Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 14 Mei 2015

Jokowi, Pasca Kongres IV PDI-P


Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan  peserta Kongres IV PDI-Perjuangan di Sanur, Bali telah membuat komitmen bersama terkait peran PDI-P sebagai partai pengusung dalam menjalankan koordinasi saat terkait program-program yang digulirkan oleh pemerintah.

Presiden dan seluruh pimpinan DPD PDI-P bersepakat untuk meningkatkan pola koordinasi antara pemerintah dengan partai pendukung.

Pola hubungan dan komunikasi PDI-P dengan pemerintah memang menjadi salah satu agenda yang  dimatangkan dalam Kongres IV dan akhirnya disepakati. Sebab, selama sekitar enam bulan berjalannya pemerintahan Presiden Jokowi, PDI-P merasa masih menemui sumbatan saat akan bersinergi dengan pemerintah terkait program-program yang digulirkan.

Seharusnya masalah komunikasi yang tidak baik antara PDI-P dengan pemerintah tidak perlu terjadi. Megawati sebagai Ketua Umum sejak awal secara sadar sudah mengajukan kader PDI-P (Jokowi) dan bukan dia sendiri. Pilihan itu mengandung konsekwensi bahwa PDI-P, tentu juga Megawati sebagai Ketua Umum, untuk “all out” mendukung Jokowi. Tidak hanya saat pemilu presiden yang lalu tetapi juga saat sekarang Jokowi sebagai presiden.

Kongres IV PDI-P akhirnya memilih kembali Megawati sebagai Ketua umum,  ini seharusnya menjadi momentum yang baik untuk menata kembali barisan partai untuk menjadi partai pendukung pemerintah yang baik. Perlu koordinasi dan komunikasi yang semakin baik sehingga partai bisa menjadi corong bagi rakyat tentang program-program pemerintah.

Menurut survei kelemahan pemerintahan Jokowi saat ini terletak pada kurangnya komunikasi pemerintah kepada rakyat. Rakyat kurang mengetahui program-program pemerintah yang pro rakyat. Yang diketahui oleh masyarakat hanya sebatas BPJS, Kartu Indonesia Pintar dan sejenisnya. Padahal  masih banyak program-program yang lain yang pro rakyat.

Di lain pihak manakala diterapkan kebijakan harga minyak yang mengikuti harga pasar minyak dunia, terjadi kegoncangan di dalam ekonomi dan terutama harga sembako yang terus naik. Rakyat gelisah dan tidak mendapat penjelasan dikemanakan anggaran yang selama ini untuk subsidi BBM.  Dalam contoh satu kasus ini saja sebenarnya PDI-P harus menggerakkan kadernya untuk membantu pemerintah dalam penjelasan kepada rakyat.

Sosialisasi program pemerintah kepada rakyat harus mendapat perhatian. Para kader PDI-P yang di pemerintahan maupun sebagai wakil rakyat serta yang berada di grass-root harus bahu membahu menyukseskan program pemerintah yang pro rakyat.  Jokowi sebagai presiden yang merupakan kader PDI-P harus dibantu.

Megawati dengan barisan kadernya harus bersatu dengan pemerintahan Jokowi, kalau mereka memang ingin memperjuangkan nasib rakyat. Jangan biarkan presiden Jokowi sebagai pressiden pilihan rakyat di-bully oleh para lawan politiknya sehingga programnya yang pro rakyat menjadi amburadul. Untuk mewujudkan Indonesia hebat yang pro rakyat perlu kerjasama yang tulus tanpa mementingkan kepentingan pribadi. Mari kita sambut hasil Kongres IV PDI-P dengan penuh harap untuk mendukung pemerintah demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Sabtu, 11 April 2015
Suko Waspodo
Ilustrasi: kompas.com

0 comments:

Posting Komentar