laksana bayang-bayang
engkau selalu mengikuti aku
ke mana pun aku pergi
di mana pun aku berada
seringkali
bahkan mungkin selalu
aku tidak memperhatikan engkau
terutama
tatkala aku sedang dibuai keasyikan
dengan banyak kesibukan
namun
ketika aku sendiri
berhadapan dengan diriku sendiri
dalam keheningan
maka datanglah engkau
dari lubuk hatiku paling dalam
aku dengar suaramu
menegur
menghibur kesedihanku
menyemangati
mencegah
melarang
mengajak aku bangkit
menghibur
memberi harapan
bagaikan sahabat karib
engkau selalu dekat denganku
sangat dekat
kurasakan kehadiranmu
di mukaku
di belakangku
di sampingku
di atasku
bahkan di dalam jiwaku
aku merasa engkau puji
bila aku berbuat baik
hingga puas
bangga
sebaliknya
jika aku berbuat jahat
kudengar suara teguranmu
dengan penuh kasih
hingga aku merasa gelisah
tidak tenang
dan dibebani rasa bersalah
aku berusaha melarikan diri darimu
menutup telingaku
mencoba melepaskan diri
dari pegangan tanganmu
namun mustahil
engkau mengetahui
segala gerak-gerikku
tindakanku
sekecil apa pun
tak mungkin aku membohongimu
menyembunyikan diri
dari sorot pandanganmu
aku memalingkan muka
dan kupejamkan mataku
tetapi engkau selalu menatapku
bersembunyi di mana pun
di ruang gelap pekat
sendirian
engkau selalu tampak jelas
di hadapanku
***
Solo, Minggu, 5 Juli 2015. 04:11 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: komaneka
0 comments:
Posting Komentar