pertama, engkau perlu secangkir air panas
kata mereka panas sekali, sepanas neraka
aku tidak tahu, aku belum pernah ke sana
biar aku katakan itu harus panas
seperti keinginan membara seorang peselancar
untuk mengendarai ombak yang sempurna
seperti semua gairah mengkonsumsi
seorang figur skater melakukan lompatan tiga
lalu engkau tambahkan setengah sendok teh kopi
jenis yang melepaskan aroma eksotis
saat dilarutkan dalam air panas
seperti mengejar karier atau mimpi
itu akan mempercepat nadi
serta membakar hatimu
dan tentu saja, tambahkan gula secukupnya
terlalu banyak atau terlalu sedikit merusak rasanya
aku katakan, cukup tambahkan saja
suka uang atau kesenangan
terlalu banyak dapat merampas esensi
terlalu sedikit bisa menumpulkan indra
sekarang krim adalah pilihan selanjutnya
tetapi itu membuat kopiku sempurna
tanpa krim, itu membuat kopi hitam bak setan
dan saya tidak suka setan, baik nyata atau imajiner
jadi aku menambahkan krim, meskipun itu pilihan
seperti kasih sayang untuk yang tertindas
dan kemurahan hati kepada yang membutuhkan
engkau tentu saja bisa hidup tanpanya
tetapi mereka membuat hidup lebih bermakna
jadi aku menambahkan krim ke kopiku
mereka mengatakan untuk menyerang
manakala setrika sedang panas
kubilang minum selagi kopinya panas
dan terima kasih Tuhan untuk itu
***
Solo, Sabtu, 5 Oktober 2019, 1:11 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: watercolor-painting.com
0 comments:
Posting Komentar