lirih terdengar hati berbisik
pelan sayup menyusup ruang batin
menyentuh gundah mendera rindu
itulah yang terlintas
namun keangkuhan hati berbalik
seakan enggan mengiyakan
hingga dendam mengoyak diri
serasa lengkap engkau persembahkan
memesonakan jiwa yang sombong
mencairkan sukma yang beku
menakjubkan otak yang bimbang
mengusik kalbu yang sepi
menari di relung yang labil
mencengkeram mata yang tak lagi kuasa
hingga begitu saja berlalu tanpa kata
melenggang tanpa uluran tangan
melenguh hati meratap
tatkala suara tak lagi merdu
untai kata tak lagi menghiasi
senyum desah tak lagi menggoda
genggaman tak lagi erat
hilang seolah tertutup halimun
hanya samar terlihat bayangmu
tersenyum datar menusuk kelu
dan aku pun masih terpaku
menanti uluran jemari kasih
yang menanam gurat rindu
dendam ini entah sampai kapan
membelenggu angkuh diri
aku tak tahu
***
Solo, Kamis, 27 Desember 2018. 8:02 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Priyanka Goswami