Seekor elang mempunyai sarang di puncak sebuah pohon. Tetangganya,
seekor rubah tinggal di bawahnya. Tetapi keduanya tidak dapat
bersahabat. Mereka selalu bertengkar.
Pada suatu hari, ketika
rubah menjemur anak-anaknya di bawah sinar matahari, elang menukik ke
bawah dan mengambil seekor anak rubah.
"Untuk apa engkau lakukan itu?!" seru rubah kebingungan.
"Aku akan makan anak ini," jawab elang dengan tenang.
Mendengar jawaban itu rubah menjadi marah. Dia memutuskan untuk membalas dendam.
Rubah
mengumpulkan ranting-ranting kering dan menyalakan api. Ketika api
telah menyala besar, dia mengambil satu ranting, menyalakannya, dan
menggigitnya lalu memanjat pohon.
"Mau apa engkau naik ke atas?" tanya elang dari puncak pohon.
"Aku akan membakar pohon ini," jawab rubah.
"Jangan lakukan itu!" kata elang dengan gusar. "Engkau akan membunuh anak-anakku!"
Lalu elang memohon, "Kalau begitu aku akan mengembalikan anakmu. Tolong jangan bakar pohon ini."
Rubah setuju elang mengembalikan anaknya dan damai pun kini ditegakkan.
Kadang-kadang satu-satunya jalan untuk memelihara perdamaian ialah siap untuk berperang.
Diceritakan kembali dari buku "50 Aesop Fables"
Solo, Selasa, 25 September 2018
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: artikel yudhe
0 comments:
Posting Komentar