Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 18 Juli 2014

Yang Perlu Kita Pahami tentang Pilpres 2014

Para Kandidat

Joko Widodo alias Jokowi adalah seorang pengusaha yang pernah menjadi walikota Solo selama satu setengah periode serta kemudian menjadi gubernur Jakarta dan calon wakilnya Jusuf Kalla, mantan wakil presiden, berkompetisi melawan mantan jenderal angkatan darat Prabowo Subianto dan mantan menteri perekonomian Hatta Radjasa.

Jokowi, mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), digambarkan sebagai seorang yang rendah hati dan berasal dari rakyat. Dia dikenal dengan sistem pemerintahannya yang efektif dan berusaha menggambarkan dirinya sebagai kandidat dari luar poros kekuasaan lama.

Prabowo, yang memimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang tegas. Namun dia juga harus menghadapi dugaan pelanggaran hak asasi manusia saat dia menjabat sebagai Pangkostrad di masa pemerintahan Suharto di akhir 1990-an.

Yang Dipertaruhkan

Kampanye kedua kandidat presiden ini menggunakan retorika nasionalis terhadap ekonomi, korupsi dan isu-isu domestik lain seperti infrastruktur, pendidikan dan jaminan sosial.

Jokowi berjanji akan mendongkrak produktivitas Indonesia dengan mendukung bisnis kecil dan mikro serta meningkatkan sistem keuangan.

Prabowo berkampanye dengan mengedepankan program kendali ekonomi domestik yang lebih kuat dan membatasi peran investor asing di sektor minyak dan gas. Dia juga berjanji untuk mengurangi "kebocoran" aset Indonesia yang berdasarkan perkiraan timnya, mencapai USS84,5 miliar per tahun.

Namun kurangnya rincian kebijakan dari kedua kandidat mengenai penciptaan lapangan kerja atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah membuat banyak pemilih khawatir. Karena realitanya tingkat pengangguran di negeri ini masih sangat tinggi.

Pandangan Mereka tentang Kebijakan Luar Negeri

Prabowo menekankan pentingnya kekuatan militer dan mengatakan bahwa wibawa internasional berdasarkan pada kekuatan militernya.

Jokowi ingin memperkuat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain melalui diplomasi dan mengatakan bahwa keterlibatan militer adalah jalan terakhir untuk menyelesaikan sengketa.

Tidak satu pun dari para kandidat yang punya kejelasan mengenai sasaran kebijakan luar negeri Indonesia di Asia Tenggara dan tidak ada yang memiliki sikap pasti atas ketegangan di Laut Cina Selatan.

Siapa yang Akan Menang?

Jajak pendapat mengindikasikan bahwa hasil pemungutan suara kemungkinan tidak akan berbeda jauh. Jokowi memimpin selama masa kampanye dan pada satu titik unggul tigapuluh poin. Namun sejumlah survei terakhir menunjukkan elektabilitasnya menurun hingga kurang dari lima poin saja.

Para pengamat politik mengatakan pemilih mengambang memiliki dampak signifikan terhadap hasil suara. Sekitar seperlima pemilih berada dalam kategori ini menurut survei pada akhir Juni.

Bagaimana Pemilihan Berlangsung?

Seratus sembilan puluh juta rakyat Indonesia memiliki hak pilih. Mereka akan memilh presiden dalam satu putaran. Siapa pun kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan menang dan memimpin selama lima tahun.

Hasil resmi akan diumumkan pada 21-22 Juli. Presiden yang baru akan dilantik pada 20 Oktober dan harus membentuk kabinet dalam dua pekan.

Demikianlah sekedar tulisan kecil untuk sedikit menggambarkan tentang pilpres 2014 ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk terlibat menentukan masa depan bangsa dan negara.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Selasa, 8 Juli 2014
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar