselesaikan, antara lain kasus Syiah dan
Ahmadiyah. Mereka harus memperoleh haknya kembali untuk hidup aman dan
berkembang di negeri ini.
Kita sangat perlu mengingatkan
rakyat agar cerdas memilih pemimpin. Siapapun pemimpinnya, harus bisa memutus
tali kekerasan. Kita membutuhkan presiden yang benar-benar peduli terhadap HAM
dan anti kekerasan.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Kamis, 22 Mei 2014
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar