Kreativitas adalah picu kebebasan
dalam kepribadian kita. Untuk diri orang dewasa kreativitas juga merupakan
pencetusan dari hasrat bermain yang sehat. Itulah sebabnya kemampuan kreatif
seseorang sering bersanding dengan hobi, suatu kegiatan tertentu yang dilakukan
terutama untuk tujuan kesenangan. Serta ada pula teori yang mengatakan bahwa
kita manusia menjadi berbudaya karena kesantaian dan kesenggangan. Manakala
kehidupan tidak lagi terhimpit oleh beban atau bahaya yang mengancam
kelangsungan hidup, maka mulailah kita berpikir dan bertindak kreatif.
Semua yang dikatakan di atas
memang tidak bisa kita sangkal kebenarannya. Tetapi berdasarkan pengalaman,
kebenaran tersebut masih perlu dilengkapi atau diutuhkan. Karena kita tahu
bahwa tindakan cipta karya, yang benar-benar bisa membawa pembaruan, hampir
selalu merupakan perjuangan. Jerih payah itulah yang menjadi landasan mengapa
tindakan kreatif disebut sebagai panggilan. Apabila kita memenuhi suatu
panggilan mungkin kita harus bertindak lebih daripada sekedar mencari
kesenangan, keisengan, atau kesantaian.
Ada orang-orang yang senang
beride, dan hampir setiap hari ada ide baru, ada minat sesaat yang melintasi
dan menyerap perhatian, untuk berubah lagi esok harinya. Meskipun imajinasi
begitu suburnya, ternyata benih-benih gagasan itu tidak mewujud sedikit pun ke
dalam karya yang merupakan suatu materialisasi. Jika kreativitas dihayati
sebagai panggilan maka mungkin idenya akan lebih sedikit, namun perjuangan ke
perwujudan akan lebih banyak. Semangat kreatif juga berarti ‘menuntaskan
sesuatu’ atau ‘menghadirkan keselesaian’. Kalau kita belum mengalami tahap
verifikasi atau tahap pengujian ini, sebenarnya proses kreatif kita belum utuh.
Untuk menuntaskan dan mewujudkan
ide kreatif kita, diperlukan perasaan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
juga tanggung jawab terhadap masyarakat. Adalah watak asli manusia untuk
mencerminkan dirinya ke dunia yang obyektif, dunia yang bukan ‘aku’ saja,
tetapi ‘kita’.
Suatu karya adalah bahasa yang
paling nyata. Apakah itu sepotong puisi atau sejenis mainan sederhana, kalau
kita benar-benar membentuknya, maka ia akan menjadi obyektif dan
dikomunikasikan kepada orang lain.
Memang benar bahwa kreativitas
itu memanggil kita untuk berimajinasi, menggeluti suatu ‘wilayah kemungkinan’
yang belum ada petanya. Tetapi tidaklah dikehendaki bahwa kita hanya
mengawang-awang. Cetusan kreatif akan mampu dihargai sebagai milik kolektif
atau milik kehidupan masyarakat kalau pada dasarnya ia merupakan jawab atau
pemenuhan atas suatu ‘kebutuhan’.
Kalau pertimbangan di atas dapat
diterima sebagai dorongan, akan tampaklah betapa besar kebutuhan masyarakat
Indonesia akan kreativitas dalam segala bidang. Negara kita yang masih
merupakan negara berkembang dan mengidap berbagai kekurangan yang khas dari
Dunia Ketiga, terus memanggil proses dan hasil kreatif yang tepat guna.
Demikian pula hasil kreatif yang mampu memperdalam makna kehidupan,
mencerdaskan, menghapus pandangan lama tentang kemustahilan, meningkatkan efisiensi
tanpa memperbudak masyarakat, dan memodernkan tanpa menjadi asing. Segala yang
dikatakan tentang pembangunan manusia secara menyeluruh sesungguhnya
melontarkan tantangan bagi kita untuk mencipta karya dengan tujuan tersebut di
atas.
Memang akan segera tampak bahwa
proses kreatif akan menjadi lebih berat dan dibatasi. Namun, di sinilah nilai
yang lebih tinggi dipupuk. Kita di Indonesia membutuhkan tafsiran kreativitas
yang bukan berarti mengagungkan perbedaan, atau mencari keunikan yang
mengada-ada, atau menciptakan citra yang ‘class’ belaka. Demikian pula
kreativitas yang merupakan cetusan-cetusan protes melulu. Kreativitas yang
diperlukan adalah yang melahirkan jalan keluar, terobosan bermanfaat atau
pilihan yang jitu. Tentu saja untuk ini akan dituntut lebih banyak
keterlibatan, studi disiplin serta dedikasi.
Kreativitas tidak menjadi mandul
karena berbagai ketidakbebasan, tetapi justru menjadi persemaian bibit-bibit
unggul, dan karenanya menjadi lebih berharga.
Begitulah, paparan di atas hanya
sekedar berbagi pemahaman tentang bagaimana seharusnya kita bertindak kreatif.
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Kamis, 2 Juli 2015
Suko Waspodo
http://www.kompasiana.com/sukowaspodo_99/bertindak-kreatif-adalah-panggilan_559537a3337a618a048b4567
Ilustrasi: jgmotor
0 comments:
Posting Komentar