tatkala hujan
awan berkumpul di langit
begitu gelap, ringan, membesar, dan menakutkan
tak ada tempat yang ditata untuk keamanan yang lebih baik
di sinilah tempat semua akan tinggal
untuk menyaksikan guntur dan kilat yang menebar
makhluk hidup tanpa jaminan kelangsungan hidup
namun alam, mencakupi diri kita yang tak berdaya
untuk bersantai mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja
seperti masalah, ketika itu mengaitkan hidup kita
tanpa tanda kehati-hatian
membawa apa-apa selain kekacauan bagi jiwa-jiwa yang terguncang
tanpa daya menatap ke depan tuk semua kebingungan tuk diwariskan
bumi tidak pernah menyenangkan ketika seseorang merajuk
karena kemudian kematian menang
hujan dengan kesuciannya sendiri
awan yang sama yang menutupimu dengan rasa takut
menurunkan air kehidupan
kegelapan berkeliaran sebentar
dan membutakan fokusmu
sehingga engkau tak melihat ketika itu berubah
ketika ternyata begitu jauh visimu berkobar
dengan masalah yang pernah ada
untuk kebenaran ini
bersukacitalah ketika awan berkumpul
sebab kesedihan yang diturunkan adalah penyamaran
penuh dengan berkat untuk berada di urutan tepat
saat matahari bersinar setelah badai besar ini
***
Solo, Selasa, 31 Maret 2020. 4:40 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: ArtQuid
0 comments:
Posting Komentar