sejak aku mengenalmu
engkau selalu di hatiku
karena anggunmu kuterpana
pribadimu sungguh memesona
waktu demi waktu
kian terjalin engkau dan aku
walau hanya lewat perjumpaan maya
mulai tumbuh benih cinta
saling mengagumi
meski hanya memandang potret diri
entah kapan saatnya kan tiba
berjumpa nyata sepenuh mesra
ada kerinduan dalam nafasku
serasa mengalir niat berpadu di nadiku
walau kadang terasa sesak di dada
namun tak ingin aku kehilangan asa
di mana pun kutemui bayang dirimu
di bening embun dini
di hangat mentari pagi
di terik surya siang
di indah jingga senja
di keheningan malam
bahkan di dalam tidurku
engkau menghampiri aku
seiring lembut senyummu
engkau ulurkan jemari lentikmu
kusambut dengan genggam bahagia
kucium punggung telapak tanganmu
engkau tertunduk santun
kukecup keningmu
engkau tersipu
berdekap kita tumpahkan rindu
engkau sandarkan kepalamu di dadaku
ada gejolak naluri di antara kita
keinginan tuk saling bermanja
angan melayang kubawa engkau terbang
tinggi menuju langit ketujuh
dalam khayal peraduan engkau kucumbu
hasrat menuntun kita tuk menyatu
kubelai rambutmu hitam kemilau
berbinar matamu menatap terpukau
kusentuh pelan dagumu
setulus kasih kukulum bibirmu
bergejolak gairah bercinta
hingga tercapai puncak asmara
terkulai lepas aku dari pelukan
terjatuh di sisi dipan
nyata aku berpeluh sendirian
bercinta kita hanya dalam impian
***
Solo, Selasa, 7 Juli 2015
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
antologi puisi sukokompasiana
pepnews
ilustr: pinterest
0 comments:
Posting Komentar