Menutup tahun 2016 ada sebuah
kado manis khususnya untuk presiden RI, Joko Widodo dan secara umum untuk
seluruh rakyat Indonesia; Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan oleh
Bloomberg sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin
Asia-Australia pada tahun 2016. Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin negara
yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai.
Seperti telah dilansir oleh
Antara, Sabtu (31/12/2016), Bloomberg merilis laporan berjudul Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders
Fared in 2016. Ada 3 aspek yang dinilai dan Jokowi mempunyai nilai positif
di ketiganya yaitu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga
pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan
memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).
Ada delapan pemimpin yang didata
prestasinya oleh Bloomberg, yaitu: Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea
Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina
Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri
Australia Malcolm Turnbull.
Dibandingkan Jokowi, rapor
pemimpin lain di Asia-Australia justru jeblok. Presiden Filipina, Rodrigo
Duterte, dan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, punya rapor merah dalam hal
kekuatan nilai tukar. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dinilai menurun di
aspek pertumbuhan ekonomi serta penerimaan publik sementara nilai tukar China
di kepemimpinan Xi Jinping juga dinilai menurun.
Prestasi Presiden RI Joko Widodo berbanding terbalik dengan
pencapaian kepemimpinan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye yang memiliki
catatan merah untuk semua aspek. Nilai tukar Won menurun sebesar 2 persen dan
pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki
reputasi tingkat penerimaan publik atas dirinya hanya sebesar 4 persen yang
menyebabkan dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri.
Menurut laporan Bloomberg, rapor
cemerlang Presiden Jokowi tidak lepas dari kepemimpinan serta kepiawaiannya
berpolitik hingga bisa mengendalikan dua per tiga dari kursi di parlemen.
Kesuksesan program tax-amnesty juga membuat biaya pembangunan infrastruktur
yang ada bisa ditanggung.
Selain itu, dari seluruh pemimpin yang dinilai oleh Bloomberg, yaitu delapan pemimpin Negara Asia-Australia, Jokowi satu-satunya pemimpin dunia yang memiliki semua indikator positif untuk tiga kategori yaitu fluktuasi kurs, pertumbuhan ekonomi dan rating penerimaan publik.
Selain itu, dari seluruh pemimpin yang dinilai oleh Bloomberg, yaitu delapan pemimpin Negara Asia-Australia, Jokowi satu-satunya pemimpin dunia yang memiliki semua indikator positif untuk tiga kategori yaitu fluktuasi kurs, pertumbuhan ekonomi dan rating penerimaan publik.
Penilaian positif tentang
kepemimpinan Jokowi ini seharusnya menjadi bahan renungan dan membuat malu Jokowi
Haters maupun mereka yang selama ini melecehkan dia. Pengakuan dunia sudah
berkali-kali diterima oleh Jokowi tetapi di negeri sendiri masih ada saja yang
melecehkannya. Berbagai media dipakai untuk berusaha menjatuhkan Jokowi,
termasuk lewat buku-buku yang ditulis secara ngawur tanpa data yang benar.
Para pembenci Jokowi pastilah
orang-orang yang tidak menghendaki negeri ini dipimpin oleh orang yang jujur
karena mereka akan kehilangan kesempatan untuk korupsi. Mereka tidak lagi mampu
memperkaya diri dengan menindas rakyat. Dengan membabibuta atau dengan segala
cara mereka ingin segera menggulingkan Jokowi padahal sebagian besar rakyat
Indonesia mendukung Jokowi.
Secara kasat mata atau dengan
kacamata rakyat jelata saja sudah terlihat dan terbukti bahwa Jokowi adalah
pemimpin rakyat yang peka dan peduli. Seorang pekerja keras yang tulus hati dan
sederhana. Maka sudah bukan saatnya untuk selalu merecoki program-program
pemerintahan Presiden Jokowi yang benar-benar pro rakyat kecil.
Sungguh membesarkan hati dan
membanggakan rakyat Indonesia memiliki Jokowi. Marilah kita hentikan
perselisihan yang tidak perlu. Jangan terlalu memperbesar perbedaan pendapat
yang ada. Utamakan musyawarah untuk mufakat yang menjadi ciri dari bangsa kita.
Suasana yang damai dibutuhkan untuk menata negeri ini. Negeri ini harus semakin
maju. Rakyat butuh kesejahteraan yang nyata.
Sudah layak dan sepantasnya kita
dukung Jokowi dalam mengemban amanat rakyat. Tentu saja Jokowi dan
pemerintahannya juga perlu dikritik apabila ada yang melenceng atau tidak
wajar, tetapi sampaikanlah secara wajar dan membangun.
Selamat Tahun Baru. Ayo kita
singsingkan lengan baju bersatu membangun Indonesia yang semakin maju.
***
Solo, Minggu, 1
Januari 2016
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar