Di lingkungan kerja, anda pasti pernah menemui rekan kerja yang justru merusak kinerja tim. Pahamilah informasi berikut ini agar anda tahu cara menghadapinya.
Setiap orang memiliki sifat baik
dan buruk yang biasanya terbawa dari keluarga dan sudah terbentuk sejak kecil.
Sifat dan karakter seseorang akan berpengaruh kepada kehidupan sehari-hari,
termasuk lingkungan kerja. Sebagai pekerja profesional, anda harus mengenal
berbagai karakter teman kerja anda. Tidak ada salahnya jika anda mempelajari
karakter mereka. Karena semakin mengenal mereka, semakin mudah anda bergaul
dengan mereka dan menyelesaikan masalah.
Kenali Ciri-cirinya
Berikut ini adalah 5 sifat buruk
yang mungkin dimiliki rekan kerja anda. Kenali ciri-ciri dan pelajari cara
menghadapinya. Jangan sampai anda malah meniru dan tertular sifat buruk mereka.
1. Pembohong
Kenapa kita harus menghindari
rekan kerja yang suka berbohong? Kejujuran adalah hal mendasar yang seharusnya
dimiliki semua orang. Namun memang tidak semua orang bisa memegang teguh hal
itu. Tidak terkecuali di wilayah pekerjaan. Kebohongan itu sangat mungkin dan
sering terjadi. Suatu ketika, kebohongan itu bisa menjadi bumerang bagi diri
sendiri.
Ciri-ciri:
Sering memutarbalikkan fakta, ingkar
janji, dan berkhianat. Tipe orang seperti itu sangat sulit untuk dipercaya di
kemudian hari. Atasan akan berpikir dan mempertimbangkan berkali-kali bila
ingin memberikan tugas yang penting atau rahasia perusahaan yang membutuhkan
kepercayaan.
Cara Menghadapi:
Anda harus berhati-hati dengan
rekan kerja yang suka berbohong karena nantinya akan merugikan anda juga.
Jangan mudah percaya dengan rekan kerja seperti ini. Anda harus menyelidiki
kebenaran semua cerita atau laporan yang berasal darinya.
2. Penghasut dan Provokator
Sifat rekan kerja seperti ini
sering mencari dan mendahulukan kepentingan diri sendiri dan mencapai
kepentingan itu dengan cara apa saja, termasuk menghasut.
Ciri-ciri:
Dia bisa bersikap manis di depan
anda, tetapi di belakang anda berbalik 180 derajat atau bahkan jahat. Begitu
juga kepada pimpinan. Dia bisa bersikap manis untuk mendapatkan apa yang dia
inginkan. Dia juga akan memanas-manasi anda agar mengikuti caranya.
Berbahayanya, hal ini dia lakukan agar anda menjadi pembangkang di kantor dan
menjadi pengekornya.
Cara Menghadapi:
Sebaiknya tidak usah terlalu
dekat berteman dengan orang seperti itu. Atau selalu bersikap siaga menghadapi
hasutannya. Karena reputasinya sudah terkenal sebagai penghasut, semua yang ia
ucapkan pastilah hal negatif. Bersikaplah cuek
pada hasutannya. Anda pun tidak tidak perlu banyak komentar karena nantinya
anda akan dilibatkan dalam hasutannya itu. Tetaplah fokus mengerjakan tugas
anda.
3. Tukang Gosip
Tipe orang seperti ini senang
menggunjingkan semua permasalahan kantor mulai dari tingkatan personal hingga
manajemen. Tak jarang dia menggunakan jam kerja untuk bergosip. Akibatnya
kinerjanya sering tidak prima. Pekerjaan tidak selesai sesuai dengan tenggat
waktu.
Ciri-ciri:
Rekan kerja seperti ini biasanya menjadi
‘sumber informasi negatif’ di lingkungan sekitarnya karena dia selalu tahu
kabar terbaru walaupun kabar tersebut masih seputar desas-desus. Tetapi
biasanya dia akan memberikan tambahan informasi yang tidak sesuai fakta. Hal
itu dia lakukan agar berita yang disampaikannya menjadi lebih seru dan
mengejutkan.
Cara Menghadapi:
Bila masuk dalam lingkungan
orang-orang yang suka bergosip, anda lama-lama akan terhasut gosip yang
disampaikannya. Emosi anda ikut terbakar bila gosip itu menyangkut diri anda. Akibatnya
anda bisa gegabah dalam bertindak dan menuduh pihak yang tidak bersalah. Sikap
yang sebaiknya diambil adalah jangan pernah menanggapi semua berita dari Si
Biang Gosip dengan serius. Namun tidak ada salahnya bila anda ingin mencari
kebenaran gosip itu.
4. Tidak Disiplin
Disiplin adalah suatu sikap patuh
dan tertib dalam menjalankan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak
tertulis. Disiplin sama juga dengan bertindak jujur dalam pekerjaan. Dengan
disiplin, tujuan kerja dapat dicapai dengan biaya yang minimal (efektif dan
efisien).
Ciri-ciri:
Dia sering terlambat datang ke
kantor, terlambat mengumpulkan tugas, melanggar peraturan kantor, dan sering
menghabiskan jam kerja untuk kegiatan yang sia-sia seperti tidur atau
mengobrol. Dia juga sering menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan
pribadi.
Cara Menghadapi:
Sebenarnya mudah bagi anda untuk
menegurnya. Anda bisa menjadikan peraturan kantor sebagai dasar teguran anda.
Ingatkan dia bila melanggar peraturan kantor lainnya juga.
5. Sering Mengeluh dan Pesimis
Orang yang pesimis biasanya tidak
mempunyai kepercayaan diri. Rekan yang seperti ini tidak seharusnya dihindari,
tapi malah harus diberi semangat agar optimis dan percaya diri atas kemampuan
bekerja mereka. Orang yang senang mengeluh bisa dianggap sebagai karyawan yang
tidak tahan banting.
Ciri-ciri:
Tidak maksimal mengerjakan suatu
pekerjaan. Selalu putus asa jika menghadapi tantangan yang sedikit sulit.
Selalu mencari kekurangan dan mengeluhkannya terus menerus tanpa menemukan
solusinya. Keluhannya yang berulang-ulang, percaya atau tidak, akan memengaruhi
anda. Kalau tidak waspada dan menjaga semangat kerja, anda akan tertular sifat
tersebut.
Cara Menghadapi:
Anda harus memberikan semangat
positif dan rasa percaya diri yang tinggi bahwa dia mampu melakukan tanggung
jawab yang diberikan atasan. Katakan padanya, jika ingin mengutarakan keluhan,
sebaiknya tuangkan dalam buku harian saja. Sampaikan juga padanya bahwa sikap
mengeluh tidak akan meringankan beban kerja, tetapi hanya akan menambah
permasalahan. Daripada mengeluh, lebih baik diam dan menyelesaikan pekerjaan.
Tegur dan Ingatkan
Sebagai rekan satu tim anda perlu
menegur atau mengingatkan rekan kerja yang memiliki sifat buruk seperti
tersebut tadi. Caranya dengan memberi tahu mereka bahwa tipe-tipe orang seperti
itu tidak baik untuk pekerjaan dan lingkungan sekitar karena akan memperburuk
citra diri sendiri dan merugikan orang lain.
Yang penting diingat adalah
sebaiknya anda tidak mudah terpengaruh dan terbawa rekan kerja yang memiliki
sifat negatif tersebut. Anda juga harus tetap profesional dalam menghadapi
berbagai situasi di kantor. Kerjakan tugas sebaik mungkin dan tak perlu terlalu
mengikuti arus politik kantor. Hindari mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan
perasaan. Atasan bisa menilai mana karyawan yang baik dan mana yang buruk.
Semoga berhasil.
Salam hangat penuh cinta.
***
Solo, Jumat, 22 Mei 2015
Suko Waspodo
ilustr: gresnews