Menjilat ludah sendiri dalam arti
nyata tentu sangat menjijikkan, dalam arti kiasan juga tak kalah
menjijikkannya. Itulah yang terjadi dengan perilaku Ahmad Dhani, Amien Rais dan
Debby Rhoma.
Terkait dengan pilpres yang lalu
Ahmad Dhani, Amien Rais dan Debby Roma membuat pernyataan nazar yang
kontroversial. Ahmad Dhani lewat kicauan
di Twitter-nya bernazar akan potong ‘burung’ (kemaluan) nya apabila Jokowi
memenangi pilpres. Demikian juga dengan
pernyataan Profesor Amin Rais. Mantan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan tokoh Muhammadiyah itu, menuai kecaman
banyak orang terkait dengan dukungannya kepada Prabowo Subianto. Padahal
dahulu, Amien dikabarkan pernah mendesak agar Prabowo diseret ke Mahkamah
Militer karena dinilai mengetahui dan bertanggung jawab atas penculikan para
aktivis. Namun Amien mengatakan tak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Amien pun menantang agar penudingnya memperlihatkan kliping koran, rekaman
radio, atau televisi, yang memuat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo. Kalau
terbukti ada, ia akan jalan kaki bolak-balik Jakarta-Yogyakarta. Dan ternyata ada bukti kliping pemberitaan
Koran Republika tentang pernyataan Amien Rais waktu itu.
Sementara itu putri raja dangdut
Rhoma Irama, Debby Rhoma, pernah menulis di Facebook-nya akan pindah ke luar
negeri jika Jokowi menjadi presiden. “Jika Joko Widodo nyapres dan
jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk
pindah dari Jakarta, dan jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden
2014 maka saya bertekad untuk pndah negara.
Sebagai warga Jakarta berharap mempunyai Gubernur yang istiqomah, yang
komit dengan janjinya memimpin Jakarta setidaknya 1 periode, bukan setengah
atau seperempat periode… .” tulisnya pada 13 Mei 2014. Setelah hasil
rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum di provinsi menunjukkan Jokowi
lebih unggul, sejumlah netizens menagih janji Debby.
Banyak kalangan kemudian
menanyakan tentang pemenuhan janji Ahmad Dhani
terkait Jokowi telah memenangi pilpres. Inilah reaksi Ahmad Dhani. Dhani
menjelaskan, bahwa capture kicauan
yang tersebar luas ke berbagai media sosial tersebut adalah palsu dan bukan
dirinya yang melakukan hal tersebut serta telah dimanipulasi. Dan lebih lanjut
bahkan Dhani meminta semua media yang telah memberitakan tentang potong
‘burung’ agar membuat pernyaan minta maaf di media masing-masing. Kompasiana
telah melakukannya Kamis, 24 Juli 2014.
Namun yang menarik dan aneh
adalah mengapa Dhani baru menyatakan bahwa kicauan itu palsu setelah terbukti
Jokowi menang dan banyak kalangan menagih nazarnya. Mengapa tidak menyanggahnya
saat kicauan itu beredar lama sebelum kemenangan Jokowi. Entahlah siapa yang
benar, tetapi yang pasti Kompasiana sudah membuat pernyataan maaf. Biarlah
Tuhan yang tahu tentang kebenarannya.
Sedangkan Debby mengingkari
janjinya dengan menjelaskan mengenai statusnya yang akan pindah warga negara
lantaran kesal terhadap Jokowi tak menuntaskan tanggung jawabnya di Ibukota.
Padahal, sebut Debby, ia mengagumi sejumlah program pelayanan publik yang
dianggapnya banyak kemajuan pada era kepemimpinan Jokowi. “Saat orang lagi
senang-senangnya, tahu-tahu Jokowi meninggalkan kita semua di Jakarta untuk
jadi capres. Sebagai warga Jakarta, saya sangat kesal. Jadi, saya tuangkan dalam
tulisan itu,” ujar Debby. Debby mengaku tak sungguh-sungguh hendak pindah
kewarganegaraan. Menurut dia, tulisannya di Facebook hanyalah wujud emosi
sesaat. Dia pun tak menyangka tulisannya itu akan menjadi buah bibir banyak
orang dan diberitakan di beberapa media online.”Pindah ke luar kota saja sama
ayah saya enggak boleh karena saya punya anak kan,” katanya.
Mengenai Profesor Amien Rais,
sampai saat ini belum ada pernyataannya terkait janjinya jalan kaki bolak-balik
Jakarta-Yogyakarta. Kita yakin bahwa Amien Rais pasti tidak akan memenuhi janjinya. Jangankan jalan kaki
Jakarta-Yogyakarta, jalan kaki dari rumahnya
ke tempat kerjanya di kampus UGM saja belum tentu kuat. Kita semua tahu
beliau sudah sepuh.
Inilah kenyataan menarik tentang
begitu mudahnya orang membuat pernyataan janji dan kemudian mengingkarinya.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi begitu canggih dan semuanya jadi
sangat terbuka namun menjilat ludah sendiri
justru sering dilakukan. Menjijikkan.
Salam damai penuh cinta
***
Solo, Jumat, 25 Juli 2014
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar