wahai pemudi-pemuda …
kala itu kalian bersumpah
bertanah air satu
tanah air indonesia
berbangsa satu
bangsa Indonesia
berbahasa satu
bahasa Indonesia
perjalanan sejarah membuktikan
ikrar kalian tak sia-sia
kemerdekaan teraih
berkat persatuan
lahirlah negara
yang kita impikan
namun …
manakala telah peroleh kuasa
lupa diri merajalela
keserakahan menjadi tujuan utama
haus kekuasaan abadi
memporandakan ideologi
demi kepentingan pribadi
maka tak bisa ditunda
lahir kembali kaum muda
selamatkan lima sila kita
membangun kembali
nilai-nilai yang hancur lebur
tatanan baru ditegakkan
tetapi …
kembali sejarah berulang
ambisi kuasa
menjerat kaum jelata
lebih dari tiga dasa warsa
korupsi menggurita
kemiskinan melanda negeri
para pejabat dan wakil rakyat
bersekongkol
menghisap bangsa sendiri
reformasi tak dapat dihalangi
kembali pemudi-pemuda mendalangi
lengserkan sang penguasa tamak
teraih kebebasan untuk bertindak
era keleluasaan berekspesi tercapai
namun negeri ini tak juga damai
pertikaian tiada pernah usai
perbedaan dipersoalkan
beragama tapi perilaku tak agamis
tindakan kejam dilakukan
mengatasnamakan Tuhan
bertanah air satu
mestinya kita cintai tumpah darah ini
berbangsa satu
mestinya kita saling bahu membahu
berbahasa satu
mestinya kita seia sekata
membangun negeri indah ini
wahai pemudi-pemuda …
di manakah peranmu saat ini
akankah hanya berpangku tangan
menutup mata adanya ketimpangan
rakyat pemilik negeri ini
meminta kalian tampil lagi
tegakkan keadilan
gelorakan semangat persatuan
hargai perbedaan
wahai pemudi-pemuda …
ayo bergerak
jangan sampai terdengar
suara sumbang mencela kalian
yang seolah sakit ingatan
karena terbuai kenikmatan
kehilangan semangat berkorban
wahai pemudi-pemuda …
mari wujudkan terus perubahan
demi kemajuan dalam kemajemukan
bersama rakyat meraih kemakmuran
***
Solo, Rabu, 28 Oktober 2015. 12:28 am
‘salam damai penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: galihpermanaworks
0 comments:
Posting Komentar