mengalir membelah pulau jawa
dahulu engkau begitu memesona
mengairi sawah ladang sekitarmu
bahagia petani oleh keberadaanmu
kala itu airmu bersih dan berguna
kini penuh racun polusi dan nelangsa
tiada lagi anak-anak desa turun mandi
apalagi berharap hadir tujuh bidadari
di musim hujan engkau tumpahkan bah
saat kemarau engkau kering berlimbah
wajar engkau kini seolah tak bersahabat
karena engkau diperlakukan begitu jahat
keindahanmu hanya tinggal dikenang
dalam syair lagu indah karya pak gesang
nyata bengawan solo riwayatmu dahulu
entah siapa kini akan pedulikan nasibmu
***
Solo, Sabtu, 27 Juni 2015. 4:15 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: id.wikipedia.org
0 comments:
Posting Komentar