masih sekeras batukah sikapmu
engkau
ingkari tautan hati menyatu
ingin
aku menjadi tetesan air jernih
tuk
luluhkan rasamu meski tertatih
andai
hingga habis usia menunggumu
tak
akan pernah rapuh cintaku padamu
senantiasa
musim silih berganti pasti
kerinduanku
padamu tak akan terganti
tegakah
engkau akan tanah kerontang
gundah
sang kumbang haus kembang
biarlah
hujan membasuh kemarau hari
harapku
engkau hadir menghapus sunyi
kudamba
lembut senyum sapamu
membelai
hasratku yang kian sendu
peluklah
aku walau hanya dalam mimpi
menuju
langit ke tujuh aku menanti
menggapai
khayal untuk arungi naluri
walau
kutahu tetap berakhir sepi diri
sekejap
lamunan terbang melayang
tulus
cintaku terhalang kian terkekang
***
Solo, Kamis, 5 Mei 2016. 10:05 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: es.pinterest.com
0 comments:
Posting Komentar