mentari bergerak ke barat
cahayanya surut perlahan
petani meninggalkan sawah
kaum pekerja beranjak pulang
kembali sehari siang terlewati
saatnya malam menjelang
suka dan duka silih berganti
perjalanan waktu tiada berhenti
keberhasilan yang membanggakan
atau kegagalan yang mengecewakan
semuanya adalah karunia
aku nikmati sepenuh asa
tak perlu ada kesombongan
nelangsa pun tak harus ada
hidup laksana sebuah jentera
berputar terus pada porosnya
kadang aku di atas
lain waktu aku di
bawah
anugerah ini begitu indah
sepantasnya aku syukuri
aku tunggu bumi senja
saatnya lepaskan penat jiwa raga
***
Solo, Selasa, 30 Juni 2015. 4:35 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
ilustr: berbagi-kata
0 comments:
Posting Komentar