Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 23 Agustus 2019

Tidak Kita Temukan "Terdampak"




"Bangunan Cagar Budaya yang Terdampak Gempa dan Tsunami", itulah judul berita yang terpampang di sebuah majalah berita nasional. Terpampang juga spanduk atau selebaran dimana-mana dengan tulisan "Bantu Ratusan Ribu Saudara Terdampak Gempa dan Tsunami". 

Di sini kita tidak akan membahas isi berita atau bencana melainkan penggunaan kata 'terdampak'. Kata ini akhir-akhir ini sering kita baca atau dengar terutama apabila menyangkut pemberitaan tentang bencana.

Karena kata tersebut terbaca atau terdengar tidak lazim maka saya sempatkan untuk mencari artinya di kamus besar bahasa Indonesia baik cetak maupun online, dan ternyata saya tidak menemukan arti atau definisinya. Selanjutnya yang saya temukan adalah kata 'dampak', yang merupakan kata benda atau nomina yang artinya:  1 benturan; 2 pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); 3 Fis benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu.

Tentu saja kita tidak akan menemukan arti kata 'terdampak' karena pembentukan kata dengan prefiks (awalan) 'ter' pada kata ini, keliru. Seperti pada kasus pembentukan kata 'terkini' yang juga keliru penggunaan prefiks 'ter' nya.

Prefiks ter hanya digunakan untuk pembentuk kata kerja pasif, misalnya: terpukul, terkendali, terkena, tercium, dan sebagainya atau untuk menyatakan paling pada adjektiva (kata sifat), misalnya: terbaru, termiskin, terpanjang, terkecil dan sebagainya.

Prefiks  'ter' tidak boleh ditambahkan pada nomina, seperti pada kasus pembentukan kata 'terdampak'.  Oleh sebab itu kita tidak akan pernah menemukan kata terbuku, terpuisi, terberita, terdurian, terjengkol atau prefiks 'ter' pada nomina yang lain. Namun kita pernah menemukan penggunaan kata 'terdampak', dan itu merupakan pembentukan kata yang keliru. Pembentukan serta penggunaannya yang benar seharusnya bukan 'terdampak' melainkan 'terkena dampak'. 

Selanjutnya sebagai bentuk kecintaan terhadap bahasa kita sendiri dan juga untuk menunjukkan tingkat kecerdasan kita dalam berbahasa Indonesia, mari kita hindari penggunaan kata 'terdampak'. Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita.

***
Solo, Sabtu, 8 Desember 2018
'salam cerdas penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: kabargayo



0 comments:

Posting Komentar