Aku terkurung dalam
depresi. Pikiran dalam
kabut, bersujud dalam kesedihan.
Cahaya dari makan malam diterangi cahaya lilinmu. Aku hanya bisa memusnahkan kesedihan dalam cahaya sedih.
Aku tidak bisa merasakan apa-apa, tetapi apakah engkau masih mencintaiku?
Aku tidak berdaya dalam depresi. Muncul dan memudar seperti di tarik tambang.
Aroma mawar merahmu. Aku hanya bisa berontak dalam kegelapan
yang suram. Aku hanya memiliki keinginan untuk mati, tetapi apakah engkau masih mencintaiku?
Aku putus asa dalam depresi. Garis waktuku
tidak memiliki masa depan.
Kecemerlangan yang menggembirakan dari kata-katamu. Aku hanya bisa mencekik bunyi berdebar harapan. Aku hanya bisa
bersembunyi dan meneteskan
air mata dalam merenung, tetapi apakah engkau masih
mencintaiku?
Aku menderita depresi.
Bertahan dari pertempuran kesepian yang kosong. Gairah cinta kemilau
kemewahanmu. Aku hanya bisa berbalik
kembali, mendorong pelukanmu. Engkau sangat tahu. Aku tidak bisa lagi merasakan cinta. Tetapi, apakah engkau masih mencintaiku?
***
Solo, Sabtu, 8 Desember 2018. 9:13 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: Deborah Cauchi
0 comments:
Posting Komentar