Welcome...Selamat Datang...

Senin, 07 Juli 2014

Pemilihan Umum Presiden dan Perjuangan bagi Kebaikan Bersama

Pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan datang kita akan melaksanakan peristiwa penting, pemilihan presiden dan wakil presiden. Inilah momen yang penting bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Dalam pilpres inilah kita menentukan kepada siapa penataan bangsa dan negara ini 5 tahun ke depan kita serahkan.

Oleh sebab itu dalam tulisan kecil ini saya akan mencoba berbagi tentang bagaimana kita mesti berperan serta dalam pilpres yang akan datang ini. Kita tentu sepakat bahwa dengan keterlibatan kita maka kita akan ikut menentukan nasib bangsa dan negara kita.

Keterlibatan dalam Pemilu Merupakan Bagian Perjuangan Iman

Kita beriman kepada Tuhan. Dia berada di antara kita dan terlibat memperjuangkan kondisi dunia bagi kebaikan bersama, apapun suku, ras, agama dan golongan.

Situasi dan kondisi Indonesia dengan segala masalahnya saat ini adalah ‘tanah-air penjelmaan’ kita. Di tanah-air penjelmaan inilah kita dipanggil untuk memperjuangkan kebaikan bersama. Kita mengungkapkan iman dengan doa, sedangkan kita mewujudkan iman melalui aksi nyata memperbaiki kondisi kehidupan bersama di Indonesia.

Memilih presiden dan wakilnya yang tepat adalah bagian integral dari aksi nyata kita memperbaiki kondisi kehidupan bersama di Indonesia. Memilih secara tepat menjadi bagian sangat penting perjuangan iman.

Prinsip-prinsip untuk Memandu Pilihan Kita

Kita harus memilih berdasarkan prinsip kebaikan bersama, yaitu keseluruhan kondisi sosial yang memberdayakan dan memungkinkan semua warga, baik sebagai kelompok maupun pribadi, mencapai kepenuhan hidup yang optimal dan secara optimal. Maka, kita mesti memilih calon presiden dan wakilnya yang paling mendekati cita-cita perwujudan kebaikan bersama itu.

Apabila ‘kebaikan bersama’ sulit dipahami, kita dapat memahaminya melalui kebalikannya, yakni ‘keburukan bersama’. ‘Keburukan bersama’ adalah suatu kondisi masyarakat yang ditandai dengan keluasan korupsi, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, penyingkiran kaum miskin dan kaum minoritas, perusakan lingkungan, terror, intoleransi agama, perampokan sumber alam, militerisme dan kediktatoran, dan sebagainya.

Karena itu, kita seharusnya tidak memilih calon presiden dan wakilnya yang berpotensi menciptakan ‘keburukan bersama’ itu. Mana di antara 2 calon presiden yang layak kita pilih? Tentukan pilhan berdasarkan pertimbangan demi ‘kebaikan bersama’.

Siapa yang Harus Kita Pilih dalam Pilpres 9 juli 2014?

Sungguh merupakan tindakan yang bodoh apabila kita mencoblos berdasar penampilan, sebab penampilan hanyalah kesan sesaat. Sama bodohnya juga jika kita memilih karena diberi uang. Demikian juga kita tidak seharusnya mencoblos hanya karena percaya janji kampanye, sebab janji-janji kampanye akan lenyap setelah kampanye usai. Visi dan misi para calon presiden dan wakilnya juga bukan jaminan yang meyakinkan untuk memilih, sebab dengan mudah visi dan misi itu berubah setelah pemilu.

Cara yang paling bijak untuk menentukan pilihan adalah berdasarkan bukti kebiasaan kepemimpinan. Kebiasaan kepemimpinan adalah kebiasaan perilaku memimpin. Mana di antara 2 calon yang selama ini telah terbukti mempunyai kebiasaan memimpin dengan perhatian pada kesejahteraan rakyat kecil? Cukuplah kebiasaan kepemimpinan itu terbukti pada lingkup kota. Sebab, dia yang setia dalam hal kecil juga akan setia dalam perkara besar. Dia yang telah teruji dan terbukti setia pada lingkup kepemimpinan kota juga lebih mungkin setia dalam urusan sebesar negara.

Bukti kebiasaan kepemimpinan itulah kunci kita dalam memilih. Kebiasaan perilaku manusia tidak mudah berubah! Dia yang dulu punya kebiasaan otoriter, melanggar hak asasi, korup dan menipu juga akan memerintah dengan otoriter, melanggar hak asasi, korup dan sebagainya.

Sebaliknya, dia yang telah terbukti mempunyai kebiasaan memimpin dengan dedikasi kepada rakyat, demokratis dan tidak korup juga akan memimpin Indonesia dengan kebiasaan yg sama. Ingat, dia yang telah setia memimpin dengan kebiasaan luhur atas sebuah kota juga akan setia memimpin sebuah negara. Sosok pemimpin itulah yang harus kita pilih dalam pilpres 9 Juli 2014.

Demikian sharing tulisan sederhana ini hanya merupakan bentuk kepedulian  terhadap masa depan bangsa dan negara kita ini. Semoga dapat menjadi referensi dalam menentukan pilihan anda.

Mari kita gunakan hak pilih kita dalam pilpres 9 Juli 2014. Jangan menghancurkan masa depan bangsa dan negara ini hanya demi kepentingan sesaat. LAWAN POLITIK UANG !!!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Minggu, 6 Juli 2014
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar