Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 25 Juli 2014

Say ‘No’ to PKS

Menjelang penetapan pemenang pilpres, reaksi Prabowo sudah semakin mereda dan terlhat dapat menerima kekalahan, namun yang menarik adalah reaksi kebingungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS kebingungan tidak memperoleh posisi dalam pemerintahan presiden Joko Widodo.

Reaksi norak sekaligus tidak punya malu bisa kita lihat pada pernyataan Tifatul Sembiring,  anggota majelis syuro PKS, yang mengatakan bahwa PKS terbuka untuk bergabung dengan PDI-P mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.  Meski kita tahu bahwa memang di politik tidak ada pertemanan abadi tapi kepentingan abadi  namun pernyataan Tifatul  tetap menunjukkan sikap tidak punya malu.

Selama ini dalam kiprah politiknya PKS selalu tidak bersahabat dengan PDI-P, terlebih kepada Jokowi. Hal ini bisa kita lihat dalam pilkada DKI Jakarta yang lalu dan juga dalam kampanye pilpres yang telah lewat. Lebih banyak perilaku negatifnya daripada positifnya. PKS adalah contoh nyata partai paling busuk di Indonesia.

Melihat perkembangan ini sudah selayaknya PDI-P dan terlebih Jokowi untuk hati-hati dengan manuver politik busuk PKS. Jangan korbankan kepercayaan rakyat kepada PDI-P dan Jokowi dengan melacurkan diri bersama PKS. Walaupun kita semua tahu bahwa tidak ada satu pun partai di negeri ini yang bersih tetapi rekam jejak PKS sungguh paling buruk dan menjijikkan. PDI-P dan Jokowi harus benar-benar menyingkirkan PKS dari pemerintahan kalau tidak ingin dikotori mereka.

PKS yang anti pluralitas dan NKRI tidak perlu dipelihara lagi. Silahkan cermati petisi yang mulai muncul untuk tidak memberi kesempatan hidup bagi PKS.  Jangan korbankan kepercayaan rakyat. Selamat datang pemerintahan baru yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Say ‘No’ to PKS.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Selasa, 22 Juli 2014

0 comments:

Posting Komentar