Welcome...Selamat Datang...

Minggu, 07 Desember 2014

Mengenal Kelemahan Diri


Kita pasti pernah gelisah yang disebabkan oleh obsesi-obsesi kita. Obsesi psikis itu selalu menghantui kita. Sangat sering, kekuatan jahat bekerja lewat dan di dalam obsesi-obsesi psikis dan selanjutnya benar-benar menghancurkan kita.

Seorang pujangga, St. Evragius, menyebut obsesi-obsesi psikis tersebut sebagai ‘pikiran dan gagasan yang mematikan’. Menurut dia ada delapan pikiran yang mematikan, dengan urutan demikian: (1) kerakusan, (2) kezinaan, (3) kelobaan, (4) kesedihan atau kemuraman, (5) kemarahan, (6) kelesuan, (7) kesiasiaan, dan (8) kesombongan.

Menurut St. Evragius, hidup beriman adalah perihal perjalanan manusia menuju Tuhan. Namun kita tahu bahwa kekuatan jahat selalu berusaha menghalangi perjalanan itu. Kekuatan jahat itu adalah musuh kita. Setiap orang selalu digoda dan dibayang-bayangi oleh ‘musuh’-nya masing-masing.

Untuk mengetahui manakah ‘musuh’ yang selalu menggoda dan ingin menghancurkan diri seseorang, sebaiknya orang tersebut memeriksa pikiran atau gagasannya. Ia perlu meneliti kompleksnya pikiran dan gagasannya, lalu bagaimana pikiran dan gagasannya bekerja, melangkah dari tahap ke tahap, kemudian bagaimana pikiran dan gagasan itu membentuk asosiasi-asosiasi yang menipu kita.

Setelah itu sebaiknya dia segera menghaturkan semuanya itu kepada Tuhan, dan mohon penerangan dari Dia. Dengan demikian kita mengetahui tentang diri dan kelemahan kita. Lebih lanjut kita menjadi tahu tentang ‘musuh’ kita. Karena ‘musuh’ kita selalu bekerja lewat pikiran dan gagasan-gagasan kita.

Sebaiknya pada malam hari, sebelum tidur, walau sejenak kita meneliti pikiran dan gagasan yang membayang-bayangi kita sepanjang hari.  Mungkin kita menemukan pikiran dan gagasan yang begitu mengganggu dan mengobsesi kita, dan tanpa disadari telah menjadi jalan masuk bagi ‘musuh’ untuk menghancurkan diri kita. Sebaiknya kita lalu menyerahkan semuanya kepada Tuhan, kemudian tidur dengan tenang.

Itulah salah satu cara untuk memeriksa batin kita. Namun untuk itu janganlah kita lupa memeriksa batin dengan cara mensyukuri apa yang telah kita lakukan dengan baik pada hari ini. Dengan pemeriksaan batin itu, kita ingin mengakhiri hari dengan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan.

Demikian sedikit sharing pengalaman tentang bagaimana mengenal kelemahan diri. Semoga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas relasi kita dengan Tuhan dan sesama.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Minggu, 7 Desember 2014
Suko Waspodo
Ilustrasi: www.brinvy.biz

0 comments:

Posting Komentar