Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 18 Juli 2014

'Waton Suloyo'

Waton suloyo adalah ungkapan bahasa Jawa. Waton artinya asal-asalan atau seenaknya sendiri sedangkan suloyo artinya bertikai atau perang. Ungkapan bahasa Jawa ini mendadak hadir dalam pikiran saya setelah tulisan saya di Kompasiana bertajuk ‘Prabowo dan TV One Memang Beda’ dikomentari oleh seorang kompasianer remaja Aryananda Ranggabuana.

Arya mencermati tentang makna kata atau ungkapan ‘beda’ yang sebenarnya punya makna positif tetapi menjadi bermakna negatif dalam kasus perilaku Prabowo dan TV One. Saya sangat setuju dengan komentar Arya dan dalam tulisan ini saya akan sedikit berbagi pemahaman tentang makna positif dan negatif dari ‘beda’ tersebut.

Sesungguhnya ‘beda’ memang bermakna positif. Tuhan menciptakan setiap manusia, hewan, tumbuhan dan bahkan benda mati pun tak ada yang sama alias ‘beda’. Dari sekian banyak manusia ciptaan-Nya tak ada satupun yang sama persis, bahkan meskipun  dua manusia yang terlahir kembar sekalipun. Demikian juga dengan ciptaan Tuhan yang lain, tak ada sepasang pun yang persis sama. ‘Beda’ adalah sebuah keniscayaan.

Dalam karya cipta dan perilaku manusia, ‘beda’ juga bermakna positif. Manusia yang mampu membuat karya cipta yang beda atau lain daripada yang lain pasti manusia yang kreatif. Berani melawan arus juga bermakna beda yang positif. Dalam situasi saat ini kita bisa mengambil contoh pada pribadi Jokowi. Pada situasi para pejabat negeri ini yang pongah, serakah dan sombong dia berani ‘beda’ dengan menjadi sosok pemimpin yang rendah hati, jujur dan merakyat.

Lalu bagaimana dengan makna ‘beda’ yang negatif? ‘Beda’ yang negatif artinya waton suloyo, seenaknya sendiri, mau menang sendiri dan cenderung mengajak bertikai. Contohnya adalah apa yang terjadi dengan perilaku TV One dan Prabowo Subianto seperti yang saya tuliskan dalam artikel saya terdahulu yang saya sebutkan di atas.

Kita memang boleh ‘beda’ dan bahkan itu suatu keniscayaan namun tentu tidak boleh kemudian seenaknya sendiri yang cenderung menimbulkan pertikaian atau merugikan pihak lain.  Tatanan kehidupan manusia menjadi amburadul dan terjadi peperangan disana-sini juga akibat dari manusia yang waton suloyo serta memaksakan kehendak.

Demikianlah sedikit sharing saya tentang makna ‘beda’. Semoga dapat semakin memperkaya wawasan kita.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Sabtu, 12 Juli 2014
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar