Menulis puisi bagi saya merupakan
kenikmatan yang luar biasa. Menumpahkan seluruh imajinasi dalam rangkaian kata
berujud syair yang indah. Puncak kenikmatan tercapai manakala puisi tercipta
dan dinikmati oleh orang lain.
Lalu bagaimana dengan puisi hasil
kolaborasi? Ini memberikan sensasi tersendiri. Terus terang saya baru mengenal
gaya menulis puisi secara kolaborasi di
Kompasiana. Seingat saya waktu sekolah, guru saya juga tidak pernah
memperkenalkan gaya penulisan puisi secara kolaborasi ini. Namun sungguh bagi
saya nuansanya sangat berbeda. Imajinasi bisa menjadi liar dan tertuang
dahsyat.
Kolaborasi puisi menurut
pengalaman saya paling ideal dilakukan berdua saja, jangan lebih. Alias duet
saja. Paling pas dan imajinasi saling melengkapi kalau ditulis oleh pria dan
wanita. Paduan sisi rasional dan emosional bisa menyatu dan terasa mozaik
keindahannya. Kolaborasi tidak menarik kalau dilakukan oleh dua penulis yang
baru saja kenal dan belum dekat komunikasi batinnya. Kolaborasi karya puisi
memerlukan keterlibatan ikatan emosional untuk melahirkan karya yang indah.
Puisi cinta adalah bentuk puisi
yang paling menarik untuk kolaborasi. Akan terasa sekali nuansa romantis dan
mesranya meski masing-masing penulis tidak harus terlibat dalam ikatan asmara
saling jatuh cinta. Yang dibutuhkan adalah kedekatan batin dan ketertarikan
yang sama terhadap tema yang dipilih bersama. Pengalaman saya dalam kolaborasi,
tema cinta selalu menghasilkan karya yang membahagiakan untuk kami nikmati.
Karya kolaborasi ini memang
sangat terdukung dengan media komunikasi modern saat ini. Masing-masing penulis
tidak harus saling bertemu secara nyata dan kedekatan emosional terjalin
melalui komunikasi intens lewat obrolan di jejaring sosial. Kolaborasi bisa dilakukan
antara penulis yang sudah lama sama-sama menyenangi menulis puisi atau dengan
yang baru memulai menulis puisi. Kalau diantara penulis yang sudah
berpengalaman, salah satu bisa menjadi yang mengawali memancing imajinasi dan
dilanjutkan pasangannya. Sedangkan kolaborasi dengan penulis baru bisa dalam
bentuk menuntun yang bersangkutan ke dalam dunia penulisan puisi oleh penulis
yang lebih berpengalaman.
Melalui Fiksiana, saya sudah
berkolaborasi puisi dengan lebih dari lima orang penulis, semuanya wanita.
Hampir semuanya hanya saya kenal dan semakin akrab di dunia maya dan belum
pernah ketemu secara nyata. Duet menulis ini bagi saya merupakan proses belajar serta berkarya yang
luar biasa dan sepertinya begitu juga bagi pasangan saya. Bagi teman-teman yang
belum pernah menulis puisi secara kolaborasi, saya sarankan untuk mencobanya.
Merupakan pengalaman yang tak terlupakan dan sensasinya sungguh dahsyat.
Silahkan mencoba dan selamat berkarya.
Salam kreatif penuh cinta.
***
Solo, Selasa, 19 November 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar