
aku mengikuti sahabat-sahabatku ke tepi jurangdan disambut oleh hal yang anehdi sana, berdiri di ujung bumiayunan diatur menunggu hanya untuk akukursi hitam tebal dan lengan logam yang kuatmenggendongku saat bersama kami terbangke dalam kanvas malam berbintangterbentang luas biru tuakecuali percikan cahaya kunang-kunang dari pemandangan kota ke bulansetiap kali dia mengangkat akusaya merasa lebih dekatke surga aku mengangkat daguku dan membiarkan ciuman lembut tetesan hujanmenghapus...