Welcome...Selamat Datang...

Senin, 23 September 2019

Aku Mencintaimu, Ibu


Aku menulis puisi ini untukmu, ibu, karena aku ingin puisi ini menjadi caraku sendiri untuk menunjukkan kepadamu, seberapa besar artimu bagiku.

Banyak yang ingin aku katakan dan sesungguhnya aku merasa bahwa puisi ini tidak akan berhasil, tetapi setiap kata di baris-baris ini datang langsung dari hatiku untukmu.

Aku tahu aku belum menjadi putra yang sempurna, tetapi engkau telah melakukan banyak hal dengan tenang, dan tidak peduli berapa banyak masalah yang aku alami, engkau selalu berada di sisiku.

Aku bisa berbicara denganmu tentang apa pun yang aku rasakan, karena aku tahu engkau akan mengerti, semua yang engkau minta dariku sebagai balasannya adalah agar aku senantiasa menjadi pribadi yang baik.

Jika aku meminta kepadamu untuk beberapa saran, engkau tidak pernah menolak memberi aku, dan jika aku membuat kesalahan bodoh, engkau tidak pernah mengatakan bahwa aku melakukan kesalahan itu.

Engkau selalu memperlakukan aku sangat istimewa dan terkadang aku  tidak mengerti mengapa begitu. Namun ketika aku mengingat bagaimana aku pernah menyakitimu, itu membuat aku ingin menangis.

Ini adalah permintaan maaf atas kesalahan yang aku lakukan dan konflik kecil yang pernah kita alami, untuk semua peristiwa aku menyakitimu dan untuk semua peristiwa aku membuatmu marah.

Aku menulis ini terutama untukmu, ibu. Ini teriakanku untukmu. Untuk mengungkapkan kepadamu betapa menyesalnya aku telah menyakiti hatimu, betapa aku sangat mencintaimu dan selalu merindukanmu.


***
Solo, Hari Ibu, 22 Desember 2018
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Manansala

0 comments:

Posting Komentar