Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 22 Mei 2014

Kita Membutuhkan Presiden yang Anti Kekerasan

Negara ini berulang kali disorot atas terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dengan tindak kekerasan terhadap keberagaman yang ada. Keberagaman dan HAM adalah sebuah keniscayaan maka kita berharap kasus-kasus pelanggaran HAM bisa diselesaikan dengan tuntas oleh pemerintahan yang baru nanti. Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab juga mengamanatkan akan pentingnya penegakan HAM.

Indonesia memiliki catatan sejarah pelanggaran HAM yang berat dan itu tidak boleh dilupakan begitu saja. Harus diselesaikan dan diungkap dengan tuntas. Beberapa kasus tersebut antara lain penculikan aktivis 1997 – 1998, penembakan mahasiswa, kerusuhan Mei 1998, kasus Talang Sari hingga kasus Penembakan Misterius.

Kasus-kasus pelanggaran berat masa lalu itu berkasnya oleh Komisi Nasional (Komnas) HAM sudah disampaikan ke Kejaksaan Agung RI sejak 2006. Namun demikian hingga kini kejaksaan belum juga merampungkan pekerjaannya mengungkap kasus tersebut.

Tentu juga kasus-kasus di era pemerintahan SBY yang belum terselesaikan, antara lain kasus Syiah dan Ahmadiyah. Mereka harus memperoleh haknya kembali untuk hidup aman dan berkembang di negeri ini.

Kita sangat perlu mengingatkan rakyat agar cerdas memilih pemimpin. Siapapun pemimpinnya, harus bisa memutus tali kekerasan. Kita membutuhkan presiden yang benar-benar peduli terhadap HAM dan anti kekerasan.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Kamis, 22 Mei 2014
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar