Munculnya uban pasti membuat siapa pun, terutama wanita, resah. Sebelum menghalalkan segala cara untuk membuat rambut hitam kembali, pahamilah mitos dan fakta tentang rambut putih ini.
Sebagian besar orang menganggap
uban identik dengan usia tua. Namun coba lihat sekitar kita, banyak orang yang
masih muda tetapi sudah ubanan. Umumnya kemunculan si rambut putih membuat
kesal, khawatir, dan membuat kurang percaya diri. Sebelum melakukan
langkah-langkah untuk mencegah atau menghilangkan uban, ada baiknya kita
mengetahui fakta-fakta dan mitos seputar uban. Belum tentu mitos tentang
tumbuhnya uban yang sering anda dengar itu benar.
Mencabut Sehelai Uban Memicu Tumbuhnya Uban Lebih Banyak
Mitos ini tidak benar sama
sekali. Uban tumbuh folikel demi folikel. Bila mencabut sehelai uban, rambut
tersebut akan digantikan dengan uban baru dari folikel yang sama. Menurut ahli
dermatologi, proses tumbuhnya uban tidak dapat dihentikan dan tidak menyebabkan
proses tumbuhnya bertambah cepat.
Rambut Dapat Kembali ke Warna Asal Walau Telah Beruban
Ketika folikel rambut mulai
memproduksi rambut putih, jarang yang kemudian menghasilkan rambut seperti
semula kembali. Walau demikian ada beberapa pengecualian. Rambut dapat beruban
sementara bila mengalami gangguan kelenjar endokrin, kekurangan gizi, menderita
cedera atau penyakit pada sistem saraf, atau mengalami gangguan sistem
kekebalan (penyakit autoimun). Walau demikian, rambut yang sama (uban) tidak
akan kembali ke warna aslinya.
Uban Usia Dini Dapat Dicegah
Tak seorang pun mampu memprediksi
munculnya uban, begitu pula ahli medis. Setiap manusia punya waktu berbeda
kapan tepatnya ia akan beruban. Rata-rata manusia mulai beruban ketika berusia
40 tahun atau lebih. Cepat atau lambatnya pertumbuhan uban juga bisa dipicu
penyakit kelainan genetik yang disebabkan berbagai faktor. Uban tidak bisa
dicegah, tetapi bisa diperlambat dengan menggunakan tonikum, moisturizing serum, dan ekstra nutrisi
secara intensif pada akar dan batang rambut.
Pewarnaan dan Pelurusan Menyebabkan Rambut Beruban
Zat peroksida, baik dari senyawa
hidrogen atau alkalin yang biasa terdapat dalam produk pewarna rambut, hanya
akan menyerang permukaan, lapisan kutikula, bagian luar (korteks), dan bagian
dalam (medula) rambut. Walau berpengaruh terhadap elastisitas rambut, peroksida
tidak mengganggu kerja produksi melanin. Artinya, pigmen rambut tetap akan
bekerja memproduksi zat warna rambut seperti biasa, sampai saatnya ia melemah
dan berhenti dengan sendirinya. Begitu juga dengan produk rambut lainnya.
Sistem kerjanya tidak berhubungan dengan siklus pertumbuhan uban.
Makanan Olahan, Cepat Saji dan yang Diawetkan Berisiko Mempercepat
Tumbuhnya Uban
Penyebab timbulnya uban secara prematur
memang belum tuntas diselidiki. Namun makanan olahan yang mengandung bahan
pengawet atau yang dibiakkan dari hasil rekayasa teknologi hormonal bisa
mengganggu metabolism. Hal inilah yang akan mempengaruhi sirkulasi oksigen dan
nutrisi ke jaringan kulit kepala. Padahal oksigen dan nutrisi berfungsi menyokong
kerja melanin di sel-sel rambut.
Setiap Orang Berisiko Terkena Uban Lebih Cepat
Hingga saat ini belum ada
penelitian yang bisa memastikan penyebab munculnya uban prematur. Namun bila
kelenjar rambut terganggu dan folikel rambut berhenti memproduksi melanin alias
tidak menghasilkan pigmen, bisa dipastikan rambut akan memutih dengan
sendirinya. Diagnosa medis sementara yang mungkin bisa dijadikan pedoman adalah
fakta bahwa uban tidak akan tumbuh tanpa sebab. Kelainan genetikl, kekurangan
gizi, berkurangnya sel yang memproduksi pigmen melanin, faktor bawaan, atau
pernah mengalami penyakit tertentu bisa menjadi penyebab utama tumbuhnya uban
lebih cepat.
Makin Sering Ditutupi, Uban Semakin Banyak
Sebaiknya semir uban 2 bulan
sekali. Setelah 60 hari akar rambut yang baru biasanya akan mulai terlihat
mata. Jika mengganggu penampilan, lakukan pewarnaan secara berkala. Periode ini
juga berguna untuk memberi jeda pada permukaan kulit supaya kondisi akar rambut
kembali normal. Menutup uban dengan topi hanya berfungsi untuk menangkal efek
buruk sinar matahari. Uban tidak akan menjadi lebih buruk atau bertambah
banyak. Namun warna rambut perlahan-lahan akan memudar.
Penanaman Rambut Bisa Mencegah Uban
Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa, hair multiplication atau penanaman
rambut bukan solusi untuk mengatasi uban. Namun, bila jumlah rambut sehat yang
ditanam lebih banyak, otomatis sel rambut baru ini bisa menutupi dan
menyamarkan uban. Proses ini bekerja dengan mengembangbiakkan sel folikel
rambut yang sehat (dan tidak beruban) di laboratorium khusus dan sampai
sekarang masih terus dikembangkan. Meski terbilang revolusioner, teknik ini
masih perlu penyempurnaan dan kemungkinan baru layak digunakan beberapa tahun
yang akan datang.
Peristiwa Mengejutkan Dapat Menimbulkan Uban
Ada yang menganggap jika
seseorang mendengar atau mengalami peristiwa mengejutkan, ini akan memicu dan
mempercepat tumbuhnya uban. Ini tidak mungkin terjadi. Rambut yang yang sudah
ada tidak akan berubah menjadi uban. Uban hanya tumbuh ketika rambut yang
berwarna rontok, lalu digantikan dengan rambut putih dari folikel atau kantung
rambut yang sama.
Nah, itulah beberapa mitos dan
fakta tentang uban. Semoga menambah pengetahuan anda tentang bagaimana merawat
rambut serta menyikapi tumbuhnya uban.
Salam hangat penuh cinta.
***
Solo, Jumat, 15 Mei 2015
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar