darah mendidih dalam setiap sia-sia
seperti berkedip di setiap nyala api
air mata mengalir dari mataku
karena hidupku dibangun di atas kebohongan
dikuasai oleh ketakutanku
jadi aku diam selama bertahun-tahun
rahasia merobekku di dalam
dengan pikiran bengkok dan lengan lelah
mereka bergiliran
jadi aku menguburkan luka bakar
aku tumbuh dengan berpikir itu salahku
kesalahanku untuk setiap pemerkosaan
serta setiap serangan
kenangan gelap itu masih menghantui otakku
aku masih merasa akulah yang harus disalahkan
setiap malam aku terbangun
ingin tahu berapa banyak yang bisa aku ambil
jika hanya seseorang yang mau mendengarkan
untuk jeritan dan permohonan
mungkin aku bisa mengakhiri semuanya
serta masih bisa berdiri tegak
tetapi sudah cukup
malam ini aku akan tetap tegar
dan mungkin sekali mereka akan melihat
bahwa mereka tidak bisa lagi menyakitiku
***
Solo, Rabu, 29 Mei 2019. 4:12 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Kathleen Wong
0 comments:
Posting Komentar