kumaknai sunyi tanpa arti
menyambut hangat mentari
tanpa hadirmu mesra di sisi
bayang indah kala itu
ranummu menghapus sendu
hasratmu sewangi nawastu
kupeluk engkau penuh rindu
namun asmara sesaat semata
kau campakkan diri merana
meratapi hari tanpa warna
berujung penyesalan nyata
andai cinta tanpa berdalih
tak akan diri dirundung pedih
haruskah aku terus merintih
waktu berlalu sendu tertatih
mungkinkah masih ada harapan
dirimu kembali dalam pelukan
serasa semua hanya khayalan
kian teriris dalam kesepian
***
Solo, Kamis, 14 Mei 2015. 07:37 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: 1ms.net
0 comments:
Posting Komentar