Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 04 Oktober 2013

Suffix –ist dan Akhiran –i/wi


Beberapa hari yang lalu terjadi perdebatan yang cukup sengit di Kompasiana terkait dengan artikel saudara Sutomo Paguci yang berjudul Mana Ada Islamis Dukung Jokowi. Perdebatan terjadi terkait dengan penyebutan atau penggunaan kata islamis.

Dalam kesempatan kali ini saya tidak akan mencampuri perdebatan yang terjadi antara saudara Sutomo Paguci dengan penentangnya karena itu adalah wilayah politik dan agama yang sangat sensitif di negara ini. Saya akan membahas aspek bahasanya atau lebih tepatnya masalah penggunaan akhiran –is dalam kata islamis.

Suffix –ist

Suffix atau akhiran –ist hanya ada dalam Bahasa Inggris. Suffix –ist adalah akhiran yang ditambahkan pada noun (kata benda/nomina) tertentu untuk membentuk noun baru yang menyatakan ahli tentang yang dinyatakan oleh noun asalnya. Diserap ke dalam Bahasa Indonesia, kata benda Bahasa Inggris dengan suffix –ist itu ditulis dengan –is.
Contoh:
  • piano + -ist —> pianist —> pianis
  • cartoon + -ist —> cartoonist —> kartunis
  • column + -ist —> columnist —> kolumnis
  • commune + -ist —> communist —> komunis
  • art + -ist —> artist —> artis
  • islam + -ist —> islamist —> islamis
Akhiran –i/wi

Akhiran –i/wi adalah akhiran dalam Bahasa Indonesia yang tugasnya sebagai pembentuk kata sifat (adjektiva) dari kata benda (nomina) tertentu.
Contoh:
  • alam + -i —> alami
  • dunia + -wi —> duniawi
  • hewan + -i —> hewani
  • surga + -wi —> surgawi
  • islam + -i —> islami
Perlu diketahui bahwa dalam Bahasa Indonesia tidak ada akhiran –is melainkan hanya penulisan kata dari Bahasa Inggris yang berakhiran –ist diserap dan ditulis dengan –is seperti contoh di atas. Selain itu ada juga kata-kata dalam bahasa Indonesia yang memakai –is yang bukan akhiran tetapi merupakan terjemahan dari kata-kata sifat Bahasa Inggris yang berakhiran –al.
Contoh: 
  • logical —> logis
  • lyrical —> liris
  • magical —> magis
Demikian tulisan kecil dan sederhana ini semoga bisa sedikit membantu masalah kesalahpahaman dalam memahami penggunaan kata islamis pada artikel yang saya sebutkan di atas khususnya dan pemahaman penggunaan suffix –ist maupun akhiran –i/wi secara keseluruhan.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 4 Oktober 2013
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews

0 comments:

Posting Komentar