Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 29 November 2019

Cahaya Lilin



















kata-kata yang kita bisikkan
dengan lembut
dalam bahasa kita sendiri
saat kita diam-diam
memerintah kerajaan kita
dari tahta bantal kita

kamu peluk aku erat-erat
dan ruangan itu remang-remang
ketika tentaraku
meletakkan tangan mereka
dan aku mulai membiarkanmu masuk

novel tentang mimpi dan masa kecil
cerita tentang malam tanpa tidur
laporan semua ketakutan irasionalku
yang aku akui dengan cahaya lilin redup

pikiran-pikiran yang
belum pernah  kudengar sebelumnya
jatuh dari mulutku, aku tersedak
pada kebrutalan semua kata jujurku
dan ide-ide yang kamu provokasi

seperti burung di dalam sangkar
perasaanku terperangkap terlalu lama
dan debu di halaman ini
telah ada di sana selama ini

pertama kali aku terluka
aku bersumpah itu adalah yang terakhir
tetapi aku memulai kembali
dengan gelas diisi anggur merahku

saat kita perlahan-lahan tertidur
di tidur nyenyak kita
berdua diselimuti oleh malam
aku memang mulai bertanya-tanya
jika aku harus mengakui cinta
dengan cahaya lilin nan redup


***
Solo, Sabtu 12 Januari 2019. 10:33 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Kothya Sathya


0 comments:

Posting Komentar