kami nyaris habis ...
ibarat kendaraan bermotor bahan bakar kian menipis
berbagai cara telah kami tempuh secara sadis
tuk musnahkan perilaku mereka yang tiada cela
karena sesungguhnya kami memang tak punya pesona
kami selalu mengolok-olok ...
berharap mereka terpancing dan terpojok
namun ibarat ayam jago malah nyaring berkokok
tapi kami seperti anjing yang hanya bisa menggonggong
kudisan kami tak menarik rakyat memberi tulang tuk melolong
kami pelihara persengkokolan ...
agar lebih mudah wujudkan ambisi raih kekuasaan
iri hati kami seolah akan meledak tidak bisa tertahankan
mereka semakin dicintai oleh seluruh rakyat cerdas negeri ini
ingin memerangi mereka secara ksatria kami tak mempunyai amunisi
kami butuh ongkosi nafsu kami ...
tatkala sahabat kami memberi tentu saja kami terima dengan girang hati
paling tidak bisa mengisi kembali pundi-pundi keserakahan kami
persetan dengan segala cemoohan mereka yang menggebu-gebu
kami telah kebal dengan segala macam sindiran yang mengusik rasa malu
kami tak takut dituduh makar ...
kekuasaan mereka yang sah harus segera kami bongkar
kalau perlu kami akan bertindak terbuka dengan cara nan kasar
otak kami memang senantiasa terbalik dan tak mungkin bertindak baik
lihatlah kami yang akan secara keji dan bengis membuat mereka tercabik-cabik
***
Solo, 30 Agustus 2018. 12:54 pm
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: wall2born
0 comments:
Posting Komentar