teriris ungkapmu tak mau mengerti
mengucur luka dari tulus cinta suci
tertusuk tangkai mawarmu berduri
lama kuberharap wangimu kembang
segarkan hati
piluku yang gersang
namun aku bukanlah
nyata kumbang
yang mampu
nyanyikanmu tembang
panas terik usai berganti rinai hujan
berharap benih cinta tumbuh kesan
kubersimpuh memohon di haribaan
lirih pintaku jangan cinta terceraikan
mengapa racunnya kau anggap madu
lalu engkau campakkan tulus cintaku
dan kau sisakan pekat pahit empedu
tuk membunuh cintaku di ujung waktu
***
Solo, Kamis, 31 Oktober 2013. 6:29 pm
'salam hangat penuh cinta'
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar