kalut muram hidup ini
tertutup samar tabir ilusi
menyeretmu senantiasa sepi
tertutup samar tabir ilusi
menyeretmu senantiasa sepi
tak mungkin engkau ingkari
kini
engkau pandangi cermin diriterjerat sendu pilu engkau sendiri
cahaya meraung udara bernyanyi
namun kekasihmu tiada kembali
akan engkau kirim beribu pesan
lalu tersenyum berharap kesan
tatkala tanganmu berkibaran
tatkala tanganmu berkibaran
begitulah dia kembali seakan
terkasihmu nan tercinta nian
terkasihmu nan tercinta nian
engkau dengar peluit gila
yang sedang mencurinya
kapal berkubang buih pula
di mana telah tumpas tawa
engkau kenang pelukan sua
mungkinkah tiada derita
kapal berkubang buih pula
di mana telah tumpas tawa
engkau kenang pelukan sua
mungkinkah tiada derita
tertawalah dengan kepedihan
menangislah dalam kebahagiaan
tetapi tutuplah pintu wajahmu
agar lalu tak terucap olehmu
pencintamu adalah dirimu
siang menghantuimu
malam mendakwamu
mendera perjalananmu
malam mendakwamu
mendera perjalananmu
telah hilang makna dirimu
***
Solo, Jumat, 23 November 2018. 8:27 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: Francesco Depentor
0 comments:
Posting Komentar