ganas sisakan keringnya selalu disesali
membakar jati diri kadang hadirkan miris
mengumpat namun lupa perilaku sadis
siapa yang membakar hutan-hutan ini
silahkan kutuk diri memanasi negeri ini
kulit kering perih merintih pedih
hati sedih tertatih menata dalih
di gedung parlemen panas lebih menggila
mendidihkan hati busuk para politisi loba
memelihara dendam bak bara sekam
rakyat kecil kian hidup tercekam
menghanguskan hak-hak kita tanpa ampun
melelehkan martabat bangsa beruntun
menipu rakyat demi ambisi pribadi
berdalih penyeimbang sebagai oposisi
panas itu telah merajalela tebarkan asap ini
masihkah penjarah kian menghisap indah bumi
kian kerontang meranggas ngenas
perilaku ganas kian buas melibas
negeri dan rimba kita sama rusaknya
para manusia serakah semakin menjadi
durjana
menghancurkan tatanan alam dan
lingkungan
memporandakan tatanan norma dan peradaban
***
Solo_Kudus, Minggu, 12 Oktober 2014. 3:51 pm
‘salam kritis penuh cinta’
Suko Waspodo & Dinda Pertiwiantologi puisi suko
kompasiana
pepnews
0 comments:
Posting Komentar