Pada suatu musim kemarau, tidak turun hujan di seluruh daerah.
Sungai-sungai dan sumber air mengering, membuat burung-burung dan
binatang lain kehausan.
Seekor burung gagak terbang kesana kemari
mencari air tetapi sia-sia belaka. Akhirnya dia memutuskan untuk terbang
ke kota. Kemudian burung gagak itu mengintai di dalam sebuah rumah di
atas meja ada sebuah buyung berisi air
Beruntunglah dia, maka
burung gagak itu langsung terbang menuju buyung itu. Namun sayang, hanya
ada sedikit air di dalam buyung itu, dan paruhnya tidak dapat
mencapainya meskipun dia telah berusaha keras.
Burung gagak itu
lalu memandang ke sekeliling untuk mencari jalan keluar masalah yang dia
alami. Beberapa batu kecil yang berserakan di tanah dekat tempat itu
memberinya gagasan. Lalu dia terbang memungut batu-batu kecil itu dan
memasukkannya ke dalam buyung itu.
Semakin lama batu-batu kecil
itu menaikkan permukaan air di dalam buyung itu. Tatkala sudah mencapai
mulut buyung maka burung gagak itu dapat memuaskan dahaganya.
Keperluan adalah induk penemuan.
***
Diceritakan kembali dari buku "50 Aesop Fables"
Solo, Kamis, 13 September 2018
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: pinsdaddy
0 comments:
Posting Komentar