Perilaku seseorang terhadap orang lain, sikap, karakteristik, pola pikir membentuk kepribadiannya. Pengembangan kepribadian diartikan sebagai proses peningkatan kepribadian seseorang. Sesi pengembangan kepribadian memandu seseorang tentang bagaimana dia dapat mengembangkan kepribadiannya.
Sifat Kepribadian
Secara garis besar terdapat lima parameter yang menggambarkan kepribadian seseorang. Kelima dimensi ini juga disebut sebagai “Lima Besar” Faktor, dan model tersebut disebut sebagai Model Lima Faktor yang juga disingkat sebagai MLF.
Model Lima Faktor awalnya dikemukakan oleh Costa & McCrae pada tahun 1992 dan sering kali menggambarkan hubungan antara kepribadian seseorang dengan berbagai perilaku.
Berikut adalah lima sifat kepribadian seseorang:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman
Individu dengan keterbukaan terhadap pengalaman umumnya sangat aktif, memiliki kecenderungan luar biasa terhadap kreativitas dan estetika dan mendengarkan kata hati mereka, yaitu mengikuti perasaan batin mereka. Orang-orang seperti itu umumnya terbuka untuk pembelajaran, keahlian, dan pengalaman baru. Orang yang mendapat skor tinggi pada keterbukaan memiliki pandangan yang cukup luas dan modern dibandingkan dengan individu yang mendapat skor rendah pada parameter yang sama. Individu seperti itu konservatif, enggan untuk berubah dan memiliki pendekatan tradisional dalam hidup.
2. Kesadaran
Seperti namanya, individu dengan sifat kepribadian kesadaran mendengarkan hati nurani mereka dan bertindak sesuai dengan itu. Orang-orang seperti itu sangat berhati-hati dan disiplin diri. Mereka tidak pernah melakukan tugas apa pun dengan tergesa-gesa tetapi berpikir dua kali sebelum bertindak.
Orang dengan ciri kepribadian ini umumnya metodis dan cenderung menjadi perfeksionis dalam jangka panjang. Orang yang mendapat nilai tinggi dalam hal kesadaran adalah orang yang proaktif, berorientasi pada tujuan, dan disiplin diri. Mereka berusaha keras untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam kerangka waktu yang ditentukan. Individu yang mendapat skor lebih sedikit cenderung santai dan tidak terlalu berorientasi pada tujuan.
3. Ekstroversi dan Introversi
Carl Jung mempopulerkan kedua istilah - "Extraversion" dan "Introversion".
a. Ekstroversi: Ekstroversi mengacu pada keadaan di mana individu menunjukkan lebih banyak perhatian terhadap apa yang terjadi di luar. Orang-orang seperti itu suka berinteraksi dengan orang-orang di sekitar dan umumnya banyak bicara. Mereka tidak suka menghabiskan waktu sendirian tetapi suka menjadi pusat daya tarik pesta dan pertemuan sosial. Orang-orang seperti itu suka pergi keluar, berpesta, bertemu orang-orang, dan sering kali bosan ketika mereka sendirian. Mereka mengagumi kebersamaan dengan orang lain dan benci tinggal sendiri.
b. Introversi: Introversi, di sisi lain mengacu pada keadaan ketika seseorang hanya mementingkan hidupnya sendiri dan tidak ada yang lain. Orang-orang seperti itu tidak peduli dengan orang lain dan jarang tertarik dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka lebih suka tinggal di rumah daripada keluar dan menghabiskan waktu bersama teman. Orang-orang seperti itu berbicara lebih sedikit dan menikmati kebersamaan mereka sendiri. Anda tidak akan pernah menemukannya di rapat, klub, pesta, atau pertemuan sosial. Mereka umumnya tidak memiliki banyak teman dan cenderung mengandalkan sedikit orang yang dipercaya.
4. Persetujuan
Persetujuan adalah sifat kepribadian yang mengajarkan individu untuk menyesuaikan diri di hampir semua situasi. Orang-orang seperti itu tidak membuai dan menghadapi perubahan dengan senyuman. Mereka menyesuaikan diri dengan semua situasi dan ramah dan baik hati. Orang-orang yang mendapat nilai tinggi pada keramahan siap membantu orang lain dan menunjukkan senyum triliunan dolar mereka setiap kali muncul masalah. Sebaliknya, orang-orang yang mendapat nilai rendah dalam hal keramahan menemukan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan orang lain dan sedikit tidak ramah.
5. Neuroticism
Neuroticism adalah suatu sifat dimana individu rentan terhadap pikiran negatif seperti kecemasan, amarah, iri hati, rasa bersalah dan sebagainya. Individu seperti itu seringkali dalam keadaan depresi dan tidak bagaimana menikmati hidup. Mereka selalu melihat sisi negatif kehidupan dan merasa sangat sulit untuk mengatasi stres.
***
Solo, Rabu, 14 Oktober 2020. 8:46 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Study.com
0 comments:
Posting Komentar