aku mendengar alunan simfoni hari
tiada perlu aku membeli
aku berhenti mendengarkan pemutaran musik
melalui daun dari satu pohon ke yang lain
angin mengawali biolanya
menggunakan kayu cendana sebagai gendewa
melela lagu sepenuh jiwa
dan terbawa lembut seputar dahan
angin sepoi tenang datang
dawai yang lebih besar menyeruak masuk
alunan kuat meningkat kencang
dan aku mendengarkan melodi merasuk
hembusan di rumput bermain lembut
sebuah senandung merengek tenang
berputar alunan nada tinggi bersambut
dalam tempo dendang melayang
tiupan kuat membadai
dalam gairah simfoni yang mendalam
laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
untuk sempurnakan karya alam
petir menyambar dan guntur bergulir
simbal beradu dan bertalu gendang
dalam sebuah irama merdu mengalir
alam lahirkan musik berimbang
aku berhenti mendengarkan pemutaran musik
melalui daun dari satu pohon ke yang lain
angin mengawali biolanya
menggunakan kayu cendana sebagai gendewa
melela lagu sepenuh jiwa
dan terbawa lembut seputar dahan
angin sepoi tenang datang
dawai yang lebih besar menyeruak masuk
alunan kuat meningkat kencang
dan aku mendengarkan melodi merasuk
hembusan di rumput bermain lembut
sebuah senandung merengek tenang
berputar alunan nada tinggi bersambut
dalam tempo dendang melayang
tiupan kuat membadai
dalam gairah simfoni yang mendalam
laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
untuk sempurnakan karya alam
petir menyambar dan guntur bergulir
simbal beradu dan bertalu gendang
dalam sebuah irama merdu mengalir
alam lahirkan musik berimbang
ketika awan terbersihkan
dan angin telah terhenti
semangatku menggelora
aku tetap tenang dan senang bersyukur hati
pada hasrat cipta dan cinta dalam rangkulan-Nya
***
Solo,
Sabtu, 15 Desember 2012
'salam hangat penuh cinta'
antologi puisi suko
ilustrasi: duniakatariri
ilustrasi: duniakatariri
0 comments:
Posting Komentar