Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 13 Desember 2014

Kekuatan Positif Meditasi


Kembali, akhir-akhir ini kekuatan positif meditasi menjadi pembicaraan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mempraktikkan meditasi kesadaran selama 25 menit setiap sesi selama tiga hari berturut-turut dapat mengurangi stres psikologis.

Sebuah analisis studi sebelumnya yang dipaparkan awal tahun ini menunjukkan bahwa jenis meditasi—berkonsentrasi pada napas kita sambil memperhatikan sekeliling—‘cukup’ efektif dalam menghalau depresi, kecemasan, dan nyeri.

Salah satu manfaat yang paling penting dari meditasi kesadaran adalah kemampuan bagi kita untuk semakin membuat hidup kita lebih penuh. Kita akan semakin mampu memperhatikan waktu-waktu ketika kita tidak ada untuk hidup kita, dan yang lebih penting, kita tahu bahwa kita dapat mengarahkan langsung pikiran-pikiran yang mengganggu kita.

Kemudian, jika kita berasumsi bahwa seni meditasi berarti kebutuhan untuk menjernihkan pikiran kita dari setiap kecemasan, setiap penilaian, dan setiap bagian dari daftar yang harus kita kerjakan, maka ini perlu dipikirkan kembali.

Perlu kita ketahui, kita tidak perlu menenangkan pikiran, karena secara alami pikiran kita untuk berpikir, menganalisis, dan memilah-milah. Normal bagi pikiran kita untuk terlalu aktif, jadi ketika anda berpikir dan mengambil suara-suara di sekitar, tidak berarti anda melakukan meditasi yang salah. Sebenarnya anda melakukannya dengan benar. Tujuan meditasi adalah membuat pikiran makin fokus.

Lebih menarik lagi bahwa kita tidak perlu meditasi dalam waktu yang lama. Disarankan agar kita memulai dengan yang kecil, hanya lima menit setiap hari dan kita tambah satu menit per pekan sehingga kita menemukan waktu yang paling pas serta sesuai dengan gaya hidup kita. Lebih baik meditasi dalam waktu pendek setiap hari daripada meditasi satu jam pada akhir pekan saja.

Dan, seperti kegiatan serupa lainnya, kita ditantang untuk mempraktikannya. Latihan pikiran sama dengan olahraga. Aktifitas seperti meregangkan bagian otot-otot dalam tubuh—melakukan latihan-latihan otot lengan atau paha—kita akan membangun fokus untuk memperkuat otot-otot pikiran kita.

Berikut ini beberapa langkah untuk mulai lebih mengendalikan pikiran kita:

Aturlah Diri Anda Senyaman Mungkin

Disarankan agar kita merancang tempat khusus di rumah hanya untuk latihan meditasi, seperti duduk di tempat tidur atau kursi yang nyaman. Ketika sudah mendapatkan tempat yang nyaman, temukan posisi yang paling nyaman untuk tubuh kita.

Tidak perlu ada bantal untuk meditasi atau posisi duduk lotus—duduk bersila khas meditasi. Pilihannya kita bisa duduk, berdiri, atau bahkan berbaring.

Kita dianjurkan pula untuk memilih satu atau dua obyek yang dapat meningkatkan meditasi kita, seperti lilin beraroma atau musik untuk relaksasi.

Menjadi Pengamat

Pejamkan mata dan bawa semua yang sedang kita pikirkan dan rasakan saat-saat itu. Perhatikan sensasi-sensasi dalam tubuh, perhatikan rasa hangat, dingin, kesesakan, dan denyut.

Mengenai apa yang kita pikirkan, tidak perlu terganggu dengan pikiran-pikran kita, bahkan ketika pikiran kita tidak terkendali, termasuk pikiran negatif. Tetapi, kenali pikiran kita secara jernih. Yang sedang kita lakukan adalah mengembangkan apa yang disebut 'pikiran saksi'.

Mulai Mengkategorikan

Pada saat pikiran kita berseliweran di kepala, pilihlah masing-masing satu dan tempelken sebuah label pada pikiran tersebut. Misalnya, ada beberapa pikiran bencana (yang berasumsi sesuatu yang buruk akan terjadi), pikiran kritis (fokus pada sesuatu yang negatif tentang orang atau kondisi), pikiran cemas (berkonsentrasi pada ketakutan atau stres yang terjadi), dan pikiran acak (urusan sepele, seperti penasaran apakah paket barang pesanan dari toko on-line sudah diterima hari ini).

Dalam hal ini kita mengembangkan pendekatan yang lebih alami tentang kondisi pikiran yang berbeda. Jadi, daripada menutupinya dan percaya tentang semua hal yang kita pikirkan, masukkan sebuah saat jeda dan katakan pada diri kita sendiri, 'Pikiranku jadi begitu kritis hari ini’. Dengan kata lain, tidak perlu melakukan penekanan apa pun, biarkan pikiran kita apa adanya, identifikasi pikiran kita, dan biarkan dia pergi.

Fokus pada Napas Kita

Fokus pada setiap tarikan dan helaan napas dapat menjadi sesuatu yang sangat kuat dan teknik relaksasi yang paling sederhana. Kenyataannya, kita bisa melakukannya di mana saja—ini selalu bersama kita— dan kita bisa melakukan sekarang dengan fokus pada napas kita.

Bahkan, meski pikiran cenderung meloncat ke pikiran pikiran-pikiran yang emosional, seperti marah, sedih, penyesalan, kita bisa bebas dari pikiran-pikiran ini, meski hanya sebentar, dengan mengambil napas panjang dan melepaskannya perlahan-lahan. Lakukan ini terus menerus selama lima menit, jika bisa.

Inilah salah satu alasan ajaran mistis kuno yang diajarkan kepada kita untuk menggunakan napas kita.

Belajar untuk Tenang Menjalani Kehidupan Kita

Kita diibaratkan seperti menenun kesadaran dalam hidup kita. Contohnya, kita disarankan untuk menarik napas dalam-dalam tiga kali ketika kita sedang terburu-buru, seperti  mau pergi ke sebuah pertemuan, berharap bus datang, atau sedang duduk makan.

Dengan memasukkan waktu jeda, kita akan mulai menyadari bahwa kita tidak perlu dengan pengendali otomatis setiap waktu. Apa yang kita lakukan adalah merujuk pada praktik ‘jeda dengan tujuan’ dan melakukannya pada waktu yang teratur, seperti menyikat gigi.

Pusatkan perhatian pada rasa odol, suara air, dan merasakan bulu-bulu sikat gigi. Ketika pikiran kita melantur, arahkan kembali pada sensasi menyikat gigi.

Berada di saat sekarang adalah merupakan cara bagi pikiran dan tubuh untuk istirahat dari kekhawatiran yang terus-menerus. Jadi ambil waktu jeda dan hadirlah untuk hidup kita.

Nah, dengan melakukan meditasi secara teratur seperti yang disarankan di atas, diharapkan kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, jernih dan berkualitas. Sehingga terhindar dari stress maupun kejenuhan hidup. Semoga sharing pengalaman kecil ini bisa berguna bagi kita.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Sabtu, 13 Desember 2014
Suko Waspodo
Ilustrasi: gamasutra.com

0 comments:

Posting Komentar