Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 19 Oktober 2013

Jokowi Penyebab Kebakaran 1000 Rumah

Menarik, pernyataan  Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf  yang menilai, belum ada keberhasilan yang dicapai oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dalam membenahi ibukota. Dia bahkan menyinggung terjadinya kebakaran sekitar 1.000 rumah di wilayah Kelapa Gading menjelang satu tahun kepemimpinan Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia kebakaran tersebut sebagai bentuk keteledoran pengelola kota ini, demikian seperti diberitakan oleh Kompas.com, Sabtu 19 Oktober 2013.

Pernyataan Nurhayati ini sungguh mengada-ada dan tidak pantas diucapkan oleh wakil rakyat. Tapi mungkin demi kepentingan partainya yang terpuruk sehingga dia jadi asal bunyi. Sungguh tidak masuk akal kalau setiap musibah yang terjadi di Jakarta lalu ditimpakan pada gubernurnya. Bencana kebakaran yang terjadi masa kepemimpinan gubernur sebelumnya lalu dibandingkan dengan musibah kebakaran saat ini. Kebakaran kan murni keteledoran apalagi kalau itu terjadi karena  listrik hubungan pendek di rumah penduduk, apakah lalu yang disalahkan gubernurnya?  Kalau Nurhayati menuduh semua itu karena keteledoran  pengelola DKI Jakarta alias gubernurnya, tolong tunjukkan dimana kesalahan itu terjadi jangan asal berkomentar.

Menilai keberhasilan Jokowi  sebagai  tak lepas dari kepemimpinan sebelumnya, tentu saja memang begitu.  Demikian pula carut marutnya ibukota ini juga pasti tak lepas ddari pemimpin sebelumnya. Tidak perlu wakil rakyat yang ngomong, siapapun bisa mengatakan seperti itu. Pernyataan yang tidak penting. Lagi pula Jokowi juga tidak merayakan setahun pemerintahannya. Dia tidak pernah menyombongkan diri. Survei yang ada tentang keberhasilan itu juga bukan atas permintaannya.

Tulisan ini bukan bermaksud membela Jokowi seolah tidak boleh disalahkan tetapi secara umum mohon para pejabat ini apalagi sebagai wakil rakyat untuk tidak asal berkomentar. Komentar yang emosional tanpa landasan bukti yang kuat hanya menunjukkan betapa tidak pantasnya dia sebagai wakil rakyat. Pantasnya memang hanya sebagai wakil  mulut partai yang sedang tenggelam.

Tulisan ini hanya ingin meletakkan cara pandang  yang proporsional dalam menilai keberhasilan maupun kegagalan. Selamat melanjutkan tugas pak Jokowi dan pak Ahok. Teruskan pengabdian anda yang tulus untuk rakyat. Abaikan saja mereka yang asal ngomong tanpa landasan yang nyata. Maju terus pantang mundur. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 19 Oktober 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar