tatkala nafsu telah menguasai buruk politikus
segala laku nista nyata terbuka tanpa bungkus
karena keserakahan kian menyuburkan rakus
hingga aroma mereka lebih busuk dari kakus
korupsi semakin menggurita serta berjamaah
pasal hukum hanyalah dianggap kerangka kisah
yang tidak akan membuat para tikus menyerah
berujung pada rakyat yang menuai hidup susah
perilaku nggragas adalah cerminan pribadi culas
omongan dan pidato senantiasa tampak beringas
namun tak pernah terwujud tindakan penggagas
apalagi berharap mereka melakukan politik cerdas
kerakusan para sok politisi semakin menggerogoti
selalu mengumbar sensasi yang sungguh tanpa isi
hanya berani nyinyir memfitnah menakut-nakuti
tiada henti janjikan manis madu yang hanya ilusi
niscaya berhati-hati adalah keniscayaan cerdas diri
utamakan kualitas pribadi tercermin pada prestasi
jangan memilih politisi kemaruk penghancur negeri
***
Solo, Kamis, 15 November 2018. 11:13 am
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: compaksulsel
0 comments:
Posting Komentar